Otak |
Hal itu menurut hasil penelitian tim dari Lund University di Swedia. Dengan menggunakan pemindaian EEG peneliti mencatat ada bagian otak yang aktif ketika responden secara aktif berusaha untuk melupakan sesuatu.
Area otak ini juga mampu menentukan saat yang tepat bagi memori untuk 'melupakan' sesuatu. Peneliti mengklaim bahwa menekan memori yang ingin dilupakan, dalam jangka panjang adalah cara efektif untuk secara permanen menghapusnya.
Cara ini bisa dilakukan oleh seseorang yang menderita depresi atau post traumatic stress disorder. Melupakan atau menekan memori sering tampak sebagai reaksi fisiologis, sehingga menurut peneliti hal itu bisa disiasati.
"Relawan yang terlibat dalam penelitian kami latih untuk melupakan informasi netral dalam dalam percobaan yang terkontrol. Tetapi untuk peristiwa traumatis dibutuhkan pelatihan yang lebih kompleks," kata Gerd Thomas Waldhauser, peneliti di Lund University, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Penelitian ini menunjukkan seseorang bisa menyetel otak untuk melupakan sesuatu. Dari hasil pemindaian EEG, diketahui kalau ketika seseorang terus menghambat memorinya tentang hal tertentu, maka saat itu pula ia melupakan.
"Penghambatan memori bisa dilakukan dalam beberapa jam. Makin sering dihambat atau ditekan, semakin sulit untuk mengingatnya. Jika kenangan telah ditekan untuk jangka waktu yang panjang, mereka bisa sangat sulit untuk diingat," kata Waldhauser. (
Editor by Fatryani Auly
0 komentar:
Posting Komentar