FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Jumat, 17 Juni 2011

Khar, Pakistan (ANTARA News) - Beberapa ratus gerilyawan telah melintasi perbatasan dari Afghanistan, Kamis, dan menyerang desa di sebuah distrik suku di Pakistan, menewaskan lima warga sipil, kata beberapa pejabat Pakistan.

Para pejabat Afghanistan, sebaliknya, membantah serangan lintas perbatasan itu dan malah menuduh tentara Pakistan telah menewaskan enam orang dalam serangan roket Rabu.

Itu adalah serangan ketiga yang menurut laporan dilakukan oleh ratusan gerilyawan yang masuk ke Pakistan baratlaut bulan ini. Perbatasan itu keropos dan ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan tinggi karena gerilyawan di kedua negara itu.

Delapan warga sipil dilaporkan terluka setelah para pejabat Pakistan mengatakan gerilyawan telah menyerang sebuah desa di Bajaur, tempat tentara melakukan serangkaian ofensif terhadap Taliban dan gerilyawan lainnya sejak Agustus 2008.

"Sekitar 250-300 militan telah menyerang warga sipil di Mamoond. Sedikitnya lima warga sipil, termasuk dua wanita, tewas," kata seorang pejabat pemerintah setempat, Fazle Akbar, pada AFP.

"Sedikitnya sembilan militan juga tewas dan delapan warga sipil, termasuk tiga wanita dan tiga anak, terluka dalam serangan itu," Muhammad Ilyas, seorang pejabat pemerintah di Mamoond, dan beberapa pejabat keamanan memerinci.

Khan menyatakan gerilyawan itu meninggalkan sembilan mayat setelah serangan tersebut, sekitar 65 kiilometer di baratlau Khar, kota penting di Bajaur.

"Sekitar 300 gerilyawan datang dari Afghanistan dan menyerang desa," kata Khan. "Anggota suku dari lashkar (milisi) setempat bergabung dengan pasukan paramiliter dan artileri militer memberondongkan tembakan."

Gerilyawan itu akhirnya melarikan diri dan tembakan berhenti sekitar pukul 8 GMT (pukul 15 WIB), kata pemerintah dan pejabat keamanan setempat.

Bajaur berbatasan dengan provinsi Kunar, Afghanistan, tempat kepala polisi Mohammad Ewaz Nazir mengatakan pada AFP bahwa tentara Pakistan telah menyerang distrik Shigal di provinsi itu selama sebulan.

"Empat anak dan dua pria dewasa tewas dalam salah satu serangan roket mereka di daerah Chugam di distrik Shigal kemarin."

"Tidak ada satu serangan pun dari wilayah Afghanistan terhadap wilayah Pakistan hari ini atau kemarin," ia menambahkan. Tapi para pejabat Pakistan mengesampingkan bantahan Afghanistan itu.

"Kami tidak bisa mengatakan mengapa Afganistan membantah serangan itu, tapi kami yakin bahwa militan itu datang dari seberang perbatasan," kata seorang pejabat Pakistan.

Militer Pakistan berulang kali menyatakan telah menyingkirkan ancaman gerilyawan di Bajaur, satu dari tujuh distrik di wilayah suku semi-otonomi yang AS anggap sebagai markas besar global Al Qaida.

Pada 1 dan 3 Juni, ratusan gerilyawan mengepung sebuah tempat di distrik Upper Dir di distrik Pakistan baratlaut di perbatasan Afghanistan, yang memicu pertempuran lama yang menewaskan sedikitnya 34 orang.

Pada waktu itu, Pakistan menyampaikan "peringatan keras" pada duta besar Afghanistan untuk Islamabad, serta meminta tentara Afghanistan dan pasukan NATO pimpinan AS untuk mendindak keras militan di Afghaistan timur. 


Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar