FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Kamis, 14 Juli 2011

(ilustrasi)
Jerusalem (ANTARA News) - Pesawat-pesawat jet Israel Rabu malam melakukan dua serangan di Gaza, kata para pejabat keamanan Palestina, Kamis.

Serangan pertama ditargetkan pada sebuah terowongan di bawah perbatasan dengan Mesir di Rafah dan serangan kedua ditargetkan di daerah timur Kota Gaza. Namun tidak ada korban cedera dalam serangan tersebut.

Ditanya oleh AFP, seorang juru bicara militer Israel tidak bersedia mengkonfirmasi atau menyangkal laporan-laporan tentang serangan itu.

Jet-jet Israel pada Rabu pagi juga membomi dua lokasi di Gaza, melukai seorang wanita, setelah warga Palestina menembakkan tiga roket ke Israel selatan, kata sumber-sumber Israel dan Palestina.

Militer Israel mengatakan, serangan pesawat-pesawat "ditargetkan pada dua lokasi pabrik senjata di utara Jalur Gaza ".

Tidak ada kelompok di Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket itu, yang terjadi setelah berbulan-bulan relatif tenang di daerah tersebut, dengan hanya dua roket ditembakkan ke

Israel dari wilayah pesisir dalam dua bulan terakhir.

Pada Selasa, Israel juga mengusir 42 aktivis asing pro-Palestina yang ditahan setelah terbang ke Israel untuk menggelar protes pada akhir pekan.

"Secara keseluruhan, 44 orang telah diusir pada Selasa, menuju ke Italia, Prancis, Austria dan Inggris," kata juru bicara pelayanan imigrasi Sabine Hadad kepada AFP.

"Sekarang ini ada 14 tahanan, sebagian besar warga Prancis, yang direncanakan dipulangkan pada Rabu siang," ujarnya.

Para tahahan itu merupakan bagian dari kampanye "Selamat datang di Palestina" di mana sebanyak 800 orang dari Eropa dan Amerika Serikat telah merencanakan untuk terbang ke Israel dan menuju ke wilayah Palestina guna mengunjungi keluarga-keluarga Palestina.

Dari orang-orang yang berusaha untuk datang itu, 120 orang telah ditolak masuk ke Israel dan ditahan, dann sedikit dari mereka kemudian diterima setelah menandatangani perjanjian untuk tidak mengambil bagian dalam kekacauan umum.

Mereka ditahan di dua fasilitas tahanan, satu dekat Tel Aviv, lainnya di Negev di Israel utara, sementara pemerintah mendapatkan penerbangan-penerbangan untuk mengusir mereka.

Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar