Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Satu laporan baru dengan judul "Opportuny in Crisis: Preventing HIV" dari masa remaja hingga orang dewasa muda menyatakan perempuan muda dan gadis remaja masih rentan terhadap penularan virus perapuh kekebalan tubuh (HIV), kata wanita juru bicara PBB, Vannina Maestracci, kepada pers di Markas PBB, New York, Rabu (1/6).

Ia mengatakan, laporan itu mendapati, "Meskipun prevalensi HIV telah sedikit turun di kalangan orang muda, kalangan perempuan muda dan gadis remaja menghadapi risiko tinggi penularan akibat kerentanan biologis, ketidak-samaan sosial, dan pengucilan".

Laporan tersebut adalah upaya kerja sama, yang disiarkan Dana Anak PBB (UNICEF), Program Gabungan PBB mengenai HIV/AIDS (UNAIDS), Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO), Dana Kependudukan PBB (UNFPA), Organisasi Buruh Internasional (ILO), Organisasi KEsehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia.

Laporan itu meneliti secara seksama berbagai faktor yang meningkatkan risiko penularan HIV pada remaja serta kondisi umum penyakit tersebut pada demofrafi itu.

Selain itu, menurut Maestracci, setiap hari tercatat sebanyak 2.500 pemuda terinfeksi HIV.

"Laporan itu mendapati bahwa orang yang berusia antara 15 dan 24 tahun berjumlah lebih dari 40 persen penularan baru di kalangan orang dewasa pada 2009," katanya.

Memerangi HIV dan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (AIDS) telah menjadi prioritas penting kesehatan masyarakat bagi berbagai lembaga PBB dan telah dipadukan jadi Sasaran Pembangunan Milenium (MDGs), rangkaian delapan sasaran pembangunan global. Masyarakat internasional berupaya mencapai semua sasaran tersebut paling lambat pada 2015.