Namun, karena lokasinya yang sensitif dan banyak ranjau, area tersebut tidak dibuka secara rutin kepada publik sejak Israel mencaploknya dari Yordania, bersamaan dengan seluruh wilayah Tepi Barat, dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Akibat perang tersebut, Sungai Yordan menjadi daerah tak bertuan hingga akhirnya Israel dan Yordania menandatangani perjanjian damai tahun 1994. Dengan pembukaan ini, Israel berharap mampu meningkatkan kunjungan turis Kristen, yang jumlahnya terus meningkat beberapa tahun belakangan ini.
Dari 3,45 juta turis yang datang ke Israel tahun lalu, 69 persen di antaranya Kristen, 38 persen menyebut kunjungan mereka sebagai ziarah religius. Untuk memulihkan kondisi Sungai Yordan termasuk menyingkirkan ribuan ranjau, pemerintah Israel menghabiskan dana 2,3 miliar dolar AS.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar