FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Sabtu, 02 Juli 2011

Presiden Venezuela Hugo Chavez 
Karakas (ANTARA News/Reuters) - Presiden Venezuela Hugo Chavez pulih "secara memuaskan" setelah operasi untuk mengangkat tumor kanker dan akan "segera" pulang, kata kepala militer negara di Amerika Selatan tersebut, Jumat.

Jenderal Henry Rangel Silva menambahkan dalam wawancara dengan stasiun televisi negara Chavez terus memimpin pemerintah Venezuela melalui instruksi dari Kuba, tempat ia kini dirawat.

"Kita telah melihat komandan kita lebih kurus daripada biasa tapi masih berdiri tegak. Yang benar adalah ia bertambah baik, ia sehat," kata Rangel kepada stasiun televisi negara, sebagaimana dikutip Reuters, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat. Ditambahkannya, Chavez masih memimpin pemerintah. "Negara tenang," katanya.

Chavez (56), yang biasanya bersemangat mengkonfirmasi dalam pidato tegas Kamis (30/6) ia telah menjalani operasi di Kuba untuk mengangkat tumor kanker dan kini menjalani perawatan pemulihan. Ia mengatakan ia memerlukan waktu untuk pulih sebelum kembali ke Venezuela untuk melaksanakan revolusinya sendiri.

Para pendukungnya berikrar mereka akan melanjutkan upaya sayap-kirinya, yang telah mencakup nasionalisasi banyak bidang ekonomi, tantangan diplomatik luas terhadap dominasi Washington di wilayah tersebut dan pengambil-alihan industri minyak yang menjadi pemasok penting bagi Amerika Serikat.

"Kita akan hidup dan kita akan menaklukkan. Sampai saya kembali!" Chavez mengakhiri pidatonya Kamis malam dari Havana, Kuba.

Di permukiman kumuh di Karakas, tempat Chavez masih dicintai karena ia menggunakan hasil penjualan minyak untuk membangun sekolah dan klinik baru, pendukungnya memberi penghormatan kepada dia dengan menyalakan kembang api. "Ia hidup! Ia hidup!" demikian teriakan sekelompok warga di daerah miskin Catia, setelah pidato Chavez.

Sementara itu para pemimpin oposisi berusaha memberi dukungan kepada seorang calon persatuan yang dipilih pada Februari untuk pemilihan presiden 2012. Mereka diduga menerima berita itu sebagai tanda Chavez mulai lemah dan tampaknya takkan menang dalam pemungutan suara mendatang setelah ia berulangkali meraih kemenangan besar sejak 1998.(

Editor by Fatryani Auly

0 komentar:

Posting Komentar