Shakirullah Shakir |
Para pejabat Pakistan menyatakan tidak mengetahui motif pembunuhan itu, namun beberapa aparat intelijen mengatakan, mungkin itu bersumber dari perbedaan internal di kelompok militan tersebut.
Shakirullah Shakir (45) sedang naik sepeda-motor di daerah Kutab Khel, sebelah timur Miranshah, kota utama di kawasan suku Waziristan Utara, ketika ia dibunuh.
"Orang-orang bersenjata memberondongkan peluru ke sepeda-motornya yang sedang lewat dan Shakirullah tewas di lokasi kejadian," kata seorang pejabat keamanan di Miranshah kepada AFP.
Pejabat-pejabat pemerintah menyatakan tidak mengetahui hadiah yang ditawarkan bagi penangkapan Shakirullah, yang disebut-sebut sebagai komandan tingkat menengah, namun mengatakan, ia adalah orang penting karena pertaliannya dengan sayap pembom bunuh diri Taliban yang bernama Fidayeen-e-Islam.
Komandan Taliban itu dibunuh setelah sebelumnya Senin tersiar kabar mengenai pembelotan panglima perang Taliban Pakistan yang mengklaim menguasai ratusan prajurit.
Fazal Saeed mengatakan kepada AFP melalui telefon, ia telah memutuskan barisan dengan milisi itu dan akan membentuk kelompoknya sendiri yang anti-Amerika di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.
Pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam serangan rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.
Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar