TKW terlantar di Jeddah, Arab Saudi |
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, kepada VIVAnews, Jumat, 1 Juli 2011. Dia mengatakan bahwa pasar Indonesia di Saudi masih sangat kuat, kendati terjadinya ketegangan kedua negara akibat pemancungan TKW beberapa minggu lalu.
"Masyarakat Saudi butuh Indonesia, masyarakat sana senang dengan warga kita, itulah sebabnya tenaga migran dari Indonesia sangat diminati," ujar Gatot.
Gatot mengatakan salah satu alasan pekerja Indonesia lebih dipilih dibandingkan pekerja negara lain adalah karena latar belakang budaya yang sama. Tenaga Indonesia yang kebanyakan beragama muslim lebih mudah beradaptasi dibandingkan pekerja asal India yang kebanyakan Hindu.
"Secara kultural kita sama. Inilah yang menyebabkan terciptanya kedekatan emosional antara Arab Saudi dan Indonesia," kata Gatot.
Salah satu bukti persamaan akar budaya antara Indonesia dan Saudi, ujar Gatot, adalah banyaknya warga Arab kelahiran Indonesia di Mekah. Menurut Gatot, sekitar 50 persen warga Mekah adalah Arab kelahiran Indonesia.
"Itulah mengapa banyak orang Arab di Mekah memiliki nama belakang al-Palembang, al-Madura, al- Sumedang, al-Indragiri, al-Sedayu, sesuai tempat kelahiran mereka," ujar Gatot.
Satu lagi alasan pekerja Indonesia lebih diminati adalah dari penampilan. Dibandingkan pekerja asal negara lain, kata Gatot, pekerja Indonesia paling pintar menjaga penampilan. Pekerja-pekerja yang bersih inilah yang menjadi keunggulan Indonesia dibandingkan negara lain.
"Selain itu, pekerja Indonesia rajin-rajin, mereka juga penurut," ujar Gatot.
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar