Teheran (Fokus/ANTARA News) - Iran akan memasukan batang nuklir produksi dalam negeri pertama ke reaktor penelitian di Teheran pada Rabu, kata pejabat tinggi Iran, Selasa.

"Karena negara Barat tidak mau menolong kami, maka kami mulai memperkaya uranium hingga 20 persen untuk membuat batang bahan bakar nuklir," kata Deputi Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Bagheri, dalam wawancara di Teheran.

Menurut dia, batang nuklir tersebut -- yang pertama dibuat oleh ahli nuklir Iran -- akan dimasukan pada Rabu ke Reaktor Penelitian di Teheran dan rencananya dihadiri Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad.

Pemasukan batang nuklir buatan lokal tersebut akan menandakan langkah Iran ke depan yang penting tentang program nuklir, kata sejumlah pakar, demikian RIA Novosti -oANAN melaporkan.

Bagheri juga menegaskan instalasi nuklir Fordo di bagian utara Iran telah beroperasi.

"Instalasi tersebut beroperasi di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)," kata Bagheri di ruang pertemuan Dewan Keamanan Nasional Iran.

IAEA juga telah menjelaskan pada Januari bahwa Iran telah memproduksi pengayaan uranium hingga 20 persen di instalasi Fordo yang berada di bawah tanah dan dijaga ketat.

Ahmadinejad pada akhir pekan lalu mengatakan Iran akan memberikan pengumuman "penting" mengenai program nuklirnya pada pekan ini. Sementara sejumlah media di Teheran menjelaskan Ahmadinejad akan mengumumkan "pencapaian nuklir" baru pada Rabu.

Iran mengatakan program nuklirnya dibatasi hanya untuk menghasilkan tenaga atom damai yang dikatakannya sebagai hak dasar seluruh negara.

Sejumlah negara Barat dan Israel telah menuduh Teheran secara sembunyi-sembunyi membuat senjata nuklir namun hal itu dibantah keras oleh Iran.

Bagheri juga mengatakan jawaban Iran terhadap surat baru-baru ini dari Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton akan dikirimkan pada "Selasa atau Rabu".

Dia menambahkan surat tersebut berisi pengajuan jadwal untuk perundingan baru dengan para negara digdaya mengenai program nuklir Iran beserta tanggal dan tempat perundingan tersebut.

Surat yang dikirim Ashton pada Oktober 2011 berisi "masyarakat internasional" siap untuk kembali ke dalam perundingan dengan Teheran mengenai program nuklir jika Iran setuju berdiskusi tanpa syarat. Namun Iran telah menolak merundingkan pengayaan uranium.

Tetapi Bagheri mengatakan Iran "tidak memberikan syarat" untuk perundingan. Iran telah menolak membicarakan pengayaan uranium namun negara Barat menegaskan tidak ada hal yang penting dalam perundingan tersebut jika agenda itu --pengayaan uranium-- tidak dimasukan.

Ahmadinejad dan sejumlah pejabat tinggi Iran mengatakan mereka siap untuk kembali ke dalam perundingan internasional mengenai program nuklir yang dibuat Iran dan diperlakukan dengan hormat.

Selain itu Iran baru-baru ini mengancam akan menutup Selat Hormuz yang strategis dan menjadi jalur pelayaran internasional yang penting dan terbatas.

Pada Selasa sekelompok kapal induk Amerika Serikat berlayar melalui Selat Hormuz dan dikawal oleh sejumlah kapal perang Iran, demikian lapor media AS.

Ketegangan di kawasan karena kegiatan nuklir Iran meningkat pada beberapa bulan terakhir setelah adanya perkiraan bahwa Israel mungkin menyiapkan penyerangan kepada instalasi nuklir milik Iran karena negara Zionis itu menganggap Iran mengancam keamanan negaranya.

Rusia telah membantu pembangunan reaktor nuklir pertama Iran di Bushehr. Seperti negara Barat, pemerintah Moskow mengatakan tidak menginginkan Iran memiliki senjata nuklir.

Namun Rusia tidak menemukan bukti bahwa Iran berkeinginan untuk membuat persenjataan nuklir.