Jenewa (ANTARA News/AFP) - Enam kekuatan dunia mengakhiri pembicaraan substantif dua hari dengan Iran tentang perdebatan program nuklir mereka pada Selasa dengan kesepakatan dari kedua pihak untuk kembali bertemu di Istanbul bulan depan.
Sedangkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad meminta kepada Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat untuk mencabut sanksi internasional terhadap negaranya jika mereka tetap ingin pembicaraan tersebut membuahkan hasil.
Seorang diplomat tinggi Uni Eropa Catherine Ashton mendeskripsikan pertemuan Jenewa tersebut sebagai sesuatu yang rinci dan substantif.
"Kami telah melakukan pertemuan mendetail dan substantif selama hampir dua hari yang berfokus pada program nuklir Iran dan kepatuhan mereka terhadap kewajiban internasional," kata Ashton
"Negara yang saya wakili bersuara bulat untuk mencari sebuah resolusi terhadap kekhawatiran komunitas internasional terkait program nuklir Iran, yang merupakan tujuan utama dari dialog itu," katanya.
Ketua tim runding Iran Saeed Jalili mengatakan kepada televisi pemerintah Iran dari Jenewa bahwa pembicaraan akan berlanjut pada butir-butir umum.
"Insya Allah berdasarkan kesepakatan yang dicapai dan mereka tetap berpegangan terhadap hal itu kami mungkin akan bertemu di Istanbul antara 21 Januari hingga 20 Februari," katanya.
"Kami mengakui hak-hak Iran, namun tetap bersikeras bahwa mereka harus tetap melaksanakan kewajibannya," kata Ashton yang mewakili lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB -- Inggris, China, Prancis, Rusia dan AS -- ditambah Jerman dalam pertemuan Jenewa itu.
Seorang delegasi Iran mengatakan bahwa kedua pihak akan memulai kembali perdebatan di Istanbul pada akhir Januari untuk mendiskusikan kerja sama dan menemukan kesamaan pandangan.
Berbicara di pusat kota Arak, Iran, Presiden Ahmadinejad menekan enam negara tersebut untuk mencabut sanksi yang diberlakukan terhadap negaranya karena penolakan Iran untuk menghentikan kegiatan aktifitas pengayaan uraniumnya.
"Jika anda datang ke meja perundungan dengan membatalkan hal yang buruk serta keputusan salah yang telah anda lakukan ... mencabut resolusi, sanksi dan beberapa pembatasan yang telah anda buat ... maka pembicaraan yang anda lakukan akan membuahkan hasil," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah.
Pertemuan dua hari di Jenewa, setelah 14 bulan terhenti, dilangsungkan di tengah penguatan sanksi internasional terhadap Teheran.
Iran menerima empat babak sanksi PBB karena penolakannya untuk menghentikan pengayaan uranium, proses sensitif yang dapat digunakan untuk membuat bahan bakar nuklir ataupun inti fisi dari sebuah bom atom dalam tingkat pengayaan yang lebih tinggi.
Iran menolak klaim Barat dan Israel bahwa program pengayaan uranium mereka merupakan kedok untuk membuat senjata nuklir, karena tujuan sebenarnya adalah untuk menciptakan energi nuklir yang bertujuan damai.
Berdasarkan sesi pertemuan Selasa, sumber Barat mengatakan bahwa kedua pihak akan mencoba menyelesaikan agenda untuk didiskusikan di kemudian hari serta menggambarkan pertemuan Senin sebagai sesuatu yang baik, konstruktif dan berada dalam atmosfir yang baik.
"Jika negosiasi tersebut berlangsung sangat lama, hal itu disebabkan karena banyak hal yang harus dibicarakan, sejumlah topik disampaikan termasuk juga dokumen nuklir," kata seorang sumber.
Iran sebelumnya mendesak para kekuatan dunia untuk menunjukkan keberaniannya agar mengakui hak negara tersebut untuk menguasai teknologi bahan bakar nuklir, termasuk pengayaan uraniumnya.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar