Caracas (Fokus/ANTARA News/Xinhua-OANA) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah meluncurkan lawatan ke empat-negara dengan tujuan membina hubungan yang lebih dekat dengan negara Amerika Latin, tindakan yang telah membuat Amerika Serikat, yang memandang wilayah itu sebagai "halaman belakangnya", mengangkat alis.
Dalam satu pidato saat upacara penyambutan pada Senin (9/1), Presiden Venezuel, Hugo Chavez mengatakan pemerintahnya "sangat gembira" atas kunjungan presiden Iran tersebut. Ia juga menyatakan pertemuannya dengan Ahmadinejad bertujuan untuk "memerangi kesedihan, kelaparan dan keterbelakangan".
Sementara itu Ahmadinejad mengatakan kunjungannya bukan untuk menyerang negara lain.
"Kami mencintai semua orang, termasuk rakyat Amerika Serikat," katanya.
Kedua pemimpin tersebut juga akan membahas kerja sama bilateral di berbagai bidang --pertanian, industri, perdagangan dan energi-- dan akan memperbarui sebagian kesepakatan kerja sama.
Saat mengumumkan negara mereka "bukan pejuang", kedua pemimpin itu mengecam pemerintah AS karena bersikap "congkak".
Sebelum keberangkatannya ke Venezuela, Ahmadinejad mengatakan negaranya memberi prioritas tinggi pada perluasan hubungan "ramah-tamahnya" dengan negara Amerika Latin.
Setelah Venezuela, Ahmadinejad direncanakan mengunjungi Nikaragua untuk menghadiri peresmian Daniel Ortega, yang terpilih kembali sebagai presiden. Kunjungan ke Kuba dan Ekuador akan mengakhiri kunjungan presiden Iran tersebut ke Amerika Latin.
Sebagai reaksi atas kunjungan Ahmadinejad ke Amerika Latin, pemerintah Presiden AS Barack Obama menyatakan lawatan itu adalah "tanda keputusasaan" sementara sanksi kian mengucilkan negaranya, dan memperingatkan negara tuan rumah agar tidak memperpanjang hubungan dengan Iran.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar