Zona Demiliterisasi, Korea Selatan (Fokus/ANTARA News/AFP) - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengunjungi perbatasan antar-Korea yang tegang, dan menyebutnya "perbatasan kebebasan", selain ia mengecam rencana Korea Utara (Korut) untuk meluncurkan roket.
Obama mengunjungi Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) 53 negara yang akan dimulai Senin 926/3) mengenai upaya memerangi terorisme nuklir. Tetapi, konflik nuklir dengan Korut dan Iran, dan peluncuran roket mendatang, diperkirakan mendominasi perhatian di sela-sela perundingan itu.
Obama mengemukakan kepada pasukan AS di satu ruang makan di Kamp Bonifas, dekat perbatasan itu, mereka adalah bagian dari satu "garis panjang" tentara yang telah membantu Korsel menjadi makmur.
"Kalian berada di perbatasan kebebasan," katanya. Perbedaan antara Korsel dan Korut tidak dapat dihilangkan, sama sekali tidak dapat.
AS menggelar 28.500 tentara di Korsel. Gedung Putih mengatakan kunjungan presiden itu ke Zona Demiliterisasi di sekitar perbatasan itu adalah untuk menyampaikan penghargaannya kepada mereka dan menegaskan komitmen pada keamanan Korsel.
Obama, yang berdiri di belakang satu sekat kaca tahan peluru, memandang secara tajam ke arah Korut melalui teropong dan mengobrol dengan para perwira militer AS.
Satu bendera besar Korut dikibarkan setengah tiang di satu desa bagian Korut daerah demiliterisasi (DMZ) itu untuk memperingati 100 hari meninggalnya pemimpin negara itu Kim Jong- Il. Korut menyelenggarakan peringatan ke-100 hari meninggalnya pemimpin itu Ahad.
Ketegangan tetap tinggi di bawah pemerintah putra bungsu Kim dan juga penggantinya Kim Jong-Un.
Satu perjanjian dengan AS yang diumumkan bulan lalu menetapkan Korut akan melaksanakan satu pembekuan kegiatan nuklir dan penghentian uji coba rudal dengan imbalan bantuan pangan dari AS, yang menimbulkan harapan meredanya ketegangan.
Tetapi kurang dari tiga pekan kemudian Korut mengumumkan akan meluncurkan satu satelit antara 12 dan 16 April--satu rencana yang menurut AS melanggar perjanjian Februari serta ersolusi-resolusi PBB.
Pyongyang melakukan uji coba senjata-senjata nuklir tahun 2006 dan 2009. AS dan negara-negara lain mengatakan peluncuran satelit yang diumumkan Pyongyang itu sesungguhnya adalah uji coba rudal-rudal yang dapat membawa hulu ledak nuklir pada masa depan.
Korut mengatakan ada puluhan peluncuran satelit untuk tujuan damai di seluruh dunia setiap tahun dan setiap usaha untuk menghambat operasinya sendiri akan menimbulkan "tindakan-tindakan balasan" yang tidak disebutnya secara khusus. Korut menegaskan rencananya itu tidak melanggar perjanjian dengan AS.
Obama mendarat dengan menggunakan helikoper di Kamp Bonifas, nama seorang perwira AS yang dikampak sampai mati oleh pasukan Korut dalam bentrokan di DMZ tahun 1976.
Obama akan bertemu dengan sahabat eratnya Presiden Korsel Lee Myung-Bak di Seoul Ahad petang untuk berunding kemudian menyelenggarakan jumpa wartawan bersama.
Ia pada Senin akan berunding dengan Presiden China Hu Jintao dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev di sela-sela KTT Seoul.
China adalah sekutu penting Korut. China dan Rusia-- bersama dengan Korsel, Jepang dan AS terlibat perundingan yang macet yang dimulai tahun 2030 menyangkut penghentian program senjata nuklir Korut.
KTT Keamanan Nuklir yang akan berlangsung dua hari itu akan dipusatkan pada usaha meminimalkan ancaman terorisme senjata nuklir dan menjamin atau menghancurkan pasokan-pasokan plutonium dan uranium yang diperkaya dalam kadar tinggi dunia.
Korut mengecam KTT Seoul itu sebagai satu yang "lucu dan penuh ejekan" yang bertujuan untuk menggalang opini dunia terhadap program nuklirnya.
Editor : Jendri Frans Mamahit
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar