Senjata api Beretta |
Kekerasan itu meluas dalam beberapa tahun belakangan ini dari Chechnya, tempat Kremlin telah melancarkan dua perang terhadap gerilyawan separatis sejak 1994, ke wilayah yang sebagian besar warganya Muslim seperti Kabardino Balkaria — yang menampung puncak tertinggi di Eropa tersebut.
Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia dikutip oleh kantor-kantor berita mengatakan bahwa gerilyawan-gerilyawan itu tewas dalam operasi keamanan di sebuah hutan yang dilalui oleh jalan raya. Di tempat itu, tiga wisatawan Moskow telah ditembak oleh yang diduga gerilyawan dalam perjalanan ke Elbrus pada Februari lalu.
Penembakan itu telah mengejutkan warga Rusia biasa dan sejumlah pejabat yang sama yang melihat Elbrus sebagai oasis yang tenang di Kaukasus Utara. Serangan itu juga menekankan masalah keamanan yang meningkat di Kabardino Balkaria, tempat lima kali jumlah serangan pada 2010 dibanding serangan pada 2009, menurut hitungan kementerian dalam negeri Rusia. Jumlah pemboman di Kabardino Balkaria meningkat tiga kali lipat.
Pada tahun lalu, menurut Kaukasian Knot, portal berita setempat yang mencari dan menemukan korban tewas di Kaukasus Utara. Bisa dikatakan, itu merupakan kecenderungan baru mengingat kekerasan sebelumnya lebih serang terjadi di wilayah seperti Chechnya dan Dagestan.
Sejumlah pemimpin setempat menyatakan campuran manjur dari perselisihan antarsuku, kemiskinan, gagasan Islamisme dan taktik yang canggung dikerjakan oleh badan penegak hukum telah mendorong para pemuda ke tangan gerilyawan yang ingin mencirikan negara Kaukasus raya yang merdeka dari Rusia.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar