Parlemen Kanada Setujui Perpanjang Misi Libya

Ottawa (ANTARA News) - Para anggota parlemen Kanada Selasa menyetujui dengan suara hampir bulat untuk memperpanjang misi militer Kanada di Libya di bawah payung Pakta Pertahanan Atlantik Utara(NATO)
sampai September.

Semua kecuali seorang anggota parlemen, pemimpin Partai Hijau Elizabeth Mei, memilih untuk melanjutkan partisipasi Kanada di dalam gempuran udara NATO yang ditujukan melindungi warga sipil Libya dari pasukan yang setia kepada orang kuat Muamar Gaddafi.

Tetapi pemimpin oposisi Jack Layton sebelumnya mengatakan bahwa partai Demokrat Baru-nya, untuk sementara mendukung memperpanjang misi sekarang, tapi tidak akan setuju perpanjangan berikutnya, dan dia mengatakan tidak ingin Kanada ditarik ke dalam perang jangka panjang.

"Kami akan mengubah ke beberapa tahap sangat baru dalam konflik ini ... itu jauh lebih jangka panjang," katanya kepada wartawan.

Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan, misi NATO, yang dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga Kanada, telah "berjalan dengan baik sejauh ini" dan menyerukan perpanjangan setidaknya sampai September adalah "penting."

Satu pemberontakan rakyat terhadap Gaddafi yang dimulai pada pertengahan Februari telah menyebabkan negara Afrika utara kaya minyak itu pecah antara barat yang sebagian besar dikontrol Gaddafi dan timur oleh pemberontak.

Menteri Luar Negeri John Baird mengatakan kepada Dewan Perwakilan bahwa Ottawa sekarang mengakui para pemberontak sebagai "wakil sah" rakyat Libya.

Ottawa sebelumnya menyebut Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) hanya sebagai "lawan bicara yang valid."

"Kanada akan ... mengakui NTC sebagai wakil yang sah dari rakyat Libya ke depan," sebagai bagian peningkatan strategi keterlibatan baru," kata Baird.

"Pemerintah kami akan terlibat dengan lembaga-lembaga dan perwakilan-perwakilan NTC," katanya, dan menambahkan bahwa ia akan bertemu dengan oara wakil kelompok pemberontak serta utusan PBB untuk "mengidentifikasi anggota NTC yang bertanggung jawab atas masalah dalam negeri dan mengusulkan pertemuan dengan rekan-rekan Kanada mereka."

Baird juga mengumumkan suatu tambahan dua juta dolar AS dalam bantuan kemanusiaan bagi Libya.

Misi militer, yang meliputi 650 personil angkatan udara dan angkatan laut, sebuah fregat angkatan laut, tujuh pesawat jet tempur yang telah terbang untuk 410 misi saat ini, selain tiga pengisian bahan bakar dan dua pesawat pengintai, diperkirakan menelan biaya 60 juta dolar Kanada.

Editor by Fatryani Auly