(ANTARA News/AFP) - Pejabat keamanan Amerika Serikat memperingatkan bank-bank Wall Street dan para eksekutif mereka dalam beberapa pekan terakhir untuk memperketat keamanan, di tengah ketakutan mereka bisa menjadi target Al-Qaeda, kata para pejabat Selasa.

Badan kontraterorisme mengatakan perusahaan-perusahaan keuangan diminta untuk memeriksa kelemahan pengamanan setelah sebuah publikasi afiliasi Al-Qaeda pada Januari mendesak para pengikutnya menargetkan "bank" dan "korporasi global."

Para ahli dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, Biro Investigasi Federal dan Kepolisian New York telah membantu memberi penerangan singkat petugas keamanan bank tentang ancaman tersebut, mendesak mereka untuk meningkatkan pengawasan ruang surat dan lainnya.

Ancaman yang dibuat oleh Al-Qaeda berbasis di Yaman di Semenanjung Arab (AQAP), yang dipercaya di balik komplotan Oktober 2010 yang berencana mengirim bom paket ke Amerika Serikat dan komplotan Hari Natal 2009 yang berencana untuk meledakkan pesawat di atas Amerika Serikat.

"Ancaman berasal dari tulisan AQAP dan percobaan serangan lalu," kata seorang pejabat AS yang minta tidak disebutkan namanya. "Tentu saja kami akan terus waspada dan memberikan peringatan atas niat kekerasan mereka."

Tidak ada bank tertentu yang disebutkan dalam artikel yang diterbitkan di majalah "Inspire" AQAP dan konon ditulis oleh Anwar Al-Awlaki, ulama Muslim radikal AS-Yaman yang telah digambarkan oleh pemerintah AS dalam sama seperti Osama bin Laden.

"Semua ulama kita sepakat tentang diperbolehkannya mengambil pergi kekayaan dari orang-orang kafir," tulis Awlaki, menunjukkan bahwa milik pemerintah, bank, perusahaan global dan "kekayaan milik orang-orang kafir yang dikenal musuh Muslim" harus menjadi target.

Pejabat AS lain menolak untuk mengomentari intelijen tertentu, tetapi mengatakan "kami sering mendengar dari berbagai jenis taktik dan ancaman yang bersifat umum."

Sementara pejabat AS secara teratur memberi pengarahan singkat kepada para bankir dan kelompok lain tentang potensi ancaman, artikel "Inspire" telah mengjemput kekhawatiran lama.

Sejak serangan 11 September 2001 di New York, tersangka teror yang telah tertangkap menargetkan seperti Citicorp Center dan New York Stock Exchange.

Ahli kontraterorisme mengutip ancaman serangan terhadap infrastruktur fisik sistem keuangan dan kompleks web transaksi elektronik yang menjaga hidup ekonomi dunia, tapi mengatakan bahwa sistem ini ditempatkan dengan baik untuk mengatasinya.

Menurut Rick Nelson dari think-tank CSIS di Washington, sistem keuangan sekarang jauh lebih siap sejak pasar-pasar yang tutup bangkit kembali dari serangan 11 September 2001.

"Perusahaan-perusahaan keuangan memiliki sumber daya dan mereka belajar dari pelajaran 11 September," katanya.

"Dengan banyak dilakukan perdagangan elektronik hari ini, banyak kemajuan telah dibuat untuk membangun redundansi ke dalam sistem. "

"Setiap serangan berpotensi bisa menghancurkan, tetapi itu akan berada pada skala 9/11 untuk mengganggu pasar keuangan, khususnya di Kota New York."

"Mereka juga memasang perlindungan yang signifikan di tempat, mereka tidak ingin dieksploitasi atau diturunkan oleh seorang teroris atau penjahat atau entitas keuangan pesaing."