New York (Fokus/Kompas.com) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, setiap pembunuhan seperti yang terjadi pada seorang ilmuwan nuklir Iran di Teheran, pada pekan ini, harus dikecam. Hal itu disampaikan juru bicara PBB, Jumat (13/1/2012).
Mostafa Ahmadi-Roshan (32) dibunuh oleh seorang penyerang bersepeda motor dan menaruh bom magnet di mobilnya, pada satu jalan yang berada dekat sebuah universitas di Ibu Kota Iran, Teheran. Peristiwa itu terjadi pada jam sibuk, Rabu (11/1/2012) lalu. Iran, yang bertikai dengan pemerintah Barat mengenai program nuklirnya, menuduh agen intelijen AS dan Israel berada di balik pembunuhan tersebut.
"Setiap pembunuhan atau aksi teroris terhadap setiap orang, baik itu ilmuwan maupun warga sipil, harus dikutuk. Itu tak bisa diterima. Hak asasi manusia harus dilindungi," kata Ban, sebagaimana dikutip juru bicara PBB Eduardo del Buey, seperti dikutip Antara, Sabtu (14/1/2012) pagi.
Del Buey mengatakan, Ban mengatakan itu kepada media yang mengikutinya dalam perjalanan ke Lebanon.
Pekan ini, Duta Besar Iran di PBB Mohammad Khazaee mengirimkan surat kepada Ban dan Dewan Keamanan PBB guna mendesak mereka agar mengecam pembunuhan yang digambarkan sebagai aksi terorisme itu. Para diplomat PBB mengatakan, Dewan Keamanan yang memiliki 15 anggota tampaknya takkan mengangkat masalah itu.
Pembunuhan terhadap Ahmadi-Roshan adalah serangan yang terjadi pada siang hari untuk yang kelima kalinya dalam dua tahun terakhir terhadap ahli teknis yang terlibat dalam program nuklir Iran. Amerika Serikat telah membantah Washington terlibat dalam pembunuhan itu dan mengecam peristiwa itu. Adapun, Israel tak bersedia mengeluarkan komentar.
Daftar Jenderal Asing SS
4 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar