FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Selasa, 07 Juni 2011

Presiden Yaman Akan Pulang Pasca-Tes Medis

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh
Sanaa (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh akan pulang ke Yaman dalam beberapa hari setelah menyelesaikan tes medis di Arab Saudi, kata seorang pejabat partai yang berkuasa, Minggu.

Pernyataan tersebut dibuat setelah isu berkembang bahwa Saleh telah melarikan diri dan tidak akan kembali, sehari setelah ia tiba di Riyadh untuk mendapatkan pengobatan atas luka-luka dalam serangan terhadap istana presiden, yang oleh Departemen Pertahanan disalahkan pada sayap Al-Qaida.

"Presiden akan kembali ke rumah setelah ia selesai perawatan medis dalam beberapa hari untuk menyelesaikan masa konstitusionalnya sebagai presiden Republik Yaman sampai dengan 2013," kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya, seorang pembantu dekat Saleh, kepada Xinhua.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh juru bicara partai berkuasa Tarik al-Shami. Saleh dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah terluka dalam penembakan istana Saleh pada Jumat, di mana 11 dari pengawal Saleh tewas.

Sementara itu, Wakil Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi pada Ahad secara resmi mulai menjalankan kekuasaan sebagai penjabat presiden, sesuai konstitusi, setelah Saleh berangkat ke Riyadh Sabtu malam, kata seorang pejabat senior kepada Xinhua.

Hadi kemudian mengadakan pertemuan pada Minggu dengan dewan tertinggi militer, yang dihadiri oleh para komandan dari keluarga Saleh, menurut pejabat yang meminta tidak disebutkan namanya.

Hadi kemudian bertemu dengan duta besar AS untuk Yaman, Gerald Feierstein, dan membahas perkembangan terakhir di Yaman, kata kementerian pertahanan, yang menyangkal setiap diskusi antara mereka menyangkut tentang prosedur untuk pengalihan kekuasaan setelah Saleh meninggalkan Yaman.

Pejabat Yaman lain yang dekat dengan situasi tersebut, kepada Xinhua mengatakan, selama pertemuan dengan Feierstein, Hadi menerima telepon dari seorang pejabat senior Gedung Putih, yang mengamati dari dekat kelanjutan perkembangan politik di Yaman selama ketidakhadiran Presiden Saleh.

Menurut pembantu dekat presiden, Saleh ragu-ragu untuk pergi ke Riyadh pada Sabtu malam ketika dokter Saudi, yang tiba di Sanaa untuk melakukan tes medis untuk luka-lukanya, mengatakan kepadanya bahwa ia harus menjalani operasi di Riyadh.

"Keraguan Saleh karena muncul kekhawatiran bahwa dia tidak bisa kembali ke Yaman sebagai presiden, tetapi Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul-Aziz mengimbau dan meyakinkannya bahwa dia akan berada di bawah perlindungan penjagaan khusus (Raja)," kata ajudan kepada Xinhua dengan syarat tak disebut jati dirinya.

Pasokan listrik di seluruh provinsi Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, telah pulih sejak Minggu pagi setelah pemadaman beberapa waktu menyusul pertempuran jalanan di pusat kota Sanaa antara pasukan pemerintah dan orang-orang bersenjata yang setia kepada pemimpin oposisi Sadiq suku al-Ahmar.

Puluhan ribu demonstran anti-pemerintah tumpah ke jalan-jalan pada Minggu di beberapa propinsi besar untuk merayakan keberangkatan Saleh ke luar negeri.

Pihak Gabungan Partai-partai oposisi (JMP) mengatakan pada Ahad bahwa mereka bekerja dengan para pemimpin AS dan Teluk untuk mencegah kembalinya presiden yang diperangi itu.

"Kami bekerja dengan para pemimpin AS dan Teluk Arab untuk mencegah Saleh kembali lagi ke Yaman ...kekuasaan Saleh dan rezimnya telah berakhir," kata juru bicara oposisi Mohamed Qahtan kepada Xinhua.

Ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut, namun mengatakan ia mengetahui bahwa Saleh telah memasuki ruang operasi di sebuah rumah sakit militer di Riyadh untuk menyirnakan pecahan-pecahan peluru dari dadanya.

0 komentar:

Posting Komentar