FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Jumat, 10 Desember 2010

Dubes UE : BDF Dukung Demokratisasi di Asia

Jumat, 10 Desember 2010 05:20 WIB | Dibaca 306 kali

Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Duta Besar/Kepala Delegasi Uni Eropa (UE) untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Julian Wilson mengatakan bahwa Forum Demokrasi Bali (BDF) berlangsung sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukannya dan mendukung proses demokratisasi di Asia.

"Pengembangan demokrasi di Asia merupakan suatu proses dan BDF mendukung proses itu," kata Julian di sela penyelenggaraan BDF III di Nusa Dua, Bali, Kamis malam.

Karena sebagai suatu proses, menurut dia, demokrasi tak dapat diterapkan secara paksa di suatu negara.

Demokrasi yang diterapkan di negara-negara di Eropa Barat, misalnya, juga mengalami proses cukup panjang, tambah Wilson yang telah mengikuti BDF sejak 2009 sebagai pengamat.

Ia merasa terkesan dengan penyelenggaraan BDF yang digagas Indonesia sebagai satu forum yang memungkinkan peserta dapat bertukar pandangan dan pengalaman soal demokrasi.

Wilson juga menyinggung pemilihan umum di Myanmar baru-baru ini yang merupakan suatu proses politik dan pelaksanaan pemilu itu lebih baik dalam 20 tahun terakhir.

Negara-negara di kawasan Asia menerapkan beragam model demokrasi dan Indonesia termasuk negara demokrasi dengan jumlah penduduk terbesar .

Para pembicara memuji penerapan demokrasi di Indonesia yang majemuk dan berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

"Uni Eropa dan Indonesia merupakan mitra sejajar dan kami banyak belajar toleransi antarumat beragama di Indonesia," kata Wilson.

Hubungan RI-UE terjalin dalam berbagai fora baik bilateral maupun regional dan multilateral seperti dalam kerja sama UE-ASEAN, ASEM dan ARF. UE memberikan perhatian lebih mengenai peranan strategis Indonesia dalam memelihara stabilitas dan keamanan di Asia. Indonesia dinilai dapat mendorong pengembangan demokrasi di Asia Tenggara. Indonesia juga dianggap sebagai negara terbesar dan pemain utama di kawasan Asia Pasifik, terutama di ASEAN.

UE menghargai keberhasilan penyelenggaraan Pemilu Indonesia 2009 yang dinilai sebagai konsolidasi demokrasi Indonesia.

Indonesia dan UE telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Kerjasama (Partnership and Cooperation Agreement) yang berisi komitmen kedua pihak untuk meningkatkan hubungan bilateral secara lebih terancang dan terukur melalui penetapan prioritas dan modalitas kerja sama dalam upaya mencapai target yang ditetapkan bersama.

Kemitraan ini juga merefleksikan semakin mantapnya hubungan bilateral Indonesia dan Uni Eropa.

Indonesia sangat berkomitmen dalam mengupayakan peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral RI-UE yang selama ini telah terjalin dengan baik. Sebagai sesama kekuatan demokrasi di kawasan, Indonesia menganggap UE sebagai mitra penting dalam peningkatan kerja sama di bidang demokrasi, HAM, tata kelola, lingkungan hidup serta penanganan terorisme.

UE juga aktif dalam kerangka implementasi Kesepahaman Helsinki antara Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani tahun 2005. UE aktif pada Aceh Monitoring Mission (AMM) selama periode 15 Agustus 2005 ? 15 Desember 2006, guna memantau pelaksanaan "Kesepahaman Helsinki" yang menjadi dasar dan tonggak terciptanya perdamaian berkesinambungan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.


Investasi dan Perdagangan

UE merupakan sumber penting bagi investasi di Indonesia. UE menaruh perhatian pada upaya perbaikan iklim investasi, stabilitas hukum, politik, dan keamanan dalam negeri untuk mendorong peningkatan investasinya di Indonesia.

Volume perdagangan bilateral Indonesia-UE selama beberapa tahun terakhir terus meningkat dengan surplus bagi Indonesia. Sebagai ilustrasi, untuk tahun 2006, total ekspor Indonesia ke UE adalah sebesar 15.390,4 juta dolar dan total impor Indonesia dari UE adalah sebesar 6.146,1 juta dolar.

Tahun 2007 total ekspor Indonesia ke UE adalah sebesar 17.528,2 juta dolar sementara total impor Indonesia dari UE sebesar 7.275,5 juta dolar. Selama tahun 2008, total ekspor Indonesia ke UE sebesar 19.831,2 juta dolar, dengan impor Indonesia dari UE sebesar 8.561,7 juta dolar.

"Pertemuan-pertemuan kami di sektor perdagangan berjalan lancar dan perdagangan keduanya berkembang tahun 2010 setelah mengalami gangguann akibat krisis finansial," kata Wilson.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke UE antara lain minyak kelapa sawit dan turuannya, batubara dan hasil turunannya, karet alam dan getah alami lainnya, sepatu, kopra, furnitur dan komponen pendukungnya, biji tembaga, kopi, perangkat elektronik dan kursi.

Komoditas impor utama Indonesia dari UE antara lain peralatan elektronik untuk jaringan telekomunikasi, asam dan larutan hidrolik, kapal militer, kertas, kapal pesiar, papan sirkuit elektronik, pesawat dan perangkat antariksa, mesin cuci gerabah, obat-obatan terapis, perkakas mesin dan perlengkapannya.

0 komentar:

Posting Komentar