Moskow (ANTARA News) - Wakil Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi telah mengambil peran dengan bertindak sebagai presiden dan panglima tertinggi angkatan bersenjata, lapor Al Jazeera mengutip sumber yang tak bersedia disebut namanya seperti dikutip RIA Novosti.

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh luka-luka dalam serangan roket di istana presiden di ibu kota, Sanaa, Jumat. Dia dilaporkan pergi ke Arab Saudi untuk perawatan medis.

Serangan roket terhadap sebuah masjid di dalam kompples istana, di mana Saleh dan para pejabat tinggi pemerintah sedang salat Jumat, menewaskan sedikitnya tiga pengawal dan melukai beberapa pejabat senior.

Beberapa laporan awal media mengatakan Saleh sendiri tewas dalam serangan itu, tetapi televisi pemerintah Yaman dengan cepat menyangkal tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa presiden dalam kondisi "baik."

Demonstrasi anti-pemerintah terhadap Saleh, yang telah berkuasa selama 33 tahun, telah berlangsung selama hampir lima bulan. Lalu meningkat menjadi baku tembak antara loyalis Saleh dan ratusan anggota kelompok suku oposisi Yaman.

Lebih dari 120 orang tewas selama sepekan terakhir sehingga mendorong Yaman ke ambang perang saudara.

Sebuah sumber di Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kepada RIA Novosti, Sabtu, bahwa Rusia telah memanggil pulang 14 anggota staf diplomatik dari Yaman dan sedang mempertimbangkan untuk mengungsikan semua warga negara Rusia dari negara yang dilanda kerusuhan itu.