Ramallah, Palestina (ANTARA News/AFP) - Pemimpin Hamas Khaled Meshaal pekan depan akan bertemu di Kairo dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang juga ketua Fatah untuk menandatangani perjanjian persatuan, kata seorang pejabat Fatah, Jumat.

"Penandatanganan perjanjian itu akan dilakukan pada 4 Mei, ketika Abbas dan Meshaal dan semua faksi Palestina bertemu di markas besar Liga Arab di Kairo," kata Azzam al Ahmed, yang memimpin delegasi Fatah dalam perundingan antara kedua pihak, yang pada Rabu menghasilkan satu kesepakatan rekonsiliasi yang mengejutkan.

Persetujuan antara kelompok Fatah yang sekuler yang menguasai Pemerintah Palestina di Tepi Barat dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza sepakat untuk membentuk satu pemerintah peralihan pada tahun depan.

Pengumuman itu memicu kecaman dari Israel, yang mengatakan hal itu akan merusak peluang-peluang bagi perdamaian, tetapi Abbas mengatakan pemerintah sementara tidak akan mendikte kebijakan apabila mereka berunding dengan Israel, yang akan tetap merupakan tugas Organisasi Pembebasan Palestina yang ia pimpin.

Ketegangan antara Fatah dan Hamas terjadi pada awal pemerintah otonomi Palestina yang terbatas pada awal tahun 1990-an.

Ketegangan itu memburuk pada tahun 2007 ketika pasukan Hamas menyingkirkan pasukan Fatah dari Jalur Gaza setelah sepekan bentrokan berdarah, yang menyebabkan wilayah-wilayah Palestina terbagi dua yaitu Tepi Barat dikuasai Fatah dan Jalur Gaza dikuasai Hamas.