Jeddah, Arab Saudi (ANTARA News) - Raja Abdullah sudah mengeluarkan titah membatasi bekerja di toko pakaian dalam wanita hanya untuk mengurangi mengurangi pengangguran yang tinggi di kalangan perempuan di kerajaan konservatif itu.

Seperti dikutip AFP, kantor berita SPA mengatakan raja juga membuka lapangan pekerjaan untuk fasilitas industri tertentu, termasuk pabrik obat-obatan, khusus perempuan Saudi, dan mendukung program  mendorong produksi oleh keluarga.

Isu perempuan Saudi bekerja di toko pakaian dalam perempuan menjadi pusat perdebatan tiga tahun lalu antara kementerian perburuhan dan otoritas agama berkuasa yang mengeluarkan fatwa melarang pekerjaan itu.

Para perempuan Saudi sudah lama mengeluhkan mereka merasa tidak nyaman membeli pakaian dalamdari pria, sebaliknya mereka lebih memilih penjual perempuan.

Fatima Garub, pendiri kampanye di situs jejaring sosial Facebook bernama "Enough Embarrassment", menyambut keputusan raja, mengatakan bahwa keputusan itu akan menciptakan kira-kira 6.000 pekerjaan bagi perempuan Saudi.

"Sejak saat ini, rasa malu akan berakhir. Kami berterima kasih kepada raja yang merasakan masalah kami dan mengambil keputusan yang sudah kami tunggu sejak lama," kata Garub.

Titah itu memberi kementerian dalam negeri dan perburuhan waktu satu bulan untuk menerapkan kebijakan itu.

Pengangguran di kalangan perempuan di negara Teluk kaya minyak itu diperkirakan mencapai 30 persen.