Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad |
Dalam wawancaranya dengan koran al-Akhbar pada Senin (7/11) Ahmadinejad menyatakan, "Kami meyakini bahwa masalah ini (perisai rudal NATO) merupakan pemaksaan terhadap bangsa Turki."
Pada 2 September lalu, pemerintah Turki secara resmi mengumumkan kesiapannya menjadi tuan rumah sistem perisai rudal NATO.
Di saat Ankara menyatakan bahwa sistem perisai rudal NATO itu bertujuan memperkokoh kemampuan pertahanan nasional Turki dan tidak menarget negara manapun, Rusia mengkritik langkah itu dan menuding NATO tengah memperluas pengaruhnya hingga ke wilayah Timur.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, kolaborasi Turki dan NATO akan menjadi langkah awal program pertahanan rudal global Amerika Serikat di kawasan Eropa.
Presiden Iran di bagian lain pernyataannya, menyinggung krisis yang tengah berkecamuk di Suriah sebagai hasil dari konspirasi Amerika-Zionis.
"Kekuatan hegemoni dunia berusaha menghancurkan gerakan muqawama dan Suriah merupakan salah satu pusat muqawama," kata Ahmadinejad sebagaimana dikutip IRNA.
Ditegaskannya bahwa sikap Iran terkait krisis di Suriah adalah mengajak pemerintah dan kelompok oposisi untuk berdialog dan menentang campur tangan pihak asing dalam masalah intenal negara itu.
Ahmadinejad menambahkan, Amerika sangat berharap dapat melukai Iran, namun seperti yang telah tercatat dalam sejarah, tidak ada pihak yang senang setelah melakukan ploat anti-bangsa Iran.
0 komentar:
Posting Komentar