Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Naoto Kan berencana mengundurkan diri Agustus nanti, demikian laporan Kyodo News mengutip sumber-sumber pembantu perdana menteri seperti dikutip Xinhua.

Partai oposisi Jepang mengajukan mosi tidak percaya kepada Kan Rabu lalu dalam upaya melengserkan perdana menteri karena penanganan yang tidak memuaskan selama krisis pasca-gempa dan tsunami Maret 2011.

Kan selamat dari mosi tidak percaya Kamis lalu setelah berjanji untuk mundur usai negara pulih dari dampak gempa bumi dan tsunami dahsyat.  Dan akan menyelenggarakan pertemuan partai sebelum pemungutan suara.

Namun, Jumat kemarin anggota parlemen yang berkuasa dan oposisi mengecam Kan saat ia mengisyaratkan tetap berkuasa sampai sekitar Januari justru ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No.1 yang lumpuh akibat gempa dan tsunami mencapai target berada di bawah pengendalian.

Pendahulu Kan, Yukio Hatoyama, yang mendukung perdana menteri dan menentang mosi tidak percaya dengan syarat Kan akan segera lengser, mencela Kan karena telah menarik kata-katanya, dan mengatakan Kan "tidak boleh bertindak seperti bajingan."

Hatoyama mengancam akan "mengambil tindakan," dengan mengatakan bahwa ia akan meminta semua anggota parlemen Partai Demokrat Jepang (DPJ) dari kedua majelis parlemen untuk "memanggang" Kan jika ia menolak seruan pengunduran dirinya.