Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Serangan pesawat tak berawak AS menghancurkan sebuah kendaraan di daerah Waziristan Utara, Pakistan, di perbatasan dengan Afghanistan, Senin, menewaskan tujuh militan, kata sejumlah pejabat.

Serangan itu terjadi di pinggiran Mir Ali, sekitar 30 kilometer sebelah timur Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, kawasan suku yang disebut-sebut sebagai markas Taliban dan gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda.

"Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal yang menghantam sebuah kendaraan. Sedikitnya tujuh militan tewas," kata seorang pejabat keamanan di Peshawar kepada AFP.

Seorang pejabat intelijen lain di Miranshah mengatakan, dua pesawat tak berawak menembakkan empat rudal, yang menghantam sebuah kendaraan dan menewaskan sedikitnya tujuh militan.

"Saya tidak tahu apakah ada sasaran yang bernilai tinggi. Kami menerima laporan-laporan bahwa mereka yang tewas di dalam kendaraan itu semuanya warga asing," katanya.

Serangan Senin itu merupakan gempuran kedelapan yang dilaporkan di kawasan suku Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Pada 2009, 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang, menurut hitungan AFP.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.