Mexico City (ANTARA News) - Sebanyak 17.000 warga dari satu kelompok suku asli di bagian barat Mexico telah menghalangi jalan masuk ke permukiman mereka dan mengumumkan "pengepungan" terhadap kelompok bersenjata yang melindungi pembalak liar, kata juru bicara masyarakat itu Senin (2/5).

"Itu adalah upaya susah-payah" yang kurang mendapat pengamanan dari pemerintah federal, kata juru bicara bagi suku Purepecha pada satu taklimat di Mexico City. Ia memakai topeng agar tak dikenali.

Itu adalah "kondisi pengepungan yang dilakukan secara sepihak" yang dimulai pada 15 April di desa Cheran, negara bagian Michoacan, tak jauh dari tempat terkenal bagi kupu-kupu Monarch yang berpindah, kata juru bicara tersebut.

Masyarakat itu memulai blokade setelah beberapa pria bersenjata menembaki beberapa anggotanya setelah mereka menangkap pembalak liar dan bermaksud menyerahkan mereka kepada pihak berwenang, ia menambahkan.

Satu kelompok bersenjata memasuki permukiman mereka pada 27 April dan membunuh dua orang. Sejak 2008, sembilan orang telah tewas dan lima orang lagi hilang, katanya.

Pembalak liar telah merusak 80 persen hutan di areal seluas 12.000 hektare di wilayah itu dalam waktu lebih dari tiga tahun, menurut catatan masyarakat tersebut.

Michoacan adalah salah satu dari serangkaian wilayah yang dilanda kerusuhan yang diduga dilakukan oleh gerombolan narkotika sejak dilancarkannya serangan pemerintah terhadap kejahatan terorganisir pada Desember 2006, demikian AFP melaporkan.