(ANTARA News)- Iran menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis Mesir pada Kamis dengan mengecam campur tangan Amerika Serikat dan Israel pada urusan dalam negeri Mesir.
Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan perkembangan dan pembangunan yang penting di Timur Tengah serta Afrika Utara memiliki akar pada "kebangkitan Islam".
Pernyataan itu mengungkapkan bahwa Republik Islam Iran sedang memantau perkembangan kawasan tersebut dan mendukung penuh tuntutan sah rakyat Mesir, sebagaimana dikutip dari IRNA-OANA.
"Republik Islam Iran mengharapkan seluruh rakyat dan pemerintah yang mendukung kemerdekaan di penjuru dunia untuk menghargai tuntutan sah rakyat Mesir dan mengutuk campur tangan Zionis serta AS pada urusan dalam negeri Mesir," demikian menurut pernyataan tersebut.
"Segala upaya dalam menghadapi rakyat Muslim di Mesir dan menindas hak-hak kemanusiaan dari negara besar yang peradabannya telah berlangsung lama tersebut akan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan dapat menyebabkan kemarahan serta kebencian yang mengerikan dari seluruh negara Muslim dunia," demikian pernyataan Kemlu Iran sebagai tanggapan atas campur tangan AS dan Zionis dalam konflik Mesir.
Tembakan dan kekerasan dalam melawan para pengunjuk rasa di Mesir mengakibatkan enam orang tewas selama satu malam pada Rabu hingga Kamis dini hari.
Setidaknya 150 orang tewas akibat serangan polisi Mesir saat unjuk rasa selama sepuluh hari. Selain itu Ketua Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Navi Pillay mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 300 orang diperkirakan tewas.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar