Jakarta (ANTARA News) - Barack Obama memveto rencana pengeboman  tempat persembunyian Osama Bin Laden pada bulan Maret. Hal itu Obama pilih  agar  pasukan khusus bisa memperoleh bukti DNA untuk mengonfirmasi kematiannya.

Presiden Amerika Serikat itu lebih dulu mengizinkan sepenuhnya serangan udara terhadap persembunyian pria berusia 54 tahun itu tetapi kemudian membatalkannya.

Menurut Daily Mail,  militer AS akan menjatuhkan bom seberat 2.000 pond (setara dengan 907 kg) dari dua pesawat pengebom B2.

Tetapi, Obama minta militer untuk membatalkannya dan sebagai gantinya tentara elit Amerika membunuh teroris itu dalam baku tembak.

Berdasarkan laporan ABC News, Obama memveto rencana awal supaya AS bisa mendapatkan jenazah pemimpin teroris itu dan membuktikan bahwa dia terbunuh.

Sampel DNA yang diambil dari jenazah menunjukkan bahwa pria yang tewas itu 99.9 persen dipastikan Bin Laden.

Analisis foto terperinci oleh CIA, konfirmasi dari orang-orang  di  lokasi penyerbuan dan penampilan fisik yang sesuai, misalnya  tinggi Bin Laden,  semua membantu mengonfirmasi identifikasi.

Jenazahnya lantas dibuang ke laut sehingga lokasi pemakamannya tidak menjadi tempat suci.

Jika  bangunan di Abbottabad, Pakistan, di bom, dari udara, maka akan  menewaskan seluruh 22 orang yang ada di dalamnya - termasuk perempuan dan anak-anak. Ini berpotensi menimbulkan reaksi kemarahan dari komunitas internasional.

Menurut seorang sumber, misi untuk menangkap pria paling dicari di dunia itu akhirnya terjadi pada Jumat lalu.

Serangan itu seharusnya dilakukan pada Sabtu tetapi dibatalkan selama 24 jam karena kondisi cuaca buruk.

Militer menunggu waktu cahaya bulan meredup sehingga mereka bisa mendekati persembunyian aman dalam ketinggian rendah.

Komisaris Tinggi Pakistan untuk Inggris mengatakan operasi untuk mengejar pemimpin Al Qaeda melibatkan Pakistan dan Amerika Serikat.

Pejabat resmi mengatakan pemeriksa CIA di penjara rahasia di luar AS mendapatkan untaian pertama dari informasi yang akhirnya mengantar pada pembunuhan Osama.

Helikopter Blackhawk AS membawa dua lusin tentara dari Navy SEAL Team Six yang merupakan unit paling top dalam memerangi teroris, masuk ke persembunyian Bin Laden dan mereka pergi dalam waktu kurang dari 40 menit.

Pejabat resmi mengatakan Bin Laden ditembak pada bagian kepala, setelah dia dan penjaganya melawan serbuan itu.

Tiga pria dewasa juga terbunuh dalam penyerbuan itu, termasuk salah satu anak Bin Laden, yang tidak disebutkan namanya. Salah satu anak Bin Laden, Hamza, merupakan seorang anggota senior Al Qaeda.

Bangunan itu kira-kira setengah  mil (setara dengan 800 m) dari akademi militer Kakul,  yang  diperunttukan perwira tinggi di kota perbukitan dengan penduduk kira-kira 400.000 orang itu.