Pemimpin Libya Muammar Gaddafi (kanan) dan Putra Pemimpin Libya Saif Al-Islam. |
Kairo (ANTARA News/AFP) - Menteri kesehatan Libya di Mesir, Rabu minta pada para pejabat negara itu pasokan obat guna memenuhi kekurangan obat di Libya, kantor berita resmi MENA mengatakan.
Mohammed Hijazi tiba di Kairo dari Tunis, ibukota Tunisia, dalam kunjungan yang berlangsung selama beberapa hari, MENA melaporkan.
Ia akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Mesir untuk "minta pada mereka bantuan obat agar pemerintah Tripoli bisa memenuhi kebutuhan yang meningkat pada persediaan obat", katanya.
Hijazi berada di Tunisia bersama dengan Menteri Urusan Sosial Ibrahim Sherif untuk pembicaraan dengan pihak-pihak internasional dalam upaya untuk menghentikan konflik di negara mereka, menurut kantor berita Tunisia TAP, Senin.
Konflik di Libya telah berkobar sejak Februari, yang mengadu Muamar Gaddafi dan pendukung setia melawan pasukan pemberontak yang berkubu pertahanan di Benghazi yang berupaya menjatuhkan orang kuat itu, setelah lebih dari 42 tahun berkuasa.
Menlu Prancis Alain Juppe mengatakan, Ahad, bahwa "kontak-kontak sedang terjadi" antara rezim Gaddafi dan pemberontak, khususnya terkait dengan masa depan pemimpin Libya itu.
Seorang pejabat senior yang mewakili pemberontak Libya mengatakan pada hari yang sama, mereka mengharapkan akan menerima usulan dari Gaddafi "secepatnya" yang akan dapat mengakhiri perang yang telah berlangsung empat bulan.
Abdel Hafiz Ghoga, wakil pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC), organ politik pemberontak, mengatakan para penengah telah mengindikasikan bahwa usulan dari pemimpin Libya itu sedang dikerjakan.
NTC tidak mengadakan pembicaraan langsung dengan Gaddafi, tapi mengetahui melalui kontak-kontak dengan Prancis dan Afrika Selatan bahwa usulan itu sedang dipersiapkan, katanya.
Sebuah panel Uni Afrika yang bertemu di ibu kota Afrika Selatan, Pretoria, Ahad, mengatakan Gaddafi tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan perdamaian, dalam tindakan yang tampaknya merupakan konsesi.
Mohammed Hijazi tiba di Kairo dari Tunis, ibukota Tunisia, dalam kunjungan yang berlangsung selama beberapa hari, MENA melaporkan.
Ia akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Mesir untuk "minta pada mereka bantuan obat agar pemerintah Tripoli bisa memenuhi kebutuhan yang meningkat pada persediaan obat", katanya.
Hijazi berada di Tunisia bersama dengan Menteri Urusan Sosial Ibrahim Sherif untuk pembicaraan dengan pihak-pihak internasional dalam upaya untuk menghentikan konflik di negara mereka, menurut kantor berita Tunisia TAP, Senin.
Konflik di Libya telah berkobar sejak Februari, yang mengadu Muamar Gaddafi dan pendukung setia melawan pasukan pemberontak yang berkubu pertahanan di Benghazi yang berupaya menjatuhkan orang kuat itu, setelah lebih dari 42 tahun berkuasa.
Menlu Prancis Alain Juppe mengatakan, Ahad, bahwa "kontak-kontak sedang terjadi" antara rezim Gaddafi dan pemberontak, khususnya terkait dengan masa depan pemimpin Libya itu.
Seorang pejabat senior yang mewakili pemberontak Libya mengatakan pada hari yang sama, mereka mengharapkan akan menerima usulan dari Gaddafi "secepatnya" yang akan dapat mengakhiri perang yang telah berlangsung empat bulan.
Abdel Hafiz Ghoga, wakil pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC), organ politik pemberontak, mengatakan para penengah telah mengindikasikan bahwa usulan dari pemimpin Libya itu sedang dikerjakan.
NTC tidak mengadakan pembicaraan langsung dengan Gaddafi, tapi mengetahui melalui kontak-kontak dengan Prancis dan Afrika Selatan bahwa usulan itu sedang dipersiapkan, katanya.
Sebuah panel Uni Afrika yang bertemu di ibu kota Afrika Selatan, Pretoria, Ahad, mengatakan Gaddafi tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan perdamaian, dalam tindakan yang tampaknya merupakan konsesi.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar