Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya mengatakan pemerintah Thailand menyambut baik peranan Indonesia sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam memfasilitasi sengketa wilayah dengan Kamboja.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama yang diselenggarakan setelah ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, Kamis, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

"Thailand menyambut peran konstruktif ASEAN dalam menyelesaikan konflik dengan Kamboja," kata Menlu Kasit kepada wartawan. "Thailand adalah pendiri ASEAN, sehingga tentunya kami ingin melihat peran konstruktif ASEAN dalam menyelesaikan konflik dengan Kamboja tersebut."

Menlu Marty Natalegawa dalam bagiannya menepis pemberitaan yang sebelumnya menyebutkan Thailand menginginkan penyelesaiaan konflik secara bilateral.

"ASEAN adalah keluarga besar bagi Thailand sehingga tidak dianggap lagi sebagai pihak ketiga dalam proses ini," kata Marty.

Menurut Marty, setelah berbicara dengan Kasit, dirinya menilai baik Thailand maupun Kamboja menginginkan penyelesaian konflik secara damai, namun masih belum bersatu dalam wujud aksi.

"Kedua pihak telah menunjukkan niat untuk menyelesaikan konflik tanpa melibatkan kekerasan, namun belum terwujud dalam tindakan nyata," katanya.

Menlu Marty juga menegaskan ada kemajuan tentang pembahasan kerangka acuan untuk menempatkan tim pemantau dari Indonesia di wilayah perbatasan yang disengketakan.

"Ada kemajuan berarti terkait perumusan kerangka acuan tim pemantau Indonesia, pemerintah Thailand sudah menyambut baik hal itu, tinggal disampaikan kepada pemerintah Kamboja sehingga dapat diterima secara terbuka," katanya.

Dikatakannya, saat ini permasalahannya adalah krisis kepercayaan di antara kedua pihak, sehingga Indonesia memainkan peranan untuk menjembatani komunikasi mereka.

"Kita harus membangun kembali kepercayaan, dengan mempertimbangkan berbagai aspek terutama dari sisi korban jiwa, kerugian material, serta persahabatan," katanya.

ASEAN beranggotota sepuluh negara termasuk Indonesia, Thailand dan Kamboja. Indonesia mendapat giliran menjadi ketua ASEAN tahun 2011 dan berperan untuk mendamaikan kedua negara tersebut melalui jalur diplomatik.

Kontak senjata di perbatasan Thailand - Kamboja telah memasuki hari ketujuh, sementara beberapa media melaporkan konflik paling berdarah selama beberapa dekade terakhir itu telah merengut 15 nyawa, termasuk warga sipil.

Sengketa perbatasan tersebut bermula dari saling klaim kedua pihak atas sebuah kuil suci, Preah Vihear, yang telah diakui Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, sebagai warisan dunia.