Yerevan (Fokus Internasional / ANTARA News) - Iran, Selasa mengatakan Barat tidak memiliki bukti kuat bahwa Teheran sedang mengembangkan senjata-senjata nuklir, menjelang satu laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
"Tidak ada bukti serius bahwa Iran sedang berusaha membuat satu hulu ledak nuklir," kata Menlu Ali Akbar Salehi, menjawab satu pertanyaan telepon dalam satu kunjungan ke Armenia.
"Barat dan Amerika Serikat terus menekan Iran tanpa argumen-argumen dan bukti-bukti serius," katanya.
Laporan IAEA yang diperkrikan akan disampaikan pekan ini sebagai kemungkinan pemicu serangan Israel terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran, demikian dikutip AFP.
Para diplomat mengatakan laporan itu akan dipusatkan usaha-usaha Republik Islam yang dituduh untuk menempatkan bahan nuklir dalam satu hulu ledak dan rudal-rudal yang sedang dikembangkan.
Penilaian IAEA sebelumnya dipusatkan pada usaha-usaha Iran untuk memproduksi bahan nuklir-- uranium dan plutonum -- yang bisa digunakan untuk tujuan-tujuan damai seperti pembangkit listrik atau digunakan untuk membuat bom atom.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ,Senin menuduh Israel dan Amerika Serikat berusaha mendukung serangan militer.
"Sekarang Israel dan Barat terutamaa Amerika,khawatir akan peran dan kemampuan Iran... Karena itu mereka berusaha menggalang dukungan internasional bagi satu operasi militer untuk menghentikan peran (Iran) itu," kata Ahmadinejad.
Presiden Israel Shimon Peres, Ahad memperingatkan bahwa serangan terhadap Iran menjadi semakin mungkin.
"Kemungkinan satu serangan militer terhadap Iran kini lebih dekat ditrapkan ketimbang aplikasi satu opsi diplomatik," kata Peres.
Salehi menegaskan kembali sikap Iran bahwa program nuklirnya adalah hanya untuk tujuan-tujuan damai.
"Kami telah berulang-ulang menyatakan bahwa kami tidak akan membuat senjata-senjata nuklir," katanya. "Sikap kami tetap bahwa kami tidak akan menggunakan program nuklir kami untuk tujuan lain selain untuk tujuan damai."
Para pejabat Iran, yang menurut para diplomat telah melihat laporan IAEA itu, membantah bahwa laporan itu didasarkan pada informasi palsu.
Tetapi Gedung Putih, Senin mengatakan pihaknya mengharapkan badan pengawas nuklir PBB itu menyuarakan kekhawatiran-kekhawatirannya, dan seperti biasanya menolak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer.
"Kami tentu mengharapkan itu dan memperkuat apa kami katakan tentang sikap Iran dan penolakannya untuk menjalankan kewajiban internasionalnya," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Kementerian luar negeri Jerman, Senin menyerukan "tekanan politik dan diplomatik lebih luas" pada Iran untuk melaksanakan komitmen-komitmen internasional menyangkut program nuklirnya.
Tetapi Menlu Rusia Sergei Lavrov memperingatkan bahwa setiap aksi militer akan "penuh dengan konsekuensi-konsekuensi yang tidak dapat diramalkan."
Iran sejauh ini menolak mehentikan aktivitas pengayaan uraniumnya kendatipun dikenakan beberapa babak sanksi PBB.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar