Monrovia (Fokus/ANTARA News) - Peraih hadiah Nobel Perdamaian dari Liberia Ellen Johnson Sirleaf, pada Senin dilantik dalam satu upacara mewah berbiaya 1,2 juta dolar AS dan menyerukan rekonsiliasi setelah ia terpilih kembali dalam pemilihan yang disengketakan.

Nenek berusia 73 tahun dilantik ketua Mahkamah Agung Johnnie Lewis dan dihadiri Menlu AS Hillary Clinton sementara ribuan orang menyaksikan dari lapangan gedung Capitol.

"Kita memperoleh tempat kita yang sah sebagai satu suara demokrasi, satu negara harapan dan yang menawarkan kesempatan," kata Sirleaf yang memangku masa jabatan keduanya sejak berakhirnya perang 14 tahun.

"Perpecahan yang menghasilkan puluhan tahun perang saudara masih mendalam karena itu memerlukan waktu lama bagi rekosiliasi."

Sirleaf mengatakan negara memerlukan satu proses nasional untuk menyembuhkan perpecahan nasional dengan tidak mengutamakan suku, daerah, agama atau etnik tetapi dengan persamaan kesempatan dan masa depan lebih baik bagi semua warga Liberia."

Ini berarti "menciptakan pekerjaan, kesempatan dan memberikan rakyat muda kita keterampilan yag mereka butuhkan untuk bisa hidup makmur dan menciptakan kehidupan yang mereka pilih."

Seorang pejabat senior AS memuji sejarah keterlibatan wanita yang sangat penting dalam mengakhiri satu konflik".

Setelah pemilihan yang kacau dan rusuh sebagian besar diikuti para pemuda yang menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi, Sirleaf mengatakan pemeritah harus memberikan satu pendidikan yang bermanfaat agar orang-orang muda "dapat memperoleh pekerjaan dan menerima upah harian yang layak".

Sebelum acara itu Sirleaf berembuk dengan Hillary, yang mengunjungi negara itu dalam rangka lawatan empat negara Afrika, dan membicarakan dampak korupsi.

"Korupsi adalah salah satu dari hambata-hambatan bagi tercapainya kesejahteraan yang lebih besar d Liberia ini," kata Hillary setelah membuka kedubes baru AS di Monrovia seusai pelantikan Sirleaf.

"Tentu itu adalah sesuatu yang kita tangani di seluruh dunia, jadi kita memerlukan gagasan-gagasan yang baik.

"Kami ingin Liberia membantu usaha membrantas kanker korupsi, yang hanya menghancurkan energi rakyat dan merusak prakarsa mereka.

"Kami akan melakukan apapun yang kami dapat untuk meyakinkan mereka dapat mencapai tujuan demokrasi, kesejahteraan, perdamaian dan keamanan."

Hillary memuji kemajuan negara Afrika barat itu delapan tahun setelahcberakhirnya konflik 14 tahun yang menewaskan 250.000 orang.

"Demokrasi tidak hanya tumbuh di Liberia tetapi juga mengakar," katanya.

Kendatipun pemerintah mengatakan 30 kepala negara akan menghadiri upacara itu tetapi hanya sedikit yang datang-- di antara mereka adalah Alpha Conde dari Guinea, Abdoulaye Wade dari Senegal dan Ernest Koroma dari Sierra Leon.

Pesaing kuat Sirleaf, kandidat utama oposisi Winston Tubman juga hadir,setelah menerima hasil pemilihan itu yang dimenangkan Sirleaf sehari menjelang pelantikan setelah perundingan selama beberapa minggu karena dia memprotes kemenangannya, demikian AFP melaporkan.