Kabul (ANTARA News/AFP/Reuters) - Delapan tentara dari pasukan pimpinan NATO di Afghanistan tewas akibat penembakan melibatkan seorang pilot Angkatan Udara Afghanistan di bandar udara Kabul pada Rabu, dalam salah satu kejadian paling mematikan.

Seorang kontraktor, yang jatidirinya tak diketahui, juga tewas dalam penembakan itu, kata pernyataan Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Penembakan itu terjadi sesudah serangkaian serangan oleh pasukan Afghanistan terhadap NATO, sekutu mereka, yang dilakukan baik oleh tentara "nakal" maupun pejuang berseragam, yang berhasil menyusup ke barisan mereka.

Peristiwa seperti itu menyoroti tantangan pasukan Amerika Serikat dan NATO saat mereka menyiapkan penyerahan bertahap tanggung jawab keamanan, yang dijadwalkan dimulai pada Juli dan berahir dengan penarikan semua pasukan tempur asing pada akhir 2014.

ISAF mengeluarkan pernyataan singkat mengatakan delapan tentara dan kontraktor itu tewas dalam penembakan di bandar udara.

Pernyataan itu tidak merinci kejadian tersebut atau kebangsaan yang tewas.

Jumlah korban tewas sebelumnya disebut enam orang.

Jurubicara ISAF mengatakan, "Kami memastikan kejadian di gugus Angkatan Udara Afghanistan dalam bandar udara itu, yang melibatkan penembakan dengan senjata genggam. Kami tidak tahu apa yang memulai kejadian itu."

Departemen Pertahanan Afghanistan mengeluarkan pernyataan tak lama setelah kejadian itu, mengatakan beberapa orang tewas dan luka setelah penembakan melibatkan salah satu pilot Angkatan Udara-nya.

Pernyataan itu tak merinci, kecuali bahwa penembakan itu terjadi sesudah pertikaian di antara mereka.

Media Afghanistan menyatakan seorang pilot kawakan Angkatan Udara menembaki pasukan ISAF tersebut.

Namun, Taliban melansir pernyataan, yang mengatakan salah satu pejuangnya, bernama Azizullah, berseragam tentara dan melancarkan serangan itu setelah berhasil masuk gugus tersebut.

"Ia menembakkan senjatanya ke banyak tentara asing dan Afganistan, yang berada di hanggar, menewaskan sembilan tentara asing dan lima tentara Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Taliban sering mendaku bertanggungjawab atas serangan orang lain dan membesarkan jumlah korban, walaupun pejuang mereka berhasil masuk pangkalan asing dan Afghanistan untuk melancarkan serangan pada masa lalu.

Pada Senin, hampir 500 tahanan lari dari penjara di Afghanistan selatan melalui terowongan galian Taliban di bawah hidung tentara Afghanistan dan ISAF, yang menguatirkan kejadian sebelum musim perang tradisional dimulai.

Pada 18 April, seorang pejuang berseragam tentara Afghanistan melepaskan tembakan di dalam Kementerian Pertahanan Afghanistan di Kabul pusat, menewaskan dua karyawan dan melukai tujuh lagi.

Pada awal bulan ini, seorang polisi perbatasan Afghanistan menembak mati dua tentara asing dalam tugas pelatihan di propinsi Faryab, Afghanistan utara.

Pembibitan gencar pasukan keamanan Afghanistan, yang akan ditingkatkan menjadi sedikit-dikitnya 305.000 orang, menimbulkan kekuatiran bahwa Taliban menyusupkan pendukungnya ke polisi dan tentara negara terkoyak perang itu.

Pihak berwenang Afghanistan mulai memeriksa lebih ketat calon teruna setelah tentara pembangkang menewaskan lima serdadu Inggris pada 2009, namun masih setidak-tidaknya 20 orang tewas dalam kejadian seperti itu.