Jerusalem (ANTARA News) - Menteri Keadaan Darurat Rusia Sergei Shoigu telah menunda kunjungan yang telah direncanakan ke Israel setelah pengusiran atase militer negara Yahudi itu untuk Moskow, televisi negara melaporkan, Senin.

Shoigu, yang dijadwalkan mendarat di Tel Aviv, Ahad (22/5), untuk menandatangani perjanjian kerja sama, memberitahu timpalannya di Israel, Matan Vilnai, mengenai penundaan kunjungan untuk jangka waktu tak tentu itu karena "perubahan dalam jadwalnya", katanya.

Kementerian Luar Negeri Rusia, Jumat, mengatakan bahwa atase militer Israel, kolonel angkatan darat kelahiran Soviet Vadim Leiderman, telah "tertangkap basah" pada 12 Mei berusaha untuk mendapatkan "informasi rahasia" mengenai perjanjian senjata Rusia dengan negara-negara Arab.

Militer Israel dan menteri pertahanannya bersikeras bahwa tuduhan mata-mata itu "tak berdasar".

Pengusirannya telah memicu protes di Israel dan merupakan insiden pertama yang seperti itu antara kedua negara tersebut dalam dua dasawarsa.

Rusia dan Israel telah menikmati hubungan ekonomi dekat berdasarkan pada keturunan bekas-Soviet yang besar di negara Yahudi itu.

Tapi Rusia juga merupakan pemasok penting senjata ke dunia Arab dan terus menjual sistem rudal terdepan, utamanya rudal anti-kapal Yakhont, ke Suriah, dengan siapa Israel secara teknis masih dalam keadaan perang, demikian AFP melaporkan