Port Harcourt, Nigeria (ANTARA News) - Militer Nigeria bentrok dengan gerilyawan di dekat sungai kecil di Delta Niger, Rabu (11/5), bentrokan pertama selama berbulan-bulan di pusat negara industri gas dan minyak terbesar di Afrika itu.

Tentara yang berpatroli di dekat permukiman Ayakoromo di negara bagian Delta terlibat baku-tembak dengan petempur yang diduga setia kepada John Togo, pemimpin gerilyawan yang masih berkeliaran setelah serangan terhadap kubunya tahun lalu, kata juru bicara militer Timothy Antigha.

"Terjadi bentrokan kecil antara anggota satuan gabungan tugas khusus militer (JTF), yang melakukan patroli rutin dengan gerilyawan yang memberontak dan diduga memiliki hubungan dengan John Togo," kata Antigha kepada Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.

Beberapa sumber mengatakan beberapa orang tewas tapi tak ada konfirmasi independen mengenai itu.

Gerombolan bersenjata di Delta Niger menutup sebanyak seperempat produksi minyak di Nigeria selama bertahun-tahun serangan terhadap prasarana industri sampai diberlakukannya amneti yang diperantarai oleh Presiden Goodluck Jonathan pada 2009 menghasilkan perdamaian yang relatif.

Gerilyawan menyatakan mereka berjuang untuk memperoleh pembagian yang lebih adil dari kekayaan minyak buat masyarakat setempat. Namun banyak di antara mereka terlibat dalam perdagangan yang menggiurkan minyak curian dan penculikan pekerja industri minyak serta orang Nigeria yang kaya untuk meminta tebusan.

Kebanyakan komandan utama lapangan Gerakan Emansipasi Delta Niger (MEND), kelompok utama gerilyawan, menerima tawaran amnesti dan telah melucuti senjata anggota mereka, tapi sebagian pemimpin gerombolan penjahat tak mau menerima tawaran tersebut, termasuk John Togo.

Kerusuhan paling akhir itu tampaknya berkaitan dengan politik setempat dan bukan dengan aksi baru kerusuhan terhadap industri minyak, demikian Reuters melaporkan.