Pyongyang (ANTARA News) - Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter bersama dengan tiga mantan pemimpin Eropa meninggalkan Pyongyang pada Kamis siang, mengakhiri kunjungan tiga hari ke Korea Utara.

Di bandar udara, Carter diantar oleh wakil menteri luar negeri Korut Ri Yong Ho.

Carter tersenyum dan melambaikan tangan ke wartawan asal Korut, China dan Rusia yang mengamati dari bandara, namun ia tidak bicara kepada mereka.

Para wartawan hanya dibolehkan untuk berdiri di dalam wilayah yang sudah ditetapkan dan tidak dapat mendekati Carter.

Ia naik ke pesawat segera setelah ia keluar dari limosin dan menjabat tangan Ri Yong Ho.

Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korut bertemu Carter di Aula Majelis Mansudae pada Rabu.

Carter bersama dengan mantan presiden Finlandia Martti Ahtisaari dan Irlandia Mary Robinson serta mantan perdana menteri Norwegia Gro Brundtland tiba di Pyongyang pada Selasa dengan menggunakan pesawat jet pribadi.

Menlu Korut Pak Ui Chun bertemu dengannya pada hari yang sama.

Pemenang Nobel Perdamaian 2002 itu pada Minggu mengatakan bahwa kunjungannya akan fokus pada program nuklir Pyongyang dan kebutuhan bantuan makanan.

Carter yang menjadi presiden AS pada periode 1977-1981 melakukan perjalanan bersejarah ke Korut untuk pertama kali pada 1994 guna menolong meredakan krisis nuklir negara itu.

Ia juga melakukan kunjungan pribadi selama tiga hari ke Pyongyang pada Agustus lalu untuk membebaskan warga AS, Alijalon Mahli Gomes yang ditahan oleh Korut karena masuk tanpa izin ke negara itu.