FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Jumat, 24 Juni 2011

Bendera Negara China
Beijing (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Ketua parlemen China Wu Bangguo, Kamis, mengatakan China dan Filipina harus lebih lanjut meningkatkan pertukaran kunjungan antar partai dan kerja sama antar parlemen.

Wu, ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, membuat pernyataan itu pada saat bertemu dengan delegasi yang dipimpin Ketua DPR Filipina Feliciano Belmonte.

Wu memuji prestasi hubungan bilateral sejak pembentukan hubungan diplomatik 36 tahun yang lalu, merujuk meningkatnya kepercayaan politik, kerja sama perdagangan dan pertukaran budaya yang meluas.

Dia mengatakan bahwa mengembangkan hubungan kerja sama antara China dan Filipina adalah memenuhi kepentingan bersama rakyat kedua negara.

China berkomitmen pada kebijakan membangun hubungan yang solid dengan negara-negara tetangga dan sangat penting mempererat hubungan dengan Filipina, katanya menambahkan.

Wu mendesak kedua negara untuk benar-benar menangani masalah dalam hubungan bilateral melalui dialog dan konsultasi serta mempercepat kerja sama berdasarkan saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan.

Wu mengatakan kepada Belmonte, yang berasal dari Partai Liberal Filipina, bahwa peningkatan pertukaran antar-partai dan pertukaran antar parlemen kedua negara telah memfasilitasi pertumbuhan hubungan bilateral.

"China siap untuk memperkuat pertukaran antara parlemen dan partai-partai dari kedua negara dan menyuntikan vitalitas baru ke dalam hubungan kami secara keseluruhan," katanya.

Belmonte mengatakan, kedua negara telah memelihara kerja sama yang erat di berbagai bidang termasuk politik, perdagangan dan budaya.

Dia mengatakan, negaranya berharap untuk membuat upaya bersama dengan China guna menangani masalah-masalah dalam hubungan bilateral dan meningkatkan pertumbuhan hubungan kedua negara.

Delegasi tersebut mengunjungi China atas undangan Departemen Internasional Komite Sentral Partai Komunis China (BPK).

Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar