Kabul (ANTARA News/Reuters) - Dua anggota pasukan pimpinan NATO di Afghanistan tewas akibat helikopternya jatuh di wilayah bergolak di timur negeri itu, Minggu.

Menurut pengakuan Taliban, jatuhnya pesawat disebabkan oleh serangan pihak Taliban.

"Saya dapat memastikan helikopter jatuh di Afghanistan timur," kata Mayor Tim James asal Inggris, jurubicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO.

"Kami tidak memiliki tanda kegiatan musuh di daerah itu pada waktu itu," katanya.

ISAF segera melansir pernyataan, yang mengatakan dua anggotanya tewas dalam kecelakaan itu, namun tidak merincinya.

Sebagian besar pasukan asing bertempur di timur adalah tentara Amerika Serikat, walaupun ada juga pasukan dari negara lain.

Sementara itu jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui telepon, dari tempat tak diketahui, menyatakan salah satu pejuang kelompoknya menjatuhkan helikopter itu dengan roket jinjing di Kabupaten Sabari di propinsi Khost, Afghanistan timur, tidak jauh dari perbatasan Pakistan.

Warga di Kabupaten Sabari mengaku melihat helikopter terbakar, dengan asap hitam menyembur dari pesawat itu sebelum jatuh di daerah pegunungan di kabupaten tersebut.

Khost dan propinsi sekitarnya menjadi saksi beberapa pertempuran tersengit di Afghanistan dalam beberapa bulan belakangan saat Taliban dan pejuang lain merebut keberhasilan ISAF di selatan dalam 18 bulan belakangan.

Pertempuran di seluruh Afghanistan menghebat sejak Taliban melancarkan serangan musim semi mereka pada awal Mei.

Sedikit-dikitnya 230 tentara asing tewas di Afghanistan pada tahun ini, kata laman mandiri www.icasualties.org dan kantor berita Inggris Reuters.

Dari jumlah itu, 57 tewas pada Mei, bulan paling berdarah bagi pasukan pimpinan NATO tersebut, 13 lagi tewas dalam lima hari pertama Juni.

Sekitar 2.509 tentara asing tewas di Afghanistan sejak itu, dengan Amerika Serikat berada di urutan pertama jumlah korban dengan 1.605 orang, diikuti Inggris (369), Kanada (156), Prancis (59), Jerman (53), Denmark (40), Italia (36), Spanyol (30), Polandia (26), Belanda (25), Australia (24), dan negara lain dari sekutu 43 negara tersebut.

Lebih banyak tentara asing di Afghanistan tewas pada April dan Mei tahun ini, tahap awal musim pertempuran, daripada bulan sama setiap tahun kemelut sedasawarsa itu, kata angka menunjukkan.

Korban tewas tentara asing pada April dan Mei berjumlah 110 orang -51 dalam April dan 59 pada Mei-, kata iCasualties.org.

Angka keseluruhan naik dari 85 pada masa sama pada tahun lalu dan merupakan angka kematian tertinggi untuk April dan Mei sejak awal perang itu pada ahir 2001.

Sekitar 130.000 tentara asing pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan memerangi pejuang pimpinan Taliban, yang telah berlangsung hampir 10 tahun sejak serbuan pimpinan negara adidaya itu pada 2001 menumbangkan pemerintah keras mereka di Kabul.