FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Senin, 27 Juni 2011

Dendam, Al Fayed Bakar Simbol Ratu Inggris

Mohamed Al Fayed 
VIVAnews -- Meski 14 tahun berlalu, kecelakaan tragis yang menimpa Putri Diana dan kekasihnya, Dodi Al Fayed di terowongan Alma di Paris Perancis, masih lekat dalam ingatan Mohammed Al Fayed. Juga, dendam yang terus membara di hatinya. Bagi dia, bukan kecelakaan, tapi pembunuhan. Pihak Kerajaan Inggris diduga turut andil dalam tragedi itu.

Baru-baru ini, Al Fayed melakukan sebuah aksi kontroversial. Ia membakar lambang Kerajaan Inggris yang sebelumnya menghiasi dinding Harrods -- toko serba ada kelas atas, yang juga miliknya. Sebagai bagian dari pembuatan dokumenter televisi tentang kematian Putri Diana.

Dalam adegan kontroversi itu, Al Fayed direkam sedang berdiri di halaman rumah megahnya di dekat Oxted, Surrey. Menyaksikan simbol kerajaan yang ia copot dari Harrods pada tahun 2000 lalu. "Aku yakin ia (Dodi) menyaksikan hal ini dari atas sana," kata Al Fayed, seperti dimuatDaily Mail. "Ada banyak bukti jelas dalam kasus yang tak pernah terselesaikan ini, tapi mengapa tak satu pun orang yang di penjara?."
Ketidaksetujuan kerajaan atas hubungan Diana-Dodi diduga menjadi penyebab. "Karena tak menerimaku, atau anakku yang jatuh cinta pada Diana, mereka membunuhnya."

Tak hanya itu, ia juga menuding suami Ratu Elizabeth, Duke of Edinburgh sebagai 'Nazi'. "Penguasa di Inggris pasti tak ingin mendengar omonganku soal latar belakang Pangeran Philip yang Nazi, tapi aku harus mengungkapkannya. Karena itu 100 persen benar," tambah Al Fayed.

Adegan yang dilakoni Al Fayed adalah bagian dari film dokumenter berjudul 'Unlawful Killing'yang dibesut sutradara, Keith Allen. Film ini sempat memicu kemarahan karena menunjukkan foto wajah Diana, sesaat setelah kecelakaan terjadi. Dalam foto itu, sang putri sedang meregang nyawa.

Film tersebut tak bakal ditayangkan di Inggris, karena dianggap mengandung banyak fitnah.

Tindakan Al Fayed membakar simbol kerajaan menuai kritik. Menurut sejarawan kerajaan, Hugo Vickers mengatakan, apa yang dilakukannya adalah buruk. Tapi, "itu terserah dia, maklum ia dulunya penjaga toko."

Ditambahkan Vickers, pada tahun 2008 pengadilan menyatakan supir, Henri Paul dan paparazzi bertanggung jawab atas kecelakaan itu. "Kasihan sekali Al Fayed tetap mempertahankan mitos kematian Diana dan putranya, Meski pengadilan membuktikan itu omong kosong."

Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar