Kabul (Fokus Internasional) - Delapan polisi Afghanistan tewas Rabu ketika gerilyawan Taliban yang tampaknya dibantu oleh orang dalam menyerang pos mereka di Afghanistan selatan, kata seorang pejabat.
Daud Ahmadi, juru bicara pemerintah daerah provinsi Helmand, menuduh kelompok militan itu melakukan pembunuhan tersebut namun mengatakan, mereka memperoleh bantuan dari sedikitnya satu polisi yang bersekongkol dalam serangan itu.
"Penyerang dibantu oleh satu polisi yang kini melarikan diri bersama senjatanya," kata Ahmadi kepada AFP, menunjuk pada serangan di distrik Nahri Sarraj di Helmand.
"Tiga polisi lain terluka dan satu informan Taliban, kaki-tangan Taliban, melarikan diri bersama penyerang," tambah Ahmadi.
Selasa, lima orang tewas dalam serangan bom mobil bunuh diri di dekat kantor polisi di ibu kota provinsi Helmand, Lashkar Gah, dua bulan setelah pasukan Inggris menyerahkan kendali keamanan kepada pemerintah Afghanistan.
Ahad lalu, seorang prajurit AS tewas dan satu lagi cedera ketika seorang pegawai Afghanistan melepaskan tembakan ke arah bangunan tambahan di Kedutaan Besar AS di Kabul yang digunakan oleh CIA. Tidak diketahui apakah penembak adalah penyusup Taliban.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun lalu, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.
Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.
Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
Sekitar 130.000 personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah kabul memerangi pemberontakan Taliban dan sekutunya.
Sekitar 521 prajurit asing tewas sepanjang 2009, yang menjadikan tahun itu sebagai tahun mematikan bagi pasukan internasional sejak invasi pimpinan AS pada 2001 dan membuat dukungan publik Barat terhadap perang itu merosot.
Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut.
Bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan, menurut militer.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar