Menhan AS Robert Gates memperingatkan negara-negara anggota NATO agar meningkatkan komitmen soal belanja pertahanan negara masing-masing |
Di Libya, contohnya, Gates mengatakan keseluruhan 28 anggota NATO menyetujui misi menentang pemimpin Libya Moammar Khadafi, tetapi kurang dari sepertiga ambil bagian dalam serangan-serangan itu. Ia mengatakan bukannya kebanyakan negara itu tidak bersedia, tetapi karena mereka tidak punya sumber-sumber pendanaan lagi.
Clinton mengatakan pernyataan Gates menggarisbawahi bagaimana NATO tidak pernah boleh berpuas diri.
“Kita semua harus berani tampil dan membagi beban yang kita hadapi dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Banyak anggota NATO melakukan hal itu. Semua negara di dalam aliansi ini, termasuk Amerika, sedang mengalami tekanan ekonomi. Amerika diminta memangkas pengeluaran untuk keamanan nasional pada saat kita semua hidup dalam dunia yang semakin tidak dapat diramalkan,” ujar Clinton.
Clinton mengatakan sepenuhnya setuju dengan menteri pertahanan Gates bahwa semua negara memikul tanggung jawab untuk menjamin keamanan warga mereka, yang membutuhkan investasi memadai dalam pertahanan.
“Seperti yang diperlihatkan di Timur Tengah dan Afrika Utara, kita tidak dapat meramalkan di mana ancaman akan terjadi dan kita harus siap, bersedia, dan bisa bekerjasama,” paparnya lebih lanjut.
Clinton mengatakan aliansi lintas Atlantik yang berusia 60 tahun itu selalu bersatu dalam membuat keputusan sulit, dan ia yakin hal itu tidak akan berubah.
Gates mengatakan risikonya adalah generasi-generasi politisi Amerika mendatang yang tidak terbentuk oleh perang dingin akan menganggap investasi Amerika dalam NATO tidak ada gunanya.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar