Washington (ANTARA News) - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon secara tegas membantah spekulasi-spekulasi media Rusia bahwa Washington berencana akan melanjutkan penjualan senjata ke Georgia.
Media Rusia mengutip sumber-sumber intelijen dan militer pada Kamis (14/1) melansir bahwa pemerintah Obama berniat akan memasok ke Georgia senjata-senjata anti-pesawat terbang dan anti-tank senilai puluhan juta dolar melalui negara ketiga, demikian laporan kantor berita RIA Novosti.
Menurut perkiraan Rusia, senjata-senjata yang akan dipasok itu akan terdiri sistem pertahanan udara Patriot, rudal anti-pesawat terbang Stinger dan portabel Igla-3, di samping rudal-rudal anti-tank Javelin dan Hellfire-2.
"Laporan-laporan penjualan senjata Amerika Serikat kepada Georgia melalui negara ketiga sepenuhnya palsu," kata Laksamana Laut Wendy Snyder kepada para wartawan, Kamis, dan merujuk setiap pertanyaan lebih lanjut kepada Departemen Luar Negeri.
Lama ketegangan antara Rusia dan bekas republik Soviet Georgia berubah menjadi kekerasan selama perang lima hari pada Agustus 2008, ketika Tbilisi menyerang Ossetia Selatan dalam upaya untuk membawanya kembali di bawah kontrol pusat.
AS membantu Georgia dengan persenjataan dan pelatihan militer sebelum dan selama konflik.
Presiden Georgia Mikheil Saakashvili berjanji untuk membangun angkatan bersenjata yang baru dan kuat setelah Georgia kalah perang 2008 dengan Rusia.
Dia berharap bahwa Washington akan memberikan dukungan kuat kepada Tbilisi dalam mengembangkan militernya.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar