FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Sabtu, 11 Juni 2011

Menteri Luar Negeri Sudan Ali Karti
Juba, Sudan (ANTARA News) - Tentara Sudan melancarkan serangan udara berulang-ulang terhadap militer wilayah selatan di negara Persatuan dalam usaha menguasai ladang-ladang minyak di sana, kata seorang juru bicara militer selatan, Jumat.

Philip Aguer, juru bicara Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA) dari selatan, mengatakan SPLA berada dalam "siaga maksimum" dan memperkuat posisi-posisi pertahanannya, khawatir dimulainya kembali invasi untuk merebut ladang-ladang minyak itu.

Pesawar SAF membom daerah Yau, negara Persatuan, beberapa kali pada Kamis," kata Aguer kepada AFP, mengacu pada Angkatan Bersenjata Sudan.

"Daerah ini terletak jauh didalam Sudan selatan dan Khartoum berusaha menguasai daerah itu dan menciptakan perbatasan defakto untuk menguasai ladang-ladang minyak kami."

Tetapi seorang juru bicara PBB membantah bahwa tentara utara melancarkan serangan udara di selatan perbatasan itu.

"Tempat yang mereka bom adalah daerah SPLA, persis perbatasan utara-selatan. Ini adalah satu dari daerah-daerah yang disengketakan," kata Hua Jiang dari misi PBB di Sudan kepada AFP.

Seorang juru bicara militer Sudan tidak bisa segera dihubungi untuk diminta komentar.

Bentrokan senjata seru antara pasukan SAF dan para anggota militer pemberontak selatan pertama meletus di Kordofan Selatan, negara bagian utara perbatsan itu, Ahad.

Pada Jumat siang, gubernur Kordofan Selatan, Ahmed Harun menuduh dua tokoh penting di cabang utara SPLM, sayap politik tentara selatan telah memicu pertempuran pekan ini.

Abdelaziz al Hilu dan Yaser Arman "bertanggung jawab atas apa yang terjadi di negara bagian tu," kata Harun, seorang pendukung setia Partai Kongres yang dipimpin Presiden Omar al Bashir,berbicara di Radio Sudan milik pemerintah.

Kendatipun SPLA menguasai daerah-daerah tertentu termasuk Um Dorain dan Kauda, 80 persen negara bagian itu tidak terkena dampak pertempuran, tambahnya.

"Saya tidak melihat ada kesempatan untuk berdialog mengenai situasi itu," kata Harun. Seperti halnya Bashir, ia dicari oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) karena dituduh terlibat kejahatan perang di wilayah Darfur Sudan barat.

Harun dipilih kembali sebagai gubernur bulan lalu dalam pemilu yang disengketakan melawan Hilu, mantan wakilnya dan orang nomor dua di SPLM utara, yang mundur dari pecalonanan itu karena dituduh terjadi kecurangan.

Arman menemukakan kepada AFP, Selasa yang memicu koflik itu adalah keputusan-keputusan keamanan sepihak Khartoum, terutama perlucutan senjata yang dipaksakan Khartoum terhadap pasukan SPLA di Kordofan Selatan.

PBB memperingatkan sebelumnya bahwa perang telah meluas ke perbatasan negara itu, yang meningkatkan kemungkian terjadi konflik langsung antara Sudan utara dan Sudan selatan menjelang kemerdekaan selatan pada 9 Juli.

Pemboman dan artileri berat kembali terjadi Jumat di sekitar ibu kota Kordofan Selatan, Kadugli, di mana juru bicara PBB itu mengatakan pasukan utara memperkuat posisi militernya.

"Amerika Serikat mengecam tindakan kekerasan di Kordofan Selatan yang ditargetkan pada individu-individu berdasarkan etnik dan afiliasi politik mereka," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

"Pemerintah Sudan harus mencegah peningkatan lebih jauh krisis ini dengan segera menghentikan usaha penyelesaian militer untuk melucuti senjata SPLA, tambahnya.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusian di Jenewa , Jumat mengatakan sekitar 40.000 orang kini mengungsi akibat pertempuran Kadugli saja.

Para pejabat PBB memperkirakan sekitar 100.000 orang lainnya, sebagian besar petani etnik Dinka Ngok selatan melarikan diri dari selatan wilayah perbatasan Abyei yang disengketakan sejak dikuasai pasukan utara 21 Mei.

Kardofan Selatan adalah satu-satunya negara bagian penghasil minyak di Sudan utara.

Daerah itu menghasilkan sekitar 25 persen dari seluruh produksi minyak Sudan sekitar 480,000 barel per hari.


Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar