FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Rabu, 13 Juli 2011

Bendera Palestina
Ramallah, Palestina (ANTARA News/AFP) - Masyarakat internasional tidak punya pilihan kecuali mendukung usaha Palstina bagi keanggotaan PBB, kata seorang juru runding Palestina, Selasa setelah pertemuan kelompok empat (kuartet).

Saeb Erakat mengatakan pertemuan kelompok penengah perdamaian, yang berakhir tanpa mengeluarkan pernyataan atau deklarasi, yang menunjukkan perlunya rencana Palestina bagi keanggotaan PBB.

"Tidak ada pilihan lain kecuali mendukung rencana Palestina untuk datang ke PBB mengusahakan keanggotaan penuh negara Palestina dengan perbatasan tahun 1967," kata Erakat sehari stelah pertemuan kelompok empat di Washington.

Kelompok penengah perdamaian itu bertemu saat Palestina meneruskan rencana mereka bagi keanggotaan PBB sebuah negara dengan perbatasan yang ada sebelum Perang Enam Hari tahun 1967, yang mencakup Jalur Gaza dan Tepi Barat termasuk Jerusalem timur.

Rencana itu ditentang Israel, Amerika Serikat dan sejumlah pemerintah Eropa dan Kuartet diperkirakan akan menyusun satu prakarsa baru bagi perundingan perdamaian yang dapat membujuk Palestina menghentikan usaha menjadi anggota PBB.

Tetapi perundingan-perundingan itu berakhir tanpa mengeluarkan peryataan dan rencana aksi, yang menduga pihak-pihak itu tidak dapat menyetujui mengenai jalan terbaik ke depan.

"Saatnya bagi masyarakat internasional untuk mendukung rencana Palestina untuk memperoleh keangggotakan bagi negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 karena pendekatan ini akan memelihara proses perdamaian dan solusi dua negara, kata Erekat kepada AFP.

Ia menolak setiap usaha untuk "menyamakan" Palestina dan Israel dan mengeritik setiap tuduhan bahwa kedua pihak sama-sama bersalah atas kemacetan dalam prrundingan-perundingan itu, yang terhenti sejak Serptember 2010.

Perundingan-perundingan terhenti setelah pembekuan pembangunan permukiman Israel berakhir. Israel menolak memperpanjang pembekuan itu dan Palestina mengatakan mereka tidak akan berunding sementara Israel tetap membangun di tanah yang mereka ingin jadikan bagian dari satu negara mereka kelak.

Israel tidak segera memberikan komentar mengenai perundingan Kuartet itu.

Di Washington, seorang pejabat senior dalam pemerintah Presiden Barack Obama, mengaku "ada perbedaan" di antara kedua pihak.

"Kami realistis tentang perbedaan-perbedaan itu, kami tahu diperlukan lagi usaha, tetapi akhirnya itu terserah kepada pihak-pihak itu untuk membuat keputusan-keputusan tegas," kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebutkan itu.

Sumber itu menambahkan adalah satu kebutuhan mendesak untuk "mencari jalan dimulainya kembali perundinan-perudingan langsung tanpa ditunda atau tanpa prasyarat dan dimulai dengan tahap persiapan bagi perundingan untuk memaksimumkan peluang-peluang sukses."

Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar