FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Minggu, 13 Februari 2011

(ANTARA News) - Pergolakan yang serupa dengan aksi protes antipemerintah di Mesir tidak akan terjadi di Malaysia, kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur, Sabtu.

Dalam jumpa pers, Razak mengatakan bahwa skenario politik di Malaysia dan Mesir jelas berbeda.

Ia juga mengatakan bahwa rakyat Malaysia telah dewasa dan rasional sehingga mereka tahu siapa yang keluar untuk memanfaatkan situasi.

Dia menekankan bahwa pemerintah Malaysia telah memprioritaskan rakyatnya selama ini, dan selama pemerintah tetap berorientasi kepada rakyat, maka warga Malaysia pun akan mendukung pemerintah.

Seraya mengakui fakta bahwa beberapa isu tidak dapat diselesaikan begitu saja dalam semalam, Najib Razak juga mengatakan percaya bahwa rakyat tahu apa yang telah dilakukan pemerintah malaysia adalah untuk keuntungan semua rakyat Malaysia.

Dia menyampaikan harapan bahwa Malaysia akan membangun hubungan baik dengan pemerintah baru Mesir.

Ia juga mengharapkan sebuah proses transisi yang mulus dan damai di Mesir pasca pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak, demikian Xinhua
(ANTARA News/Yonhap-OANA) - Kereta peluru berkecepatan tinggi KTX, Korea Selatan, dengan tujuan Seoul dari kota pelabuhan selatan Busan, Jumat tergelincir di dekat stasiun di provinsi Gyeonggi, ibu kota provinsi barat daya.

Meskipun demikian, tidak ada korban dalam kecelakaan itu, menurut jawatan kereta Api milik negara Korea Railroad.

Insiden itu terjadi di dekat Stasiun Gwangmyeong, sebelah barat laut ibu kota Seoul, pada pukul 01:20 waktu setempat dan terpaksa membuat KTX jalur Seoul ditutup pada Jumat sore.

"Tidak ada korban dan kami mengemudikan kembali kereta yang tergelincir itu," kata seorang pejabat Korea Railroad.

"Kami sedang menyelidiki penyebab pasti kecelakaan itu," tegasnya.
(ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menegaskan, ketegangan antara Kamboja dan Thailand dalam masalah perbatasan kedua negara bukan kegagalan organisasi kawasan.

"Kami ingin menekankan rencana pertemuan Menlu Marty Natalegawa pada 14 Februari dengan Dewan Keamanan PBB jangan ditafsirkan sebagai bentuk kegagalan di tingkat kawasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia yang menjadi Ketua ASEAN pada 2011 sedang mengupayakan langkah "multi-track" (multi-tingkat) secara bersamaan di tingkat global, regional dan bilateral.

"Jadi upaya yang dilakukan oleh Menlu RI berjalan secara bersamaan, bukan berurutan, pada tingkat bilateral, regional dan global dan bersifat saling mendukung untuk mencapai situasi yang kondusif," kata Michael.

Michael menjelaskan Marty Natalegawa akan menghadiri undangan Sidang DK PBB di New York untuk membahas penyelesaian konflik Thailand-Kamboja pada 13-14 Februari 2011.

Usaha Menlu RI sebagai ketua ASEAN adalah upaya pertama kali di tingkat kawasan dalam memfasilitasi penyelesaian konflik antar dua negara anggota ASEAN, katanya.

Dia  memaparkan dari hasil pertemuan Menlu RI dengan Menlu Thailand dan Kamboja pada 8-9 Februari menunjukkan kedua negara ingin segera menyelesaikan masalah itu secara damai.

"Gencatan senjata yang masih berlangsung meski masih tergolong rentan diharapkan dapat bertahan lama supaya dialog dapat berjalan untuk mencapai penyelesaian," kata Michael.

Pasukan Thailand dan Kamboja terlibat dalam baku tembak berdarah di satu daerah perbatasan kedua negara yang disengketakan, Jumat (4/2), menyangkut klaim Kuil Preah Vihear yang berada di Kamboja dan Khao Phra Viharn di Thailand.

Kedua kuil  terletak di satu lokasi lereng gunung yang merupakan perbatasan alam dan telah menjadi sumber ketegangan selama beberapa generasi.

Pengadilan Internasional (ICJ) tahun 1962 memutuskan kuil itu milik Kamboja tetapi tidak menetapkan kepemilikan tanah seluas 1,8 km dekat reruntuhan kuil itu yang menjadi sumber sengketa kedua negara.

Baku tembak itu terjadi tiga hari setelah pengadilan Kamboja menghukum dua warga Thailanda dengan penjara enam dan delapan tahun karena terbukti bersalah masuk tanpa izin dan melakukan kegiatan mata-mata di daerah perbatasan. Vonis ini menimbulkan kemarahan sejumlah pihak di Thailand

14 Tewas Dalam Bakutembak Meksiko

(ANTARA News) - Delapan orang tewas akibat kontak senjata antara polisi dan penjahat di kota Monterrey, Meksiko utara, sementara sedikitnya enam orang tewas ketika sebuah granat meledak di Guadalajara, kata polisi seperti dikutip AFP.

Serangan itu adalah kekerasan mematikan terakhir selama perang terhadap obat bius di Meksiko, ketika berbagai kartel kejahatan negara itu memperebutkan wilayah kekuasaannya, sedangkan pemerintah menggunakan polisi dan tentara dalam upaya menghancurkan mereka.

Sekitar pukul 4 waktu setempat (atau pukul 10 GMT) satu unit tentara khusus dan polisi Reaksi Cepat telah menghentikan dua kendaraan yang mencurigakan di pinggiran kota industri Monterrey, kata Sekretarian Pertahanan.

Para penumpang mobil itu menanggapi dengan menarik senjata dan menembak.

"Tujuh yang diduga penyerang tewas" dalam bakutembak itu," kata sekretariat itu seraya menambahkan bahwa para penembak "telah menyerang sisi kendaraan, menyebabkan kematian satu warga sipil".

Monterrey, kota makmur dan menampung operator-operator lokal dari beberapa perusahaan internasional, terletak di persimpangan beberapa jalan -- sering digunakan sebagai rute penyelundupan obat bius -- menuju ke utara ke Amerika Serikat.

Dua kelompok obat bius yang bersaing, kartel Teluk dan bekas sekutu mereka, Zetas, telah bertempur untuk menguasai wilayah itu.

Secara terpisah, pada sekitar waktu yang sama seorang penyerang tak dikenal telah melemparkan granat di beranda sebuah bar yang penuh sesak di kota Guadalajara di Meksiko timur, kata polisi kepada wartawan.

Sejumlah pria bersenjata menembak di bar yang dipenuhi pelanggan itu, kemudian melarikan diri dengan beberapa mobil.

Menurut polisi, tiga wanita dan tiga pria tewas akibat serangan itu dan lebih dari 20 orang terluka.

Gang-gang narkoba telah meningkatkan perang wilayah dalam beberapa pekan terakhir di Guadalajara, kota berpenduduk paling padat kedua di Meksiko dengan 4,4 juta warga.

Itu adalah serangan granat kedua di sebuah bar di Guadalajara dalam kurang dari sebulan setelah pada 16 Januari lalu perselisihan antara sejumlah pria bersenjata dan para pemusik berakhir dengan ledakan yang menewaskan dua orang.

Lebih dari 34.600 orang tewas dalam kekerasan terkait perdagangan obat bius sejak Desember 2006, ketika pemerintah Presiden Felipe Calderon mengerahkan tentara dan polisi sebagai tindakan keras yang meluas terhadap kartel-kartel gelap

Obama Sambut Ikrar Militer Mesir

(ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada hari Sabtu menyambut ikrar  militer Mesir yang akan melaksanakan masa transisi demokrasi sipil.

Sehari setelah Hosni Mubarak terguling, Obama berbicara dengan para pemimpin di Inggris, Arab Saudi dan Turki, dan "menyambut perubahan bersejarah yang telah dibuat oleh rakyat Mesir, serta menegaskan kembali kekagumannya atas upaya mereka," menurut  pernyataan Gedung Putih.

"Dia juga menyambut baik pengumuman Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Mesir) yang berkomitmen terhadap transisi sipil demokratis, dan akan menegakkan kewajiban internasional Mesir."

Obama sebelumnya menyatakan, pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak mencerminkan kehendak rakyat Mesir, dan ia mendesak kekuatan militer negara itu menjamin transisi menuju "demokrasi murni".

Obama menyampaikan pernyataan itu setelah Mubarak menyerahkan kekuasaan kepada militer Mesir sesudah pemberontakan rakyat selama 18 hari. Washington kini menghadapi ketidakpastian dan tantangan besar dalam menghadapi peralihan kekuasaan yang berpotensi menimbulkan pergolakan.

Meski peranan AS dalam pengunduran diri Mubarak tetap tidak jelas, Mohamed Hussein Tantawi, ketua dewan militer yang mengambil alih kendali pemerintahan Jumat, telah berbicara lima kali melalui telefon dengan Menteri Pertahanan AS Robert Gates selama pemberontakan 18 hari itu, termasuk pada Kamis malam.

Washington mengambil sikap yang sangat halus sejak demonstrasi massal meletus, dengan mendukung aspirasi demokratis pemrotes namun berusaha tidak terang-terangan meninggalkan Mubarak, sekutu lamanya, atau mendorong pergolakan yang bisa meluas ke daerah-daerah lain di kawasan minyak itu
(ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama menyatakan, Jumat, pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak mencerminkan kehendak rakyat Mesir dan ia mendesak militer  negara itu menjamin transisi menuju "demokrasi murni".

Obama menyampaikan pernyataan itu setelah Mubarak menyerahkan kekuasaan kepada militer Mesir. Washington kini menghadapi ketidakpastian dan tantangan besar dalam menghadapi peralihan kekuasaan yang berpotensi menimbulkan pergolakan.

"Rakyat Mesir telah berbicara," kata Obama kepada wartawan. "Rakyat Mesir memperjelas bahwa tidak ada yang lebih penting kecuali demokrasi murni setiap saat."

Ia mengakui bahwa peristiwa itu  ini bukanlah akhir, namun hanya permulaan dari transisi Mesir menuju demokrasi.

"Hari-hari sulit  ada di depan dan banyak tantangan yang belum terjawab," katanya.

Meski peranan AS dalam pengunduran diri Mubarak tetap tidak jelas, Mohamed Hussein Tantawi, ketua dewan militer yang mengambil alih kendali pemerintahan Jumat, telah berbicara lima kali melalui telefon dengan Menteri Pertahanan AS Robert Gates selama pemberontakan 18 hari itu, termasuk pada Kamis malam.

Washington mengambil sikap yang sangat halus sejak demonstrasi massal meletus, dengan mendukung aspirasi demokratis pemrotes namun berusaha tidak terang-terangan meninggalkan Mubarak, sekutu lamanya, atau mendorong pergolakan yang bisa meluas ke daerah-daerah lain di kawasan minyak itu.

Obama, yang berulang kali mendesak transisi yang tertib, kini menghadapi tantangan membantu memastikan reformasi politik luas di negara Arab paling padat itu sambil menjaga agar kelompok muslim garis keras tidak mengganggu kepentingan AS di kawasan itu.

Ia akan menghadapi ujian menjaga peralihan kekuasaan di Kairo dari sekutu-sekutu Timur Tengah yang resah seperti Arab Saudi dan Israel, atau musuh-musuh  seperti Iran dan Al-Qaeda.
(ANTARA News) - Rusia akan menempatkan perangkat persenjataan baru di kepulauan sengketa dengan Tokyo, kata Presiden Dmitry Medvedev pada Rabu, beberapa hari menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang ke negara itu.

Tentara Soviet menduduki keempat pulau di lepas pantai Pulau Hokkaido Jepang pada akhir Perang Dunia II dan masih berada di bawah kendali Moskow hingga kini, sebuah alasan yang menghambat penandatanganan perjanjian damai Jepang - Rusia serta meregangkan hubungan kedua negara.

"Rusia harus menempatkan persenjataan moderen yang mumpuni guna memastikan keamanan kepulauan tak terpisahkan dari Rusia itu," kata Medvedev kepada Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov di kediaman presiden di dekat kota Moskow.

Tahun lalu Kepala Staff Angkatan Bersenjata Rusia Nikolai Makarov mengatakan Rusia akan menempatkan kapal induk pengangkut helikopter kelas Mistral yang dibeli dari Prancis melalui kesepakatan pada Desember untuk ditempatkan di Samudra Pasifik guna melindungi kepulauan itu.

Rusia memiliki sebuah divisi artileri bersenjatakan sejumlah peralatan usang yang ditempatkan di pulau kecil Kuril Selatan, serta sejumlah personil militer yang tidak dipublikasikan jumlahnya.

MENCARI INVESTOR

Medvedev juga menarik keran investasi terhadap kepulauan itu dari negara tetanga di wilayah Pasifik Rusia yang tidak menganggap kerja sama dengan Rusia sebagai isu yang "menghina".

Medvedev membuat Jepang berang pada November lalu, dengan menjadi pemimpin Rusia pertama yang mengunjungi kepulauan yang terbentang di 7.000 kilometer dari timur Moskow. Sebagian besar dari 19.000 warga Kuril tinggal di empat pulau yang disengketakan.

Serdyukov mengunjungi unit-unit militer di pulau tersebut pada pekan lalu, yang juga mengundang protes dari Jepang, ketika Menteri Luar Negeri Seiji Maehara akan berkunjung ke Moskow pada Jumat.

"Kini kami mengerti alasan untuk mempersenjatai kepulauan itu, sebagai langkah yang diambil untuk membangun ulang infrastruktur militer," kata Serdyukov kepada Medvedev pada Rabu tanpa menjelaskan lebih rinci terhadap rencana itu.

Rusia berencana untuk menginvestasikan 615 juta dolar AS dalam pengembangan pulau-pulau itu sejak 2007 hingga 2015 dengan dana yang berasal dari anggaran federal. Sepertiga dari jumlah itu dilaporkan telah direalisasikan.

"Kepulauan itu unik. Ada kesempatan untuk mengembangkan pariwisata di sana, kami perlu memancing ketertarikan investor terhadap kepulauan itu," kata Medvedev.

"Kami membuka diri bagi pihak yang tidak menganggap kerja sama itu sebagai penghinaan," katanya.

Rusia telah menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerahkan kepulauan itu dan mendesak Jepang, yang berkompetisi dengan China dan Korea untuk kesepakatan dan akses sumber daya energi Rusia yang menguntungkan, agar lebih memfokuskan kepada peningkatan perdagangan dan hubungan ekonomi dengan Rusia.

Selama kunjungan Maehara, kedua negara dijadwalkan untuk membahas pembangunan bersama pabrik gas alam cair di Pasifik Rusia.

Jepang dan perusahan gas monopoli di Rusia, Gazprom, tahun lalu menyepakati untuk terlebih dahulu melakukan studi kelayakan terhadap proyek itu.
(ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Sebuah pesawat berpenumpang 228 orang dengan jalur penerbangan Kemerovo-Bangkok mendarat darurat di Novosibirsk pada Rabu pagi, kata juru bicara bandar udara Tolmachyovo.

"Pesawat tersebut mendarat pada pukul 09.27 waktu setempat, semua dalam keadaan normal," kata juru bicara itu.

Awak pesawat Boeing-757 itu meminta pendaratan darurat di bandar udara Tolmachyovo, Novosibirsk, karena roda gigi pendaratan tidak menarik kembali setelah lepas landas dari Kemerovo, kota di timur Siberia, pada pukul 05.45 waktu setempat.

Juru bicara pemerintah wilayah Kemerovo sebelumnya mengatakan bahwa pesawat itu memberi tahu Moskwa tentang kejadian tersebut dan memutuskan melakukan pendaratan darurat.

Serangkaian Ledakan Guncang Chechnya Rusia

(ANTARA News/Xinhua-OANA) - Beberapa ledakan selama 24 jam terakhir mengguncang Grozny, ibu kota wilayah Chechnya, Rusia, yang melukai sedikitnya lima orang, menurut laporan media setempat pada Rabu.

Menurut penegak hukum Chechnya, ledakan terbaru itu terjadi di Kadyrov Avenue di pusat distrik Leninsky Grozny.

"Ledakan itu terjadi tidak jauh dari pusat pelayanan konsumen," menurut laporan kantor berita Interfax yang mengutip pernyataan petugas penegak hukum setempat.

"Sebuah tim penyelidik telah segera di kerahkan ke tempat kejadian, sementara suasana dari insiden tersebut masih belum dapat dipastikan," kata sumber itu.

Sejauh ini tidak ada laporan tentang korban jiwa yang ditimbulkan oleh ledakan itu.

Peristiwa itu merupakan ledakan ketiga di distrik Leninsky Grozny dalam 24 jam terakhir. Dua ledakan sebelumnya juga melukai dua orang.

Sebelumnya pada Rabu, ledakan lain terjadi di distrik Oktabrsky, Grozny, dan melukai tiga anggota polisi khusus.

Seorang juru bicara Komite Penyelidik Rusia di Departemen Chechnya mengatakan ledakan tersebut terjadi di depan sebuah kafe.

"Temuan awal menunjukkan bahwa bom itu ditempatkan di antara tumpukan karung batu bara," katanya.

Kekerasan sering terjadi di Chechnya, Dagestan, dan Ingushetia yang kesemuanya merupakan republik di Kaukasus Utara, Rusia, dengan sejumlah milisi sering melakukan serangan yang menargetkan petugas kepolisian dan pejabat pemerintah.

Moskow telah berikrar untuk mengembalikan stabilitas di wilayah itu dengan perbaikan di sektor pelayanan sosial dan meningkatkan uang pensiun serta gaji sebagai langkah untuk mencegah korupsi dan infiltrasi teror.
(ANTARA News) - Militer Mesir yang menjadi penguasa baru negeri itu mengatakan, kabinet yang ada akan bertahan hingga kebinet baru dibentuk dan negara itu akan menghormati perjanjian-perjanjian internasional.  Ini adalah pernyataan yang akan menjamin kembali Israel dan Amerika Serikat.

"Pemerintah sekarang ini dan para gubernur akan bekerja untuk mengatur urusan hingga pembentukan pemerintah baru," kata seorang pejabat senior militer dalam satu pernyataan yang dikirim ke televisi negara, sehari setelah presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri.

"Republik Arab Mesir berkomitmen pada semua kewajiban dan perjanjian regional dan internasional," tegasnya.

Perjanjian-perjanjian Mesir itu termasuk perjanjian perdamaian 1979 dengan sekutu Amerika Serikat, Israel, yang menyaksikan perkembangan di Mesir dengan khawatir.

Militer juga menjamin transisi kekuasaan damai bekerja dalam sistem yang bebas, demokratik dan memungkinkan kekuasaan sipil yang terpilih untuk membangun negara demokratis nan bebas.

Abbas Minta Pemilu Dipercepat, Hamas Menolak

(ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta digelarnya pemilu sebelum September, tapi Hamas segera menolaknya karena itu dinilainya melumpuhkan rakyat Palestina.

Permintaan pemilu itu disampaikan  sehari setelah demonstrasi besar-besaran di Kairo yang menyebakan tergulingnya pemimpin Mesir Hosni Mubarak.

Pemerintah Otonomi Palestina pimpinan Abbas mengatakan semangat perubahan di Mesir seharusnya mengilhami rakyat Palestina untuk bersatu.

"Kepemimpinan Palestina memutuskan untuk mengadakan pemilihan presiden dan anggota dewan sebelum September," kata pembantu senior Abbas, Yasser Abed Rabbo, kepada wartawan.

"Saya minta semua pihak untuk menyisihkan perbedaannya," katanya merujuk persaingan sengit antara pemerintah pimpinan Abbas yang bermarkas di Tepi Barat dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

Tapi penyelesaian cepat atas pembagian Palestina itu tampaknya tidak mungkin dilakukan mengingat jurubicara Hamas Fawzi Barhoum menyatakan Abbas yang didukung Barat dan telah menjabat sebagai presiden sejak 2005 sudah kehilangan keabsahan untuk membuat permintaan itu.

"Hamas tidak akan mengambl bagian dalam pemilihan itu. Kami tidak akan memberinya keabsahan. Dan kami tidak akan mengakui hasilnya," kata Barhoum kepada Reuters.

Kedua kelompok itu tidak sepakat dalam menafsirkan undang-undang pemilu Palestina, sementara pemilyu sebelumnya telah dibatalkan setelah kedua belah pihak tidak dapat mencapai perjanjian untuk rekonsiliasi.

Abbed Rabbo menyatakan ketidaksepakatan itu dapat dipecahkan dalam dewan legislatif baru yang akan dibentuk setelah pemilihan presiden dan anggota dewan.

Hamas memenangi pemilu legislatif terakhir pada 2006 dan setahun kemudian mengalahkan pasukan Abbas untuk merebut kekuasaan di Jalur Gaza.

Penentangan Hamas terhadap langkah perdamaian Abbas dengan Israel merupakan salah satu masalah yang membuat kedua kelompok itu terpisah.

Pembicaraan perdamaian yang disponsori AS antara tim Palestina dan Israel telah goyah sejak dilancarkan kembali tahun lalu.

Abed Rabbo menyatakan bahwa Saeb Erakat, kepala juru runding Palestina dalam putaran pembicaraan dengan Israel belum lama ini, telah menyampaikan pengunduran dirinya, tapi Abbas belum menerimanya.

Erakat belum lama ini mendapat serangan setelah memo internal yang menurut dugaan mengungkap pembahasan-pembahasan dengan Israel yang bocor ke media. Beberapa komentator menyalahkan Erakat karena membuat apa yang mereka sebut sebagai konsesi-konsesi luas kepada Israel.

Abed Rabbo telah meminta Presiden AS Barack Obama untuk meningkatkan upaya guna membantu mencapai perjanjian mengenai negara Palestina.
(ANTARA News) - Beberapa penyelenggara demonstrasi yang menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak telah membentuk sebuah dewan untuk mempertahankan revolusi dan berbicara dengan dewan militer yang sekarang memimpin Mesir.

Mereka mengancam untuk menyerukan demonstrasi lagi jika militer gagal memenuhi tuntutan rakyat.

"Tujuan Dewan Pengawas ini adalah untuk mengadakan pembicaraan dengan Dewan Tinggi Militer dan untuk membawa revolusi ke depan melalui tahap transisi," kata Khaled Abdel Qader Ouda, seorang akademikus, kepada wartawan di Lapangan Tahrir, Kairo.

"Dewan akan memiliki wewenang untuk menyerukan demonstrasi atau membatalkannya tergantung pada bagaimana situasi berkembang," tuturnya.

Ouda mengatakan dewan itu akan menyerukan kedatangan massa Jumat depan guna merayakan keberhasilan revolusi.

Dewan akan beranggotakan 20 orang, termasuk para penyelenggara demonstrasi, tokoh-tokoh penting dan para pemimpin dari seluruh spektrum politik, jelasnya.

Kontak-kontak masih berlangsung untuk memeriksa apakah anggota-anggota yang prospektif sudah siap untuk bergabung.

Safwat Hegazi, seorang pemimpin demonstrasi aktif mengatakan revolusi itu akan terus berlangsung hingga keinginannya dipenuhi.

"Jika militer tidak memenuhi permintaan kami, demonstrasi kami dan ukurannya akan kembali menguat. Pekan depan adalah unjuk rasa yang sangat penting," katanya kepada Reuters. "Kami memberikan kesempatan pada militer untuk memenuhi tuntutan rakyat."

Ia telah mendaftar pemintaan-permintan paling mendesak seperti pembebasan tahanan politik dengan segera, pencabutan undang-undang darurat dan pengurangan aparat keamanan negara yang dikelola kementerian dalam negeri.

"Dewan militer harus menyampaikan kerangka waktu yang pantas untuk memenuhi permintaan iu," kata Higazi.

Hosni Mubarak mundur dan jabatannya dan menyerahkan kekuasaan kepada Komando Tinggi Militer pimpinan Jendral Mohamed Hussein Tantawi
(ANTARA News) - Presiden Sudan Omar al-Bashir Jumat menyampaikan selamat kepada rakyat Mesir atas keberhasilan mewujudkan keinginan mereka, dan menawarkan kepada mereka dukungan tanpa syarat setelah Presiden Hosni Mubarak digulingkan pada hari ke18 protes anti-rezim.

"Kepresidenan republik ini mengucapkan selamat kepada saudara-saudara orang Mesir dalam mewujudkan keinginan mereka, dan pada kemenangan revolusi mereka," kata satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi SUNA.

"Kepresidenan menegaskan dukungan wajar tanpa kecuali dan berdiri kokoh bersama orang-Orang Mesir dalam mewujudkan aspirasi mereka dan meningkatkan posisi Mesir, serta pemulihan perannya sebagai negara perintis Arab, Afrika dan Islam," pernyataan itu menambahkan dikutip AFP.

Sebelumnya, dalam reaksi resmi pertama Khartoum terhadap peristiwa penuh gejolak di Mesir itu, kementerian luar negeri mengatakan menyambut baik "aspirasi sah" rakyat Mesir tersebut.

"Sudan menyambut dan menghormati pilihan dan kehendak rakyat Mesir

untuk mencapai aspirasi yang sah mereka, martabat dan kebebasan, stabilitas dan perdamaian," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Khartoum, yang telah ditekan demonstrasi sporadis di Sudan utara dalam beberapa pekan terakhir, telah dijaga ketat berkaitan dengan aksi protes massa nasional oleh tetangga utaranya, sekutu penting dengan siapa dia memiliki jalinan sejarah.

Para pejabat senior Sudan mengatakan mereka tidak takut pemberontakan populer seperti yang disaksikan di Mesir dan Tunisia, dan menggambarkan bahwa demonstrasi lokal tetapi vokal yang pecah di Khartoum dan kota-kota utara lainnya telah berakhir bulan lalu karena ilegal.

Presiden Sudan Omar al-Bashir, yang tampil berkuasa melalui kudeta militer didukung kekuatan Islam pada 1989, bersumpah pada Januari bahwa ia tidak akan melarikan diri dari negaranya, dan mengatakan ia akan meninggalkan kekuasaan "pada hari yang kami tahu bahwa rakyat Sudan menginginkannya."
(ANTARA News) - Sekitar 2.000 demonstran mendesak barisan polisi pada Sabtu saat gerakan pro-demokrasi Aljazair memulai demonstrasi terlarang mereka untuk meminta perubahan rezim sehari pasca jatuhnya Hosni Mubarak di Mesir.

Menjelang demonstrasi yang dipimpin oleh Koordinasi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi (CNCD) terjadi perkelahian dengan petugas keamanan dan beberapa demonstran ditahan, kata para saksi.

Seluruh kawasan dikelilingi oleh ratusan petugas keamanan berseragam dan kendaraan lapis baja berjajar di jalan menuju tempat demonstrasi.

Pejabat berwenang pada Sabtu melakukan tindakan keras atas demonstran dengan menurunkan hampir 30.000 polisi di ibu kota di sepanjang jalur konvoi demonstrasi.

Seorang wartawan AFP melihat dua demonstran ditangkap, seorang di antaranya adalah wakil dari pihak oposisi dari Gerakan untuk Budaya dan Demokrasi (RCD), Othmane Maazouz.

Wartawan lain melaporkan melihat beberapa penangkapan lainnya.

Presiden RCD Said Sadi mengatakan kepada AFP lewat telepon bahwa ia sangat marah karena aktivis Hak Asasi Manusia veteran berusia 90 tahun Ali Yahia Abdelnour dipukuli oleh polisi.

CNCD, payung kelompok partai oposisi, gerakan masyarakat sipil dan perserikatan tidak resmi mengumumkan demonstrasi tersebut saat kelompok itu berdiri baru tiga pekan silam kerena didorong oleh gerakan protes masyarakat di Tunisia dan Mesir yang berhasil menggulingkan penguasa otoriter mereka yang sudah lama berkuasa.
(ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 296 orang tewas akibat kekerasan pasca-pemilihan di Pantai Gading sejak pertengahan Desember, kata misi PBB, Kamis seperti dikutip Reuters.

Laurent Gbagbo dan penantangnya, Alassane Ouattara, 28 November lalu tahun lalu. Hasil komisi pemilihan yang disahkan oleh PBB menunjukkan Ouattara memperoleh kemenangan dalam pemilihan itu dengan margin delapan poin. Ia telah mendapat pengakuan luas internasional, tapi Gbagbo menolak untuk mundur dan tetap mempertahankan kendali atas militernya.

Sejumlah orang tewas dalam bentrokan antara para pendukung Ouattara dan pasukan keamanan, sebagian besar dalam serangan oleh tentara pro-Gbagbo dan milisi-milisi sekutunya terhadap daerah-daerah permukiman pro-Ouattara. Banyak orang juga telah diculik dalam serangan-serangan itu, kata misi PBB.

PBB menyebutkan 22 orang telah tewas di Abidjan dalam sepekan terakhir. Kematian 22 orang itu membuat jumlah seluruh orang yang tewas menjadi lebih dari 296 orang sejak pertengahan Desember, kata jurubicara PBB Hamadoun Toure, yang menambahkan bahwa sejumlah orang juga  diculik atau diperkosa.

Pasukan paramiliter yang setia pada Laurent Gbagbo telah membunuh sedikit-dikitnya enam warga sipil di daerah pro-Ouattara, Senin, kata beberapa saksi.

Pasukan Gbagbo jarang mengomentari mengenai jumlah korban dan sering menutup tempat kekerasan, malarang akses ke wartawan atau masyarakat ketika mayat-mayat dibersihkan.

Upaya-upaya oleh kelompok Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) sejauh ini  gagal untuk membujuk Gbagbo agar mundur. Kelompok itu terakhir membentuk panel sejumlah kepala negara untuk menyelesaikan krisis tersebut.

Minggu, 06 Februari 2011

(ANTARA News) - Transisi yang tertib di Mesir penting bagi proses perdamaian antara Israel dan Palestina, kata Sekjen PBB Ban Ki-moon, Ahad, sehari setelah menghadiri pertemuan Kwartet (Kelompok Empat) Timur Tengah.

"Mesir memainkan peran sangat strategis dalam proses perdamaian Timur Tengah. Presiden (Hosni) Mubarak adalah salah satu para pemain penting dalam usaha memfasilitasi rekonsiliasi," kata Ban kepada wartawan di Munchen, Jerman seperti dikutip AFP.

"Seluruh proses perdamaian Timur Tengah selalu ia ikuti dan memberikan bantuan," katanya.

"Ini adalah apa yang kami cemaskan, dan karena itulah kami ingin melihat transisi ini dilakukan dalam satu cara yang tertib dan damai tanpa memberikan dampak-dampak negatif pada perdamaian dan stabilitas di kawasan ini."

Pada Sabtu, Ban ikut serta dalam pertemuan Kwartet di Munchen dengan Menlu AS Hillary Clinton, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dan menlu Rusia Sergei Lavrov.

Dalam satu pernyataan setelah itu, kelompok itu menyerukan semua pihak "melakukan usaha-usaha mendesak bagi tercapainya perdamaian Israel-Palestina dan Arab-Israel, yang sangat penting untuk mencegah hasil-hasil yang dapat menggangu dan merusak kawasan itu."

"Pertemuan kelompok itu diselenggarakan pada saat penting yang kritis , berkaitan dengan apa yang terjadi di kawasan ituu. Dampaknya sangat serius bagi kelanjutan proses perundingan berdamaian," kata Ban, Ahad.

Ia mengatakan sangat penting bagi Kwartet setuju untuk meningkatkan keterlibatannya agar proses perdamaian tiu "kembali ke jalurnya."

"Kami akan melakukan segala mungkin usaha," kata Ban.

Ia mengatakan perundingan kelompok itu berikutya mungkin akan diselenggarakan di sela-sela pertemuan para menlu Kelompok Delapan

(G-8) yang menurut rencana diselenggarakan 26-27 Maret di Paris.

Kehidupan di Kairo Mulai Normal Kembali

(ANTARA News) - Militer Mesir pada Minggu menambah kehadirannya di Lapangan Tahrir, Kairo, pusat aksi protes anti pemerintah, sebagai sebuah potret kehidupan normal yang kembai di ibu kota Mesir itu.

Meskipun demonstran menggelar aksi protes yang memasuki hari ke-13 terhadap Presiden Mesir Hosni Mubarak, bank telah mulai membuka operasinya, dan jalan-jalan yang sedianya hampir tidak ada lalu lintas kini dipenuhi kendaraan, yang menyebabkan kemacetan.

Pemrotes menggelar misa di bundaran itu untuk memperingati sekitar 300 orang yang gugur sejak demonstrasi terhadap Mubarak dimulai, demikian AFP melaporkan,

"Tuhan memberkati mereka yang meninggal, Tuhan memberkati mereka yang meninggal," ucap seorang pendeta Kristen Koptik yang memakai kalung salib. Di sampingnya, seorang syekh Muslim memegang Alquran, dan para pemeluk agama itu meneriakkan "satu tangan, satu tangan" dalam pemandangan yang menunjukkan solidaritas antarumat beragama itu.

Di sisi Tahrir, militer mengambil posisi di Jembatan 6 Oktober, tempat sebelumnya pemrotes pro rezim melemparkan batu dan bom molotov kepada demonstran anti Mubarak.

Mereka mengerahkan tentara ke dekat Museum Mesir, namun meninggalkan barikade untuk pemrotes anti Mubarak guna melindungi mereka dari massa pendukung pemerintah.

Militer juga menambah jumlah personilnya untuk berjaga di titik masuk bundaran, sementara ratusan pemrotes berkumpul di Tahrir pada Minggu pagi dan duduk di sekitar tank mereka sebagai upaya untuk mencegah tentara bergerak.

Demonstran khawatir bila tentara meninggalkan posnya mereka akan mendapat serangan baru lagi dari massa pendukung pemerintah, dan bahwa gerakan dari militer dapat menjadi upaya untuk mengusir mereka dari pusat bundaran itu.

Di luar bundaran, kehidupan normal pulih secara bertahap, udara kembali dipenuhi suara klakson kendaraan karena orang mulai kembali bekerja, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di seluruh kota.

Tempat parkir mobil penuh dan pengemis juga terlihat kembali di jalanan.

Polisi yang menghilang dari jalanan Kairo setelah bentrokan dengan demonstran, juga kembali bertugas ke jalan dan mengawal lalu-lintas.

Dengan kembalinya mereka, komite yang dibentuk untuk menjaga permukiman warga dari penjarahan telah berkurang secara drastis.

Bank-bank dibuka kembali di seluruh kota dan warga Mesir mengantri untuk mengakses rekeningnya. Bank Sentral Mesir telah membatasi penarikan tunai warga Mesir setiap harinya menjadi 50.000 pound Mesir, atau senilai 10.000 dolar AS.

Oposisi Mesir Gagal Sepakati Sikap Bersama

(ANTARA News) - Kelompok oposisi yang menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak gagal menyetujui sikap bersama sebelum perundingan dengan Wakil Presiden Omar Suleiman untuk mengatasi krisis terburuk dalam 30 tahun negara itu.

Ikhwanul Muslim, kelompok oposisi paling berpengaruh dan terorganisasi rapi, Minggu, mengatakan setuju ikut dalam perundingan, kendati sebelumnya menolak tawaran itu.

Juru biciara Ikhwanul Muslimin mengatakan perudingan itu akan diselenggarakan Minggu pukul 11.00 waktu setempat (16.00WIB) untuk membicarakan proses pengunduran diri Mubarak, hak melakukan protes di tempat-tempat umum dan jaminan keselamatan mereka.

Televisi pemerintah memberitakan Suleiman mulai menggelar pertemuan dengan para tokoh oposisi independen dan utama, Sabtu, untuk membahas opsi-opsi yang berpusat pada bagaimana menjamin pemilihan presiden yang bebas dan jujur dengan tetap berpegang pada konstitusi.

Tidak disebutkan nama kelompok lainn yang ikut berunding dengan wakil presiden itu.

Usul itu diajukan satu kelompok yang menamakan dirinya "Dewan Orang-orang Bijak" yang termasuk Suleiman yang memangku kekuasaan kepresidenan untuk sementara menjelang pemilu.

Tetapi beberapa tokoh oposisi mempersoalkan apakah itu berarti pemilihan presiden mendatang akan diselenggarakan berdasarkan syarat-syarat yang tidak adil seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya.

Mereka ingin terlebih dulu memilihanggota parlemen baru guna mengubah konstitusi sehingga membuka jalan bagi satu pemilihan presiden yang demokratis.

Pembangkangan  rakyat melanda Mesir sejak 25 Januari di man para pemerotes berkumpul di tengah kota Kairo menuntut pengunduran diri Mubarak, kendati Selasa lalu Presiden menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilu September.

Mesir, negara Arab yang paling banyak penduduknya dan berpengaruh, menghadapi bahaya kekosongan kekuasaan kecuali tercapai satu kesepakatan bagi satu pemerintah peralihan.

Saat perundingan dilakukan, televisi pemerintah mengumumkan bahwa dewan pimpinan Partai Demokrat Nasional yang berkuasa, termasuk putra Mubarak, Gamal mengundurkan diri.

Pengunduran diri itu segera dikecam oleh oposisi sebagai satu tipu muslihat.

Mohammed Habib, anggota Ikhwanul Muslimin mengatakan: "Itu adalah satu usaha untuk memperbaiki citra partai itu tetapi hal tersebut tidak akan mengendurkan tujuan utama revolusi: menjatuhkan rezim itu, bermula dengan pegunduran diri Presiden Mubarak."

Usulan "Orang-Orang Bijak" itu didasarkan pada pasal 139 konstitusi yang akan mengizinkan Mubarak menyerahkan kekuasaan eksekutif kepada wakilnya, sementara tetap menyandang pemimpin yang hanya namanya  sampai September, kata Disa Rashwan, seorang pakar pada Pusat bagi Studi Politik dan Strategi Al Ahram dan salah seorang"Orang-Orang Bijak" kepada Reuters.

Usul penyerahan kekuasaan kepada Suleiman adalah satu kompromi terhadap tuntutan para pemrotes bagi pengunduran diri segera Mubarak dan keputusannya untuk tetap memangku jabatan sampai akhir masa jabatannya September.

Rashwan mengatakan semua faksi oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin diundang menghadiri pertemuan itu tetapi mereka berbeda pendapat mengenai sejumlah masalah di mana diantaranya  ada yang menghendaki Muabarak tetap menjadi presiden kendati simbolis.

"Konsultasi-konsultasi sedang dilanjutkan untuk mengusahakan diakhirinya krisis ini," katanya. "Kalangan muda tidak menyetujui kehadiran Mubarak dalam bentuk apapun. Kami berusaha membujuk mereka untuk menerimanya... Kami berusaha mencapai satu kompromi."

Kelompok-kelompok oposisi utama adalah Ikhwanul Muslimin, Koalisi Nasional bagi Perubahan yang dipimpin pemenang hadiah Nobel Perdamaian Mohamed ElBaradei, kelompok Kefaya dan barisan pemuda yang diwakili Gerakan Enam April, Partai Wafd yang liberal dan partai Tagammu yang berhaluan kiri.

Ikhwanul Muslimin Akhirnya Diajak Berbicara

(ANTARA New) - Kelompok oposisi utama Mesir, Ikhwanul Muslimin, Minggu, mengatakan bahwa mereka telah memulai dialog dengan penguasa Mesir guna melihat poin-poin apa saja yang diterima penguasa dari tuntutan-tuntutan rakyat, demikian sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.

Seorang tokoh Ikhwanul Muslimin yang merahasiakan namanya, menyebutkan bahwa pembicaraan mulai dilakukan sejak Sabtu pagi antara mereka dengan Wakil Presiden Omar Suleiman.

"Dengan tetap mencurahkan perhatian pada kepentingan bangsa dan lembaga-lembaga serta demi menjaga kemerdekaan negara...kami telah memulai berunding guna melihat pada poin apa mereka siap menerima tuntutan rakyat," demikian sang tokoh Ikhwanul Muslimin.
(ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama hari Sabtu telah membicarakan dengan beberapa pemimpin asing mengenai pergolakan di Mesir, menekankan perlunya akan "transisi yang tertib dan damai, mulai sekarang", demikian AFP melaporkan.

Pemimpin AS itu telah berbicara dengan Putera Mahkota Mohammed bin Zayed dari Uni Amirat Arab (UAE), Perdana Menteri David Cameron dari Inggris dan Kanselir Angela Merkel dari Jerman, jelas satu pernyataan Gedung Putih.

Obama "mendiskusikan keprihatinannya yang serius atas serangan terhadap wartawan dan kelompok hak asasi manusia, serta menegaskan kembali bahwa pemerintah Mesir memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak rakyatnya dan untuk membebaskan dengan segera orang-orang yang telah ditahan secara tidak sah", penyataan itu menambahkan.

Ia juga "menekankan pentingnya transisi yang tertib, damai mulai sekarang; pemerintah yang responsif pada aspirasi rakyat Mesir, yang mencakup pembicaaraan yang dapat dipercaya, inklusif antara pemerintah dan oposisi".

Para pemimpin itu sepakat untuk terus berhubungan dekat, kata Gedung Putih.

Pernyataan itu dikeluarkan ketika Washington menyambut baik pengunduran diri secara beramai-ramai para pemimpin partai Mubarak sebagai "langkah positif", ketika mereka berusaha untuk mendorong pemimpin tersebut untuk mundur.

Para pejabat AS memuji tindakan itu tapi mendesakkan perubahan lagi.

"Kami menganggap itu sebagai langkah positif menuju perubahan politik yang akan dibutuhkan, dan menanti-nanti langkah tambahan," kata seorang pejabat pemerintah Obama, yang berbicara tanpa menyebut nama.
(ANTARA News) - Pakar hubungan internasional Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Basis Susilo MA berpendapat, pemerintahan sementara bisa menjadi solusi bagi krisis Mesir.

"Masalahnya adalah masyarakat Mesir sudah tidak percaya kepada Presiden Hosni Mubarak, apalagi Mubarak berencana menjadikan anaknya sebagai pengganti," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Minggu.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pergolakan di Mesir sejak 25 Januari dengan lebih dari 300 warga tewas dan sejumlah 5.000 warga lainnya cedera dalam kerusuhan di seluruh kawasan di negara itu.

Menurut Basis Susilo yang juga Dekan FISIP Unair Surabaya itu, masalah lain adalah masyarakat Mesir juga belum mempunyai pilihan bila mereka berhasil memaksa Presiden Mubarak untuk mundur.

"Bisa saja wapres menjadi alternatif, tapi masyarakat Mesir juga tidak sepenuhnya dapat menerima. Karena itu alternatif terbaik adalah para tokoh Mesir berkumpul membahas pemerintahan sementara," katanya.

Tugas pemerintahan sementara yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat Mesir itu adalah menyiapkan pemilihan umum untuk menentukan pengganti Presiden Hosni Mubarak.

"Jadi, pemerintahan sementara itu semacam panitia untuk pemilihan umum yang di Indonesia mungkin sama dengan KPU (komisi pemilihan umum) dengan batas waktu yang sudah ditentukan secara terjadwal," katanya.

Untuk menampung aspirasi masyarakat Mesir, katanya, pemerintahan sementara itu juga harus menetapkan aturan secara bersama terkait sistem pemilihan yang memberi kesempatan bagi semua komponen masyarakat Mesir.

"Saya kira, solusi terbaik adalah persatuan para tokoh dari berbagai komponen itu untuk membentuk pemerintahan sementara, karena jika krisis dibiarkan berlarut-larut justru akan mengorbankan masyarakat Mesir sendiri," katanya.

Hingga kini, Televisi Mesir mengabarkan bahwa pemimpin utama partai berkuasa Mesir, Nasional Demokrasi mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (5/2).

Secara khusus, Sekretaris Jenderal partai, Safwat El Sharif, dan anak lelaki Presiden Hosni Mubarak, Gamal Mubarak yang mengetuai dewan partai politik mengundurkan diri dari jabatannya. Politikus terkemuka Mesir, Hossam Badrawi telah ditunjuk menjadi Sekjen yang baru
(ANTARA News) - Polisi di tiga negara mencari anak perempuan kembar yang berusia enam tahun Sabtu, setelah ayah mereka, yang telah mengambil mereka dari rumah mereka di Swiss, melempar dirinya ke bawah satu kereta Italia, demikian laporan media, seperti dikutip AFP.

Kantor berita Italia, ANSA, memberitakan beberapa helikopter, yang membawa polisi dan anjing pelacak, menyusuri daerah di sekitar Cerignola di wilayah Puglia, bagian selatan negeri tersebut, untuk mencari Alessia dan Livia Schepp.

Ayah mereka, Matthias (43), bunuh diri di stasiun kereta Cerignola pada Jumat (5/2). Matthias, yang berpisah dari istrinya --Irina (44), telah mengambil anak perempuan kembar tersebut dari rumah mereka di Swiss barat pada Ahad (30/1) dan membawa mereka kabur dengan menggunakan mobil curian.

Kantor berita Swiss, ATS, melaporkan sebanyak 30 polisi telah dikerahkan di negeri itu, dan dua helikopter telah tiba di Italia. Mereka akan membantu pencarian tersebut dan membawa mayat ayah bayi kembar itu untuk identifikasi resmi.

Dengan mengutip keterangan jurubicara polisi, ATS mengatakan dua polisi lagi telah pergi ke Marseille di Prancis selatan untuk mengikuti petunjuk lain.

Ibu dari kedua anak kembar tersebut, yang berasal dari Italia, pergi ke kantor polisi Prancis di Marseille. Dari sana, suaminya telah mengirim satu kartu pos pada 31 Januari, hari setelah ia mengambil anak kembar itu.

Ia telah mengatakan ia putus asa dan tak bisa hidup tanpa Irina.

Polisi Swiss mengatakan ia telah mengambil uang dalam jumlah besar dari anjungan tunai mandiri di Marseille.

Menurut laporan sebelumnya, "semua polisi di Eropa" dikerahkan untuk mencari ayah dan dua anak perempuan itu, dan seorang penyelidik, Sabtu, mengatakan mereka mengkhawatirkan kondisi terburuk.

Thailand-Kamboja Sepakati Gencatan Senjata

(ANTARA News) - Thailand dan Kamboja mengadakan perundingan untuk mengakhiri pertikaian mereka terkait perbatasan Sabtu, militer kedua pihak mengatakan, menyusul empat orang tewas dalam bentrokan di dekat kuil yang dipersengketakan, demikian AFP melaporkan.

Thailand dan Kamboja menyepakati gencatan senjata dan kedua pihak tidak akan mengerahkan pasukannya lagi," kata juru bicara Angkatan Darat Thailand Kolonel Sunsern Kaewkumnerd kepada AFP, setelah kedua komandan bertemu di sebuah kota perbatasan.

Seorang Jenderal asal Kamboja juga mengonfirmasi berakhirnya pertikaian itu, namun menambahkan bahwa situasi saat ini masih dalam keadaan tegang.

Satu prajurit Thailand terbunuh dalam pertempuran singkat di pagi hari dekat Kuil Preah Vihear yang berasal dari abad ke-11, menyusul aksi baku tembak selama dua jam pada Jumat yang menewaskan seorang prajurit Kamboja dan seorang warga sipil Thailand.

Beberapa sumber militer mengatakan seorang warga sipil Kamboja yang tengah mengambil gambar turis di kuil itu juga terbunuh dalam bentrokan Jumat, walaupun pemerintah Kamboja menolak mengomentari hal itu.

Beberapa laporan dari perbatasan menyebutkan empat tentara Thailand yang tertangkap telah dibebaskan seiring digelarnya pembicaraan gencatan senjata tersebut. Kedua pihak juga melaporkan adanya prajurit yang terluka.

Ratusan orang mengungsi dari wilayah perbatasan pada Jumat, saat penduduk desa kedua pihak dievakuasi setelah pertempuran antara dua negara tetangga itu meletus untuk pertama kalinya dalam setahun, ketika ketegangan perbatasan melampaui titik didihnya.

Kedua negara saling menuduh pihak lainnya yang memulai tembakan menggunakan peralatan berat seperti mortir, roket, dan artileri.

Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong telah menulis surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa agar memberikan perhatian kepada situasi yang meledak di perbatasan itu.

Dengan menyalahkan tentara Thailand yang melakukan agresi keji, ia mengatakan tentara Kamboja tidak memiliki pilihan selain membela diri, tulisnya dalam surat yang dilayangkan kepada Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa, Maria Luiza Ribeiro Viotti.

Namun ia tidak menyebutkan secara eksplisit permohonannya untuk meminta intervensi dari PBB.

Thailand yang mengadakan sidang keamanan darurat pada Sabtu siang, mengatakan bahwa mereka juga tengah mempertimbangkan pengajuan komplain ke PBB.

Sementara Amerika Serikat mendesak kedua pihak untuk menahan diri secara maksimal.

Thailand menuduh Kamboja membombardir sebuah desa, sedangkan Kamboja mengatakan angkatan bersenjata Thailand menghujani wilayah sejauh 20 kilometer dari perbatasan Kamboja dengan peluru artileri.

Kamboja mengatakan pertempuran itu telah menyebabkan kerusakan serius terhadap kuil kuno Preah Vihear, yang dinobatkan sebagai situs warisan dunia PBB pada Juli 2008 yang meningkatkan ketegangan kedua negara tetangga.

Mahkamah Internasional pada 1962 telah memutuskan bahwa Kuil Preah Vihear milik Kamboja, walaupun pintu masuk utamanya berada di Thailand dan wilayah seluas 4,6 kilometer persegi di sekitarnya diklaim kedua pihak.

Perbatasan Thailand-Kamboja tidak pernah sepenuhnya disepakati karena masih banyaknya ranjau darat di wilayah itu yang merupakan warisan perang selama beberapa dekade di Kamboja.

Thailand dan Kamboja telah beberapa kali menggelar pembicaraan terkait isu perbatasan itu, yang menurut beberapa pengamat telah meningkatkan nasionalisme di kedua negara.

Ketegangan antara dua negara tersebut memanas kembali dalam beberapa pekan terakhir setelah penangkapan tujuh warga Thailand karena memasuki perbatasan Kamboja secara ilegal pada akhir Desember lalu
(ANTARA News/AAP-OANA) - Warga dari sebuah kota pertambangan di Papua Nugini mengatakan mereka telah menemukan seorang pria berlatar belakang pengguna obat obatan diduga memakan anaknya yang baru lahir dalam sebuah ritual sihir.

Kepolisian mengatakan warga di wilayah pinggiran kota Tabubil, Provinsi Barat, terbangun pada Kamis akibat suara jerit tangis bayi itu.

Setelah mengetahui bahwa sang ayah memakan anaknya, sekelompok massa mengamuk dan mengejar pria tersebut sampai ke kantor polisi, tempat ia ditahan setelah melalui perjuangan yang singkat.

Kepolisian mengatakan penemuan mereka gagal menyelamatkan nyawa bayi itu, yang meninggal akibat luka yang dideritanya.

Komandan Kepolisian Tabubil Demas Tapea mengatakan petugas kepolisan telah menahan seorang pria dan istrinya untuk ditanyai sejumlah pertanyaan.

"Hal itu merupakan insiden yang sangat memprihatinkan," kata Sersan Tapea.

"Masyarakat kecewa dan marah namun mereka juga takut serta khawatir karena ada kepecayaan terhadap sihir atau ilmu hitam," katanya.

Sersan Tapea mengatakan tersangka utama telah dikenal kepolisian.

"Para penduduk setempat mengatakan pria itu melakukan ritual sihir, atau upaya untuk meningkatkan ilmu menjadi sakti," katanya.

Tape juga mengatakan tersangka memiliki catatan sejarah panjang tentang penggunaan obat bius dan ia tidak terkejut bila hal semacam itu terjadi padanya.

"Beberapa tahun lalu ia menjadi gila yang diduga akibat obat-obatan," katanya.

Pada 2009, diperkirakan sekitar 50 orang terbunuh dalam pembunuhan terkait sihir karena kematian yang mendadak atau tidak masuk akal dalam sebuah komunitas masyarakat tertutup.

Sejumlah misi Kristiani dan pemerintah Australia untuk wilayah Papua Nugini, bersama dengan otoritas Papua Nugini, telah mengerahkan segala upaya yang mereka bisa untuk mengakhiri kepercayaan terhadap sihir, namun hal itu tetap bertahan
(ANTARA News) - Perdana Menteri Myanmar Thein Sein, Jumat, dipilih menjadi presiden sipil pertama negara yang dikusai militer itu dalam setengah abad terakhir --sebuah langkah yang memberikan perubahan sedikit bagi dominasi militer di ajang politik--, menurut sumber pemerintah.

Thein Sein (65) adalah seorang prajurit karir yang bergabung dengan junta militer pada 1997 ketika kelompok itu melakukan reorganisasi.

Dia menggantikan Jenderal Soe Win sebagai perdana menteri pada 2007 dan telah menjadi wajah (wakil) internasional rejim negara tersebut di forum-forum kawasan, Reuters melaporka

Jumat, 04 Februari 2011

(ANTARA News) - Pemerintah Barack Obama sedang berunding dengan para pejabat Mesir mengenai satu usulan bagi pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak , kata surat kabar The New York Times, Kamis.

Berdasarkan usulan itu, Mubarak akan menyerahkan kekuasaan kepada satu pemerintah peralihan yang dipimpin Wakil Presiden Omar Suleiman dengan dukungan militer Mesir, kata surat kabar itu, mengutip para pejabat pemerintah dan diplomat Arab, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Juga diusulkan pemerintah peralihan agar mengikut sertakan satu kelompok-kelompok oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, untuk mulai menyusun satu sistem pemilihan negara itu dalam usaha meyelenggarakan pemilu yang bebas dan jujur September, kata surat kabar itu.

Mengomentari berita itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS P.J Crowley mengatakan," Presiden, Menlu Hilalary Clinton dan para pejabat lainnya telah mendorong pemerintah Mesir memulai satu transisi.

Para pejabat senior Obama mengatakan usul itu adalah salah satu dari beberapa opsi yang sedang dibicarakan dengan para pejabat tinggi Mesir pemerintah Mubarak, kendati tidak secara langsung dengan dia, dalam usaha untuk meyakinkan dia mengundurkan diri sekarang, kata surat kabar itu.

Kendatipun Mubarak sejauh ini menolak mundur segera, para pejabat dari kedua pemerintah itu terus melakukan perundingan menyangkut rencana itu, kata the Times.

Iran Prihatin Atas Krisis Mesir

(ANTARA News)- Iran menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis Mesir pada Kamis dengan mengecam campur tangan Amerika Serikat dan Israel pada urusan dalam negeri Mesir.

Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan perkembangan dan pembangunan yang penting di Timur Tengah serta Afrika Utara memiliki akar pada "kebangkitan Islam".

Pernyataan itu mengungkapkan bahwa Republik Islam Iran sedang memantau perkembangan kawasan tersebut dan mendukung penuh tuntutan sah rakyat Mesir, sebagaimana dikutip dari IRNA-OANA.

"Republik Islam Iran mengharapkan seluruh rakyat dan pemerintah yang mendukung kemerdekaan di penjuru dunia untuk menghargai tuntutan sah rakyat Mesir dan mengutuk campur tangan Zionis serta AS pada urusan dalam negeri Mesir," demikian menurut pernyataan tersebut.

"Segala upaya dalam menghadapi rakyat Muslim di Mesir dan menindas hak-hak kemanusiaan dari negara besar yang peradabannya telah berlangsung lama tersebut akan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan dapat menyebabkan kemarahan serta kebencian yang mengerikan dari seluruh negara Muslim dunia," demikian pernyataan Kemlu Iran sebagai tanggapan atas campur tangan AS dan Zionis dalam konflik Mesir.

Tembakan dan kekerasan dalam melawan para pengunjuk rasa di Mesir mengakibatkan enam orang tewas selama satu malam pada Rabu hingga Kamis dini hari.

Setidaknya 150 orang tewas akibat serangan polisi Mesir saat unjuk rasa selama sepuluh hari. Selain itu Ketua Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Navi Pillay mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 300 orang diperkirakan tewas.
(ANTARA News) - Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq yang belum lama dilantik mengatakan pada Kamis ia siap pergi ke Bundaran Tahrir, pusat unjuk rasa besar, dan berbicara dengan pemrotes, menurut laporan kantor berita MENA.

Shafiq mengatakan ia berbicara melalui telepon kepada beberapa pemuda aktivis pro-demokrasi dan "siap untuk pergi ke Tahrir untuk berbicara dengan pemrotes," katanya kepada wartawan Mesir dan Arab, MENA melaporkan seperti dikutip AFP.

Mubarak "Siap Lengser" Namun Takut Kekacauan

(ANTARA News) - Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan dalam wawancara dengan televisi ABC, Kamis, ia ingin meninggalkan kekuasaan namun khawatir akan terjadi kekacauan jika ia berhenti.

Pemimpin Mesir itu menyatakan "telah bosan menjadi presiden dan ingin pergi sekarang, namun tidak bisa, karena khawatir negara akan tenggelam ke dalam kekacauan", kata wartawan ABC Christiane Amanpour setelah wawancara mereka selama 20 menit di Kairo.

"Saya tidak peduli apa kata orang tentang saya. Saat ini yang saya pedulikan adalah negara saya, saya peduli Mesir," kata Mubarak, ketika protes keras menentang kekuasaannya sedang memasuki hari kesepuluh.

Pemimpin kawakan itu menambahkan, "Saya sangat tidak senang dengan yang terjadi kemarin. Saya tidak ingin melihat orang Mesir berperang satu sama lain."

Seorang dokter di klinik darurat yang merawat korban menyatakan, Kamis, 10 orang tewas selama bentrokan antara pendukung dan penentang pemerintah Mesir di sebuah lapangan di Kairo pada Rabu.

Menteri kesehatan mengatakan sebelumnya bahwa enam orang tewas dan lebih dari 800 cedera dalam bentrokan itu.

Ikhwanul tolak berunding
Sementara itu, kelompok oposisi utama Mesir Ikhwanul Muslimin hari Kamis menolak tawaran dialog yang disampaikan pemerintah.

"Ikhwanul Muslimin secara pasti menolak tegas setiap dialog dengan rejim," kata juru bicara Mohammed Mursi dalam sebuah pernyataan di situs berita kelompok itu, sebagai tanggapan atas tawaran dialog yang diajukan Wakil Presiden Omar Suleiman.

Suleiman mengatakan, kelompok itu belum memutuskan apakah akan menerima tawaran berunding.

"Rakyat telah menjatuhkan rejim dan kami tidak melihat perlunya berdialog dengan rejim yang tidak sah," kata Ikhwanul Muslimin dalam pernyataan itu.
(ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sejumlah negara seperti China, Kanada, dan Oman pada Senin mengirimkan pesawat carteran untuk mengevakuasi warga negaranya yang terjebak di Mesir, menurut kantor berita Xinhua.

"Pemerintah China telah mengirimkan dua pesawat ke Mesir untuk membawa pulang warga China yang terperangkap di Mesir pada Senin," lapor Xinhua.

Kedua pesawat tersebut dilaporkan meninggalkan Bejing pada Senin siang, menurut beberapa sumber di Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip kantor berita pemerintah itu.

"Pemerintah China menyadari pentingnya keselamatan warga China yang berada di Mesir dan telah berkoordinasi dengan beberapa maskapai terkait untuk menambah jumlah penerbangan guna memulangkan warga China yang terjebak di sana," menurut sumber itu.

Sementara itu, kelompok kerja yang terdiri atas Kemlu, Dinas Pariwisata Nasional, Kementerian Keamanan Publik dan Dinas Penerbangan Sipil China juga dikabarkan telah bertolak ke Mesir.

Kementerian Luar Negeri Oman juga telah mengirimkan tiga pesawat pada Senin ke bandar udara Kairo dan Alexandria untuk mengevakuasi warga mereka, menurut laporan dari Muscat.

Menteri Luar Negeri Kanada Lawrence Cannon di Ottawa mengumumkan pada Minggu malam bahwa pemerintahnya telah mengatur sejumlah penerbangan carter bagi warga mereka di Mesir, tempat terjadinya kerusuhan hebat di beberapa kota besar yang telah memasuki hari keempat.

Cannon mengatakan dalam jumpa pers bahwa penerbangan itu akan dimulai Senin dan warga Kanada akan segera diangkut ke beberapa negara di Eropa, sehingga mereka bisa mengatur jadwal kepulangan mereka ke kampung halamannya.

"Kami tidak ingin menempatkan warga Kanada dalam situasi berbahaya, situasi di sana tampaknya semakin memburuk," kata Cannon.

Pemerintah Kanada memperkirakan sekitar 5.500 hingga 6.000 warganya berada di Mesir. Sebelumnya pemerintah Kanada juga telah mengumumkan imbauan untuk meninggalkan Mesir bila kehadiran mereka tidak diperlukan di negara itu.

Mereka juga disarankan untuk menjaga keselamatan diri dan menjauhi para demonstran di jalan serta menjaga persediaan makanan.

Mesir tengah berada di krisis politik menyusul protes anti- pemerintah yang menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun.
(ANTARA News) - Transisi kekuasaan di Mesir harus dimulai sekarang, kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis.

"Banyak orang yang sekarang meminta pemerintah itu melakukan reformasi. Sudah ada seruan untuk transisi, transisi yang damai dan teratur. Bila ada transisi yang perlu diambil, semakin cepat lebih baik... Transisi harus dimulai sekarang," kata Ban dalam konferensi pers di London.

Ketika ditanya mengenai laporan sejumlah serangan terhadap wartawan, Ban mengatakan: "Kebebasan berbicara, apakah itu pemrotes damai atau jurnalis, harus sepenuhnya dijamin dan dilindungi," katanya dikutip dari Reuters.

"Pemerintah itu seharusnya menyimak sangat baik keinginan rakyatnya," ujarnya.

Sejumlah pria bersenjata telah menembak ke arah para demonstran. Pertikaian antara massa pendukung dan demonstran antipemerintah dilaporkan telah menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 800 orang serta menyebabkan seruan baru pada Kamis oleh negara Barat supaya Presiden Hosni Mubarak mulai menyerahkan kekuasannya secepat mungkin
(ANTARA News) - Pengejaran masyarakat akan kesuksesan, karir serta uang-mudah merusak nilai-nilai moral, kata Paus Benediktus XVI Selasa dalam sebuah pesan untuk Hari Misioner Sedunia Oktober.

Perubahan budaya dan globalisasi telah mengarahkan pada gaya hidup dan cara pikir yang "mengagung-agungkan pengejaran kenikmatan, uang-mudah, karir dan kesuksesan sebagai tujuan hidup, bahkan sampai merusak nilai-nilai moral," katanya.

Paus juga sangat sedih dengan bertambahnya jumlah orang yang melupakan dan meninggalkan Injil dan Gereja.

Hari Misioner Sedunia tahun ini direncanakan pada 23 Oktober.
(ANTARA News/Reuters) - Seorang wanita asal Pennsylvania yang dikenal sebagai "Jihad Jane" pada Selasa mengaku bersalah telah membunuh kartunis Swedia, menyediakan dukungan materil kepada kelompok teroris, serta sejumlah tuduhan kejahatan lainnya, menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat.

Collen LaRose, dalam sidang federal di Philadelphia, mengakui perannya dalam merencanakan pembunuhan seorang kartunis yang menggambar Nabi Muhammad, sebuah tindakan yang diharamkan bagi kaum Muslim.

LaRose (47), yang telah menjalani masa tahanan selama lebih dari setahun di AS, dapat dipenjarakan seumur hidup ketika ia dijatuhi hukuman pada 3 Maret mendatang.

Jaksa penuntut Departemen Kehakiman mengatakan LaRose, yang berasal dari Pennsburg, Pennsylvania, menggunakan nama samaran di internet sebagai "Jihad Jane", "Fatima LaRose", "ExtremeSister4Life" dan "SisterOFTerror".

Jaksa itu mengatakan ia menggunakan berbagai akun email dan YouTube, serta sejumlah nama di laman daring lainnya untuk menyebarkan literatur serta video tentang jihad, yang bertujuan untuk menggalang dana bagi para milisi dan merekrut anggota lainnya.

LaRose awalnya mengaku tidak bersalah pada Maret setelah juri pengadilan federal mendakwanya telah merekrut pria melalui daring untuk membiayai jihad atau perang suci di Asia Selatan dan Eropa.

Kasusnya mengilustrasikan bagaimana pemerintah AS semakin khawatir terkait warga Amerika yang menjadi radikal akibat kelompok milisi dan diajak untuk terlibat dalam perencanaan teror seperti halnya bisa melacak mereka.


"Wanita dari Pinggiran Amerika"

"Pengakuan bersalah dari seorang wanita dari pinggiran Amerika yang bersama lainnya ikut merencanakan pembunuhan di luar negeri serta menyediakan dukungan materil terhadap teroris, menekankan berkembangnya sifat ancaman yang kita hadapi," kata Asisten Jaksa Penuntut Umum untuk Keamanan Nasional, David Kris.

Menurut dakwaan itu, LaRose mengatakan bahwa penampilannya sebagai wanita pirang berkulit putih membantunya hingga tidak dikenali sebagai teroris.

Tertulis bahwa LaRose sempat menyampaikan komentar di YouTube pada 2008 bahwa ia telah putus asa untuk melakukan sesuatu guna membantu warga Muslim yang menderita.

Tuduhan terhadapnya telah mengemuka ke publik pada Maret setelah penangkapan tujuh orang lain di Irlandia terkait dugaan terhadap perencanaan pembunuhan Lars Vilks.

Perompak Somalia Bunuh 2 Nelayan Sri Lanka

(ANTARA News/AFP) - Perompak Somalia menahan sebuah kapal nelayan Sri Lanka setelah membunuh dua orang awaknya dan menyandera tiga rekan mereka, kata kementerian perikanan Sri Lanka, Senin.

Kapal itu disergap perompak ketika tersasar di wilayah perairan Somalia pada 27 Januari, kata kepala kementerian itu Lal Silva.

Rakyat Sudan Selatan Pilih Merdeka

(ANTARA News/Reuters) - Hasil-hasil sementara dari referendum Sudan Selatan menunjukkan bahwa hampir 99 persen pemilih memilih merdeka, kata laman internet komisi refrendum itu, Ahad setelah 98,7 persen suara dihitung.

Referendum itu diselenggarakan sesuai dengan perjanjian perdamaian Sudan Utara-Selatan tahun 2005, yang mengakhiri perang saudara paling lama di Afrika.

Keputusan bagi pemisahan diri itu telah diduga karena ketegangan yang meningkat antara wilayah utara yang berpenduduk mayoritas Muslim dan wilayah selatan yang berpenduduk mayoritas Kristen dan penganut kepercayaan tradisionil.

"Sampai sekarabg, 100 persen suara dari Utara dan (luar negeri) dan 98,7 persen dari Selatan telah dihitung," catat laman internet komisi itu.

Hasil-hasil sementara dan belum lengkap menunjukkan 98,81 persen pemilih menginginkan merdeka, katanya, mengkonfirmaikan hasil sebelumnya.

Surat-surat suara itu harus dikirim ke markas besar komisi itu di Khartoum untuk diperiksa sebelum hasil-hasil sementara diumumkan dalam sepekan. Wilayah Selatan akan mendeklarasikan kemerdekaan pada 9 Juli.

Masih belum diputuskan bagaimana kedua pihak itu akan menyelesaikan masalah ekonomi , pembagian kekayaan minyak dan demarkasi perbatasan.

Sengketa menyangkut daerah Abyei Sudan tengah merupakan hambatan penting karena kedua pihak mengklaim daerah itu,tempat terjadinya bentrokan-bentrokan berdarah antara suku-suku selama referendum sepekan bulan ini.

Sebagian besar pengamat yakin baik Utara maupun Selatan tidak ingin terjadi kembali perang besar. Anggaran Selatan 98 persen berasal dari minyak, sebagian besar diproduksi di Selatan, tetapi disuling, diangkut dan diurus oleh utara.

Kedua pihak menggunakan milisi sewaan yang dapat memprovokasi bentrokan lebih luas.

Perang saudara antara Utara dan Selatan, yang dipicu oleh pertikaian menyangkut minyak, ideologi, etnik dan agama menewaskan sekitar dua juta orang dan mebuat tidak aman sebagain besar negara Afrika timur itu
(ANTARA News/Reuters) - Uni Afrika (AU) memperpanjang setahun lagi mandat pasukan penjaga perdamaiannya di Somalia, mengabaikan tuntutan gerilyawan agar mereka ditarik, kata Dewan Keamanan dan Perdamaian AU, Kamis.

Pasukan berkekuatan 8.000 orang yang dikenal sebagai AMISOM itu, yang dibentuk pada 2007 dengan mandat awal enam bulan, membantu pasukan pemerintah Somalia mengatasi kekerasan muslim militan yang telah menewaskan lebih dari 21.000 orang sejak awal 2007.

Badan-badan intelijen Barat mengatakan, Somalia telah menjadi tempat aman bagi militan dan pejuang jihad asing yang menyerang negara-negara ekonomi besar Afrika timur.

"AU memutuskan memperbarui mandat AMISOM selama 12 bulan lagi, mulai 17 Januari 2011," kata AU dalam sebuah pernyataan tertulis singkat.

Gerilyawan garis keras Al-Shabaab melancarkan serangan mematikan di Kampala pada Juli dan menyatakan, pemboman di ibukota Uganda itu dilakukan sebagai pembalasan atas kematian orang-orang Somalia di tangan pasukan Uganda di Somalia.

Dewan Keamanan PBB pada Desember mensahkan penempatan 4.000 prajurit tambahan untuk membantu mendukung pemerintah sementara Somalia. Uganda diperkirakan menyediakan pasukan tambahan itu.

Al-Shabaab telah mengancam akan menyerang Uganda dan Burundi karena mereka menempatkan pasukan di Mogadishu sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika AMISOM.

Pasukan AU itu, yang tugas utamanya melindungi pemerintah lemah Somalia yang didukung Barat sejak ditempatkan pertama kali pada awal 2007, telah gagal menstabilkan Mogadishu dan menghadapi kekerasan sengit yang dikobarkan gerilyawan muslim garis keras.

AU meminta batas pasukan yang diwenangkan ditingkatkan menjadi sedikitnya 12.000 dari sekitar 8.000 dan menginginkan mandat lebih kuat, dan langkah itu telah memperoleh persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.

Al-Shabaab kini menguasai sejumlah besar wilayah di Somalia tengah dan selatan, yang terperangkap ke dalam perang saudara selama dua dasawarsa terakhir.

Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli lalu.

Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.

Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibukota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang.

Pemboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pemboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al-Qaeda.

Serangan-serangan bom pada 11 Juli itu dilakukan di sebuah restoran dan sebuah tempat minum yang ramai di Kampala ketika orang sedang menyaksikan siaran final Piala Dunia di Afrika Selatan.

Pemimpin Al-Shabaab telah memperingatkan dalam pesan terekam pada Juli bahwa Uganda akan menghadapi pembalasan karena peranannya dalam membantu pemerintah sementara Somalia yang didukung Barat.

Uganda adalah negara pertama yang menempatkan pasukan di Somalia pada awal 2007 untuk misi Uni Afrika yang bertujuan melindungi pemerintah sementara dari Al-Shabaab dan sekutu mereka yang berhaluan keras di negara Tanduk Afrika tersebut.

Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

Milisi garis Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintah Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan ofensif mematikan pada Mei tahun lalu.

Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi pro-pemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai.

Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Penculikan, kekerasan mematikan dan perompakan melanda negara tersebut.
(ANTARA News/AFP) - Rached Ghannouchi, pemimpin gerakan Islam, Ennahda,Ahad naik pesawat untuk pulang ke Tunisia dari London setelah 22 tahun tinggal di pengasingan, kata anak perempuannya kepada AFP.

"Ia telah naik pesawat sekarang," kata Soumaya Ghanaouchi kepada AFP melalui telepon dari pintu keberangkatan di Bandara Gatwick London.

Penerbangan pesawat maskapai penerbangan British Airways yang berangkat pukul 0830 GMT (15:30 WIB) dan tiba di Tunis 1125 GMT (pukul 18:25WIB).

Setelah tersingkirnya penguasa yang otoriter Zine El Abidine Ben Ali, Rached melapor pada bagian keberangkatan Bandara Gatwick untuk pulang ke Tunisa setelah 22 tahun dipengasingan, disertai dengan 30 pendukung dan waratwan.

Dengan memakai kemeja yang terbuka dilehernya dan mantel, Rached yang tersenyum berfoto dengan bendera Tunisia dan merangkul keluarganya.

"Saya merasa sangat bahagia hari ini," kata pemimpin yang berusia 69 tahun itu.

"Apabila saya pulang hari ini saya akan kembali ke dunia Arab seutuhnya.

"Saya masih pemimpin partai saya. Saya akan menyelenggarakan satu konferensi.

"Jika diselenggarakan pemilu yang bebas dan jujur Ennahda akan ikut serta--dalam pemilihan legislatif, bukan pemilihan presiden."

Ia menambahkan: Masih ada kebingunan menyangkut situasi politik.

"Pemerintah sementara mengganti menteri-menterinya setiap hari, belum ada kestabilan dan kekuasaannya belum jelas.

"Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab karena parlemen sekarangn masih parlmen satu partai."

Pulangnya Rached terjadi saat pemerintah baru yang dilantik setelah Ben Ali digulingkan mengutarakan kebebasan demokratis termasuk pencabutan pengendalian terhadap media, pembebasan para tahanan politik dan pendaftaran kembali partai-partai yang dilarang.

Pemimpin organisasi Islam itu masih secara resmi dijatuhi hukuman seumur hdup oleh rezim lama karena bersekongol melawan pemerintah tetapi pada prakteknya para terhukum lainnya yang tinggal di pengasingan dapat pulang tanpa hambatan dalam beberapa hari belakangan ni.

Pemerintah telah menyusun satu amnesti, yang harus diajukan kepada parlemen.

Menjawab pertanyaan apakah ia mendukug hukum Islam, Rached mengatakan kepada wartawa: "Semua ini tidak punya tempat di Tunisia Selama bertahun-tahun kami bersama dengan partai-partai oposisi sependapat mengenai landasan bersama, termasuk menyetujui kebebasan hati nurani, pluralisme politik...dan kami telah sepakat mengenai satu sikap tentang persamaan hak antara wanita dan pria."

Para anggota gerakan Ennahda (Kebangkitan) pimpinan Rached, yang dilarang semasa pemerintah Ben Ali, diperkirakan datang ke bandara Tunis untuk menyambut dia.

Ia ingin mengubah gerakannya--yang secara resmi masih dilarang-- menjadi satu partai politik yang akan ikut dalam pemilu demokratis pertama negara itu.

Undang-Undang Tunisia melarang partai-partai politik yang berdasarkan agama.

Rached mendirikan Ennahda tahun 1981 diilhami oleh Ichwanul Muslimin Mesir tetapi mengatakan ia lebih ingin seperti Partai Keeadilan dan Pembangunan yang merintah Turki sekarang.

Akan tetapi beberapa kelompok wanita khawatir kembaliya Rached menandakan kembangkitan Islam politik yang dapat membahayakan hak-hak mereka yang telah diperjuang dengan keras.

Rached meninggalkan Tunisia segera setelah Ben Ali berkuasa dalam satu kudeta tidak berdarah tahun 1987. Dalam pemilu tahun 1989, yang penuh kecurangan, satu koalisi yang didukung Islam masih berhasil meraih 17 persen suara.

Segera setelah itu,penyiksaan terhadap para tokoh Islam dimulai dan Rached melarikan diri pertama ke Aljazair dan kemudian ke Inggris. Ratusan aktivis Islam yang bertahan dipenjarakan , sering dengan tuduhan-tuduhan yang lemah.
(ANTARA News/AFP) - Kebanyakan warga Israel mencemaskan rezim Islami akan berkuasa di Mesir setelah Presiden Hosni Mubarak melepas kekuasaan, menurut survei pendapat yang diterbitkan pada Kamis oleh surat kabar Yediot Aharonot.

Berdasarkan jajak pendapat dari 500 responden oleh organisasi Mina Tzemah-Dahaf untuk koran Yahudi tersebut, 59 persen memprediksi rezim Islami menguasai Mesir pasca-Mubarak, sementara 21 persen berpendapat nantinya akan menjadi pemerintah sekuler demokratis.

Survei tersebut memiliki marjin kesalahan sebesar 4,5 persen.

Ketika ditanya bagaimana reaksi mereka terhadap penurunan Mubarak, 65 persen responden berpendapat akan berdampak negatif dan hanya 11 persen yang mengatakan positif. Sisanya tidak memiliki pendapat atau menolak untuk memberi jawaban.

Para pemimpin Israel telah menyinggung bayang-bayang kemungkinan pemerintah teokrasi seperti Iran akan mengambil alih Mesir sejak protes massal dimulai terhadap rezim Mubarak yang sudah berkuasa selama 30 tahun.

"Dalam masa kacau, kelompok Islam terorganisasi dapat mengambil alih negara itu. Hal tersebut pernah terjadi di Iran dan bisa terjadi di tempat lain," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin.

Pada masa Anwar Sadar, presiden yang terbunuh sebelum Mubarak, Mesir menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel pada 1979 yang menyatakan Mesir mendapat kembali seluruh wilayah yang dikuasai oleh Israel saat perang Timur Tengah pada 1967.

Mubarak pada Selasa mengatakan ia akan mengundurkan diri saat Mesir mengadakan pemilihan presiden pada September, tetapi para pemrotes menolak dan menyerukan Mubarak.
(ANTARA News) - Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq yang belum lama dilantik mengatakan pada Kamis ia siap pergi ke Bundaran Tahrir, pusat unjuk rasa besar, dan berbicara dengan pemrotes, menurut laporan kantor berita MENA.

Shafiq mengatakan ia berbicara melalui telepon kepada beberapa pemuda aktivis pro-demokrasi dan "siap untuk pergi ke Tahrir untuk berbicara dengan pemrotes," katanya kepada wartawan Mesir dan Arab, MENA melaporkan seperti dikutip AFP.
(ANTARA News) - Kejaksaan Mesir mengatakan pada Kamis bahwa beberapa menteri dan pejabat, termasuk mantan menteri dalam negeri Habib al-Adly, telah dicekal dari perjalanan dan membekukan rekening mereka untuk penyelidikan.

Mereka "dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri, sementara rekening banknya dibekukan hingga keamanan kembali pulih, dan hingga pihak penyelidik melakukan penyidikan guna memastikan siapa yang bertanggung jawab secara kriminal dan administratif terhadap seluruh kejadian itu," kata Abdel Meguid Mahmud, dikutip oleh kantor berita nasional Mesir, MENA.

Selain Habib al-Adly, mereka yang akan diselidiki antara lain pengusaha besi baja dan anggota senior partai berkuasa Ahmed Ezz, mantan menteri pariwisata Zoheir Garranah dan mantan menteri perumahan Ahmed al-Maghrabi, demikian dikutip dari AFP

Rusia Kehilangan Satelit Militer

(ANTARA/AFP) - Pejabat tinggi militer dan ruang angkasa Rusia pada Selasa mengumumkan pencarian terhadap satelit militer yang hilang akibat tidak mengorbit dengan tepat setelah peluncurannya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan jejak pemindai -- kapal berfungsi ganda yang dapat menggambarkan peta tiga dimensi Bumi dan memindai lokasi tepat dari berbagai jenis target.

Insiden tersebut terjadi hanya sebulan setelah Presiden Dmitry Medvedev memecat dua pejabat ruang angkasa akibat kemunduran serupa yang menampar industri ruang angkasa Rusia.

Keseriusan situasi tersebut ditegaskan pada Selasa malam oleh laporan yang menyebutkan kementerian pertahanan telah membentuk kelompok tugas bersama dinas ruang angkasa Rusia untuk mencari pesawat itu.

Satelit Geo-IK-2 dibuat di Rusia untuk membantu survey darat militer dan membuat rincian peta tiga dimensi Bumi. Satelit itu didesain untuk berputar di orbit melingkar 1.000 kilometer di atas permukaan tanah.

Namun beberapa laporan berita mengatakan satelit itu telah ditempatkan dalam orbit elips sehingga titik terendahnya hanya menempatkan satelit itu berjarak 330 kilometer dari Bumi.

"Kami masih belum dapat melakukan kontak dengan satelit itu, dan sepertinya dalam kemungkinan terbesar, benda itu akan dinyatakan hilang," kata seorang sumber antariksa Rusia kepada jaringan berita Interfax-AVN.

"Pesawat luar angkasa itu tidak dapat melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan pada karakteristik orbit," kata pejabat antariksa lainnya kepada kantor berita Interfax.

Laporan-laporan awal menyebutkan kegagalan satelit tersebut disebabkan oleh roket bagian atas Briz-KM satelit itu.

Kegagalan pada Selasa itu terjadi kurang dari lima pekan setelah Medvedev memecat dua pejabat tinggi antaraiksa dan menegur kepala dinas antariksa Rusia atas kegagalan tersebut sehingga negara itu terpaksa menunda pengembangan sistem navigasi milik mereka.

Roket Proton-M telah terbukti bermasalah karena terlalu berat sehingga gagal mencapai orbit tujuan dan terpaksa menjatuhkan tiga satelit canggih Glonass-MM di perairan dekat Kepulauan Hawaii.

Para penyelidik mengatakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh miskalkulasi bahan bakar yang membuat pesawat luar angkasa tersebut gagal mencapai ketinggian yang ditargetkan.

Ketiga satelit Glonass sedianya akan menyelesaikan sebuah sistem yang risetnya telah dimulai Uni Soviet pada 1976.
(ANTARA News) - Tindakan keamanan yang tidak mencukupi di bandara Domodedovo Moskow dituduh sebagai penyebab dari ledakan mematikan pada Senin yang menyebabkan puluhan tewas.

Hal itu diungkapkan juru bicara Komite Nasional Anti Terorisme Rusia (NAC) Nikolai Sintsov kepada stasiun televisi Rossiya 24 TV pada Selasa, sebagaimana dikutip dari RIA Novosti-OANA.

"Tindakan keamanan di bandara Domodedovo tidak mencukupi, jika tidak maka serangan teroris tersebut tidak akan terjadi," kata Sintsov.

Menurut laporan awal, pembom bunuh diri meledakkan dirinya di bagian kedatangan bandara internasional yang sedang padat itu pada Senin malam, menewaskan setidaknya 35 orang dan melukai lebih dari 180 lainnya.

Pada laporan terbarunya, kementerian kesehatan Rusia mengatakan setidaknya 100 orang dibawa ke rumah sakit setelah ledakan.

"Ratusan orang berada di rumah sakit pada pukul 2 waktu setempat (pada Selasa pukul 06.00 WIB). Kami memperkirakan... 48 orang dari mereka berada dalam kondisi serius dan kritis," kata Wakil Menteri Kesehatan Maxim Topilin.

Mayat dari lima orang korban sudah dapat diidentifikasi. "Empat kendaraan dengan mayat di dalamnya saat ini sedang diselidiki di kamar mayat," kata juru bicara biro forensik Rusia.
(ANTARA News/AFP) - Pejabat keamanan Amerika Serikat memperingatkan bank-bank Wall Street dan para eksekutif mereka dalam beberapa pekan terakhir untuk memperketat keamanan, di tengah ketakutan mereka bisa menjadi target Al-Qaeda, kata para pejabat Selasa.

Badan kontraterorisme mengatakan perusahaan-perusahaan keuangan diminta untuk memeriksa kelemahan pengamanan setelah sebuah publikasi afiliasi Al-Qaeda pada Januari mendesak para pengikutnya menargetkan "bank" dan "korporasi global."

Para ahli dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, Biro Investigasi Federal dan Kepolisian New York telah membantu memberi penerangan singkat petugas keamanan bank tentang ancaman tersebut, mendesak mereka untuk meningkatkan pengawasan ruang surat dan lainnya.

Ancaman yang dibuat oleh Al-Qaeda berbasis di Yaman di Semenanjung Arab (AQAP), yang dipercaya di balik komplotan Oktober 2010 yang berencana mengirim bom paket ke Amerika Serikat dan komplotan Hari Natal 2009 yang berencana untuk meledakkan pesawat di atas Amerika Serikat.

"Ancaman berasal dari tulisan AQAP dan percobaan serangan lalu," kata seorang pejabat AS yang minta tidak disebutkan namanya. "Tentu saja kami akan terus waspada dan memberikan peringatan atas niat kekerasan mereka."

Tidak ada bank tertentu yang disebutkan dalam artikel yang diterbitkan di majalah "Inspire" AQAP dan konon ditulis oleh Anwar Al-Awlaki, ulama Muslim radikal AS-Yaman yang telah digambarkan oleh pemerintah AS dalam sama seperti Osama bin Laden.

"Semua ulama kita sepakat tentang diperbolehkannya mengambil pergi kekayaan dari orang-orang kafir," tulis Awlaki, menunjukkan bahwa milik pemerintah, bank, perusahaan global dan "kekayaan milik orang-orang kafir yang dikenal musuh Muslim" harus menjadi target.

Pejabat AS lain menolak untuk mengomentari intelijen tertentu, tetapi mengatakan "kami sering mendengar dari berbagai jenis taktik dan ancaman yang bersifat umum."

Sementara pejabat AS secara teratur memberi pengarahan singkat kepada para bankir dan kelompok lain tentang potensi ancaman, artikel "Inspire" telah mengjemput kekhawatiran lama.

Sejak serangan 11 September 2001 di New York, tersangka teror yang telah tertangkap menargetkan seperti Citicorp Center dan New York Stock Exchange.

Ahli kontraterorisme mengutip ancaman serangan terhadap infrastruktur fisik sistem keuangan dan kompleks web transaksi elektronik yang menjaga hidup ekonomi dunia, tapi mengatakan bahwa sistem ini ditempatkan dengan baik untuk mengatasinya.

Menurut Rick Nelson dari think-tank CSIS di Washington, sistem keuangan sekarang jauh lebih siap sejak pasar-pasar yang tutup bangkit kembali dari serangan 11 September 2001.

"Perusahaan-perusahaan keuangan memiliki sumber daya dan mereka belajar dari pelajaran 11 September," katanya.

"Dengan banyak dilakukan perdagangan elektronik hari ini, banyak kemajuan telah dibuat untuk membangun redundansi ke dalam sistem. "

"Setiap serangan berpotensi bisa menghancurkan, tetapi itu akan berada pada skala 9/11 untuk mengganggu pasar keuangan, khususnya di Kota New York."

"Mereka juga memasang perlindungan yang signifikan di tempat, mereka tidak ingin dieksploitasi atau diturunkan oleh seorang teroris atau penjahat atau entitas keuangan pesaing."

Studi Nikotin Buka Jalan Obat Anti-Merokok

(ANTARA News/AFP) - Para ilmuwan telah menunjukkan secara tepat sumber keinginan kuat terhadap nikotin dalam otak, membuka jalan baru ke arah pengobatan guna membantu para perokok membuang kebiasaannya, demikian pengumuman sebuah studi Minggu.
Tembakau membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahun dan menyebabkan hampir 1 dari 10 kematian orang dewasa, 90 persennya karena kanker paru-paru.
Dalam eksperimen menggunakan tikus, para periset memetakan fungsi gen yang dinamai CHRNA5 yang sebelumnya dituding terkait dengan ketagihan nikotin.

Gen tersebut mengendalikan ujung syaraf sensitif -- pintu masuk di permukaan sel otak -- yang merespon molekul nikotin.

Terhadap versi normal gen ini, apapun lebih dari satu dosis kecil nikotin memicu pesan ke otak yang mengatakan, akibatnya, "hentikan konsumsi," ungkap para ahli tersebut.

Dosis lebih besar menimbulkan perasaan menolak, sama dengan "makanan atau minuman yang rasanya tidak enak," kata kepala periset Paul Kenny pada Scripps Reseach Institute di Florida dalam emailnya.

Namun dampaknya cukup berbeda pada tikus yang mana sub-unit kecil ujung syaraf sensitif, yang dikenal sebagai alpha5, telah dihilangkan kesadarannya.

Pesan negatif tersebut tidak pernah dikirim -- dan sebagai akibatnya, mamalia pengerat itu tidak akan memperoleh cukup kekuatan dari obat tersebut.

Suatu skenario yang sama terjadi secara alamiah pada sejumlah orang, demikian keyakinan para periset itu.

Studi pengetesan Genom-yang luas berhasil mengidentifikasi perubahan genetik yang memperlemah fungsi unit alpha5 tersebut.

Sekitar 30-35 persen penduduk Amerika Serikat diyakini mempunyai bentuk gen CHRNA5 yang mendorong keinginan kuat nikotin tak terkekang.

"Data kami mungkin menjelaskan kenyataan bahwa individu dengan variasi genetik ini telah mempertinggi kerentanan terhadap berkembangnya ketagihan tembakau," kata Kenny.

"Mereka mungkin menjadi jauh kurang sensitif terhadap sifat menghindari dari obat tersebut, dan dengan demikian lebih mungkin mengembangkan ketagihan nikotin."

Atas kekuatan temuan baru tersebut, yang dipublikasikan secara online di jurnal Nature, Kenny telah mendapat pendanaan dari National Institute of Drug Abuse untuk mendesain kategori obat baru.

Studi ini memiliki implikasi penting terhadap pendekatan-pendekatan baru untuk menghentikan tembakau," kata Jon Lindstrom, seorang ahli syaraf di Universitas Pennsylvania yang telah menginvestigasi ujung syaraf sensitif lain dalam otak dan akan berpartisipasi dalam riset lanjutan.

Suatu obat anti-merokok yang benar-benar efektif mungkin menuntut sasaran lebih dari satu ujung syaraf sensitif, katanya.

"Nikotin mempengaruhi sirkuit otak yang kompleks yang bekerja karena hadiah" -- terutama lewat pelepasan dopamine (senyawa kimia yang terjadi dalam otak) -- "dan memori," jelas Lindstrom.

"Nikotin berefek menguntungkan bagi kekhawatiran dan perhatian, diantaranya, dengan demikian membuat berhenti sangat sulit. Gelagat mengundurkan diri dari berhenti merokok membuatnya lebih buruk."

Penyembuhan dengan nikotin, seperti "bebat", memperbesar sirkuit hadiah ini namun itu sendiri dapat menjadi adiktif.

Obat yang digunakan secara luas lainnya mengurangi keinginan kuat dan kesenangan yang terasosiasikan dengan rokok dengan memblokir secara parsial ujung-ujung syaraf sensitif lain.

"Memulihkan kembali atau meningkatkan rasa tidak suka yang kuat terhadap dosis nikotin yang tinggi mungkin menyempurnakan pendekatan-pendekatan ini dan meningkatkan keefektifannya, atau menggantikannya," kata Lindstrom.

Kamis, 03 Februari 2011

Tentara Australia Tewas Terkena Bom Rakitan

(ANTARA News) - Seorang tentara Australia tewas dan satu lainnya terluka akibat sebuah bom di tepi jalan di Afghanistan sehingga menambah jumlah tentara Australia yang tewas dalam konflik itu menjadi 22, demikian Kementerian Pertahanan Australia, Kamis.

"Dengan penyesalan yang dalam dan tulus saya harus memberi tahu Anda bahwa seorang tentara Australia tewas akibat bom rakitan (IED) di Afghanistan," kata penjabat kepala pasukan pertahanan, Letnan Jendral David Hurley, kepada wartawan di Canberra.

"Tentara kedua luka serius dalam insiden itu," sambungnya.

Kopral Richard Edward Atkinson (22) yang baru bertugas ke Afghanistan, tewas ketika berpatroli di Deh Rahwod di Uruzgan, wilayah selatan Afghanistan yang menjadi pusat gerilya pimpinan Taliban.

Saat insiden itu, kedua anggota Resimen Teknik Tempur Pertama yang bermarkas di Darwin itu sedang berpatroli berjalan kaki bersama dengan tentara-tentara Afghanistan.

Nama tentara yang terluka tidak diberitahukan atas permintaan keluarga.

Tahun lalu adalah yang paling mematikan menurut catatan, dari 1.550 tentara Australia yang dipergelarkan di Afghanistan, banyak yang diantaranya meninggal sejak 2001.

Taktik untuk menempatkan IED yang dirakit dengan mudah dan murah telah meningkatkan jumlah korban militer dan sipil sejak bom itu diimpor dari konflik di Irak.

Bom Mobil Tewaskan 9 Orang di Pasar Pakistan

(ANTARA News) - Bom mobil meledak di sebuah pasar ramai Pakistan di dekat kantor polisi, Rabu, menewaskan sembilan orang, dalam serangan kelima di kota Peshawar dalam waktu kurang dari sepekan, kata sejumlah pejabat, demikian AFP melaporkan.

Bom itu dipasang di sebuah mobil dan menghancurkan beberapa toko dan kendaraan ketika warga sipil sedang memadati daerah ramai itu pada awal hari kerja di kota wilayah baratlaut tersebut, yang menjadi sasaran terdepan serangan-serangan Taliban dan Al-Qaeda.

Peshawar berbatasan dengan kawasan suku Pakistan, dimana pesawat-pesawat tak berawak AS menyerang gerilyawan yang melancarkan serangan ke Afghanistan, dan di perbatasan daerah itu pula pasukan Afghanistan dan Pakistan bentrok Rabu, menewaskan satu prajurit Pakistan.

Pakistan hampir setiap hari dilanda serangan yang dituduhkan pada Taliban dan Al-Qaeda.

"Itu bom waktu. Sasarannya polisi," kata pejabat senior kepolisian Mohammad Ijaz Khan kepada wartawan.

Rumah sakit utama Peshawar, Lady Reading Hospital, menyatakan menerima sembilan mayat setelah serangan itu, termasuk tiga anak dan satu wanita.

"Sejumlah anak dan wanita juga termasuk korban-korban yang cedera," kata kepala rumah sakit itu Abdul Hamid Afridi kepada AFP.

Kepala kepolisian Peshawar Liaquat Ali Khan mengkonfirmasi jumlah kematian itu dan mengatakan, lebih dari 20 orang cedera. Seorang wartawan AFP melihat 23 pasien dirawat di rumah sakit itu, termasuk enam anak yang berusia empat hingga 12 tahun.

Senin, dua bom yang ditujukan pada polisi di Peshawar menewaskan enam orang. Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri terhadap patroli polisi yang menewaskan lima orang di daerah pinggiran kota itu.

Sabtu, dua serangan bom truk menewaskan empat orang di sebuah terowongan yang menghubungkan Peshawar dan kota garnisun Kohat.

Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim banyak serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan.

Sekitar 4.000 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada 2007.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 650 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Lebih dari 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.