Tentara Yaman |
"Tiga tentara, enam militan Al-Qaida dan dua orang yang lewat tewas dalam baku tembak di pintu masuk timur Aden pada Ahad serta 15 tentara dan sekitar 20 gerilyawan Al-Qaida lainnya terluka," kata pejabat itu, yang meminta namanya tidak disebutkan.
Al-Qaida telah menempati di luar pintu masuk Al-Alamkey Aden sejak sepekan lalu, mencoba untuk menyerang kota pelabuhan itu, kata seorang pejabat setempat.
Yaman telah dicengkeram oleh lima bulan aksi protes di seluruh negara Arab yang miskin itu, menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh yang berkuasa puluhan tahun untuk mundur. Kebuntuan yang berkepanjangan memicu situasi keamanan dan ekonomi yang memburuk.
Negara-negara Teluk dan masyarakat Barat ketakutan bahwa kerusuhan Yaman bisa dijadikan sebagai pijakan kuat bagi kelompok teroris yang mungkin akan mengancam jalur pelayaran minyak tersibuk di Teluk Aden dan Laut Merah, dimana tiga juta barel minyak melewati perairan itu setiap hari.
Sementara itu, sebuah sumber yang dekat dengan kelompok gerilyawan mengatakan kepada Xinhua, bahwa "sejumlah besar pendukung Al-Qaida, termasuk non-warga negara Yaman, sedang sedang bertolak Provinsi Abyan, Marib, al-Bayda dan Shabwa untuk membantu mengalahkan pasukan pemerintah di Aden."
Pada akhir Mei, kelompok Al Qaida yang berbasis di Yaman mengambil alih seluruh bagian selatan Provinsi Abyan, dan menyatakan ibu kota Provinsi Abyan sebagai ibu kota "Emirat Islam" dalam sebuah pernyataan kelompok yang dibacakan di depan penduduk lokal.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar