FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Minggu, 26 Juni 2011

Pemimpin Kelompok Al Qaida, Nasser Al Wuhaisyi
Aden (ANTARA News) - Pemerintah Yaman telah menahan direktur sebuah penjara untuk diperiksa karena kaburnya 63 tawanan Al Qaida awal pekan ini, televisi negara melaporkan, Sabtu.

Televisi itu mengatakan wakil direktur penjara al-Munawara di kota al-Mukalla di Yaman selatan juga ditahan untuk ditanyai mengenai insiden tersebut. Media negara itu tidak memberikan keterangan lebih terperinci.

Amerika Serikat dan kekuatan regional Arab Saudi mengkhawatirkan Yaman, yang telah diguncang oleh berbulan-bulan protes rakyat terhadap pemerintah Presiden Ali Abdullah Saleh yang sudah 33 tahun, dapat tergelincir ke dalam kekerasan yang akan dieksploitasi oleh kelompok Al Qaida setempat untuk melancarkan serangan di wilayah itu dan selebihnya, lapor Reuters.

Para tawanan itu kabur dari penjara Rabu setelah mereka menggali terowongan sepanjang 35 meter. Mereka menyerang para sipir penjara, membunuh satu dan melukai dua orang, sebelum mereka melarikan diri, kata kantor berita negara Saba.

Kantor berita itu melaporkan bahwa pasukan keamanan telah mengejar para tawanan yang kaBur itu, membunuh tiga dan menangkap dua dari mereka.

Televisi negara Yaman mengatakan, Sabtu, bahwa mayat seorang tawanan keempat telah ditemukan. Menurut mereka, tawanan itu telah dijatuhi hukuman mati.

Semua tawanan itu adalah warga Yaman dan sebagian besar dari mereka dipenjarakan setelah kembali dari Irak, tempat mereka berperang berdampingan dengan gerilyawan, katanya.

Pemimpin kelompok Al Qaida sekarang ini di Yaman, Nasser al-Wuhayshi, termasuk di antara 23 tawanan yang melarikan diri dari sebuah penjara di Yaman pada 2006.

Yaman sedang memerangi ratusan gerilyawan yang dikaitkan dengan Al Qaida yang telah merebut kekuasaan di kota Zinjibar di selatan dan kota-kota lainnya yang berdekatan.

Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar