Beijing (Fokus Internasional / ANTARA News) - Iran harus menunjukkan "keikhlasan" dan "bekerja sama serius" dengan Badan Tenaga Atom Internasional,kata China, Selasa menjelang satu laporan penting yang merinci usaha-usaha Tehran yang dicurigai untuk membuat senjata nuklir.

Laporan intelijen terbaru Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) diperkirakan akan disampaikan pekan ini dan para diplomat mengatakan itu akan dipusatkan pada usaha-usaha Iran yang diduga untuk menempatkan bahan nuklir pada satu hulu ledak dan rudal-rudal yang dikembangkan.

China dan Rusia-- sekutu-sekutu penting republik Islam-- mendesak IAEA melunak atau bahjan tidak menyiarkan laporan yang ditunggu itu, kata para diplomat kepada AFP bulan lalu.

Tetapi juru bicara kementerian luar negeri China Hong Lei mengemukakan kepada wartawan, Selasa bahwa Teheran harus "menunjukkan keluwesan dan ketulusan dan melakukan kerja sama serius dengan badan itu" sementara juga mendesak IAEA bertindak "adil dan objektif".

"China menentang proliferasi senjata-senjata nuklir dan menentang pengembangan senjata nuklir oleh negara manapun di kawasan Timur Tengah," katanya kepada wartawan.

"Sangat penting mencegah konflik baru situasi keamanan Timur Tengah."

Penilaian IAEA sebelumnya dipusatka pada usaha-usaha Iran untuk memproduksi bahan nuklir--uranium dan plutonium-- yang dapat digunakan untuk tujuan damai seperti pembangkit listrik, atau untuk membuat bom atom.

Laporan terkini intelijen diperkirakan akan beredar Selasa atau Rabu,kemungkinan akan difokuskan mengenai usaha-usaha Iran untuk menempatkan bahan radioaktif dalam hulu ledak rudal-rudal yang dikembangkan.

Iran, yang dikenakan empat babak resolusi Dewan Keamanan PBB, mengatakan kegiatan nuklirnya adalah untuk tujuan damai dan membantah tuduhan-tuduhan itu sebagai tidak benar.