Morello, Mexico (ANTARA News) - Hampir 2.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di negara bagian Michoacan di Mexico barat akibat pertempuran antara gerombolan narkotika setempat dan pasukan keamanan, kata wali kota setempat, Kamis (26/5).

Sebanyak 1.870 warga lima desa di dekat kotapraja Buenavista telah meninggalkan rumah mereka sejak pertempuran meletus empat hari lalu, kata Wali Kota Buenavista Osvaldo Esquivel Lucatero melalui telepon kepada AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat.

Militer dikerahkan dengan menggunakan helikopter ke daerah terpencil di negara bagian Mexico barat tersebut, tempat warga setempat melaporkan mereka mendengar suara ledakan keras.

"Sekarang ada banyak tentara dan personel marinir di daerah tersebut," kata juru bicara militer yang tak ingin disebutkan jatidirinya, Kamis.

Kendati pertempuran berlangsung sengit, hanya satu mayat, yang diduga anggota gerombolan narkotika, telah ditemukan, selain enam senjata.

Namun beberapa surat kabar setempat melaporkan sedikitnya tiga orang tewas.

Pemerintah mendirikan tempat penampungan pengungsi buat banyak keluarga di Buenavista, setelah terjadi dua pengungsian besar-besaran akibat bentrokan militer dan anggota kartel dalam waktu kurang dari satu tahun. Sebelumnya beberapa ratus orang meninggalkan rumah mereka di Ciudad Mier, bagian timur-laut Mexico, November lalu.

Kartel narkotika La Familia menguasai Michoacan, tapi tidak jelas apakah bentrokan tersebut disebabkan oleh pertikaian di dalam gerombolan itu atau dengan kelompok lain, seperti Zetas --yang melebarkan sayap ke seluruh Mexico.

Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat bentrokan sengit gerombolan narkotika di satu jalan raya pada Rabu (25/5) di Nayarit, negara bagian di Pasifik, sekitar 500 kilometer di sebelah utara, naik dari satu jadi 29, kata pemerintah pada Kamis.

Mexico telah menghadapi ledakan bentrokan yang berkaitan dengan narkotika dan telah menewaskan sebanyak 37.000 orang, demikian laporan media, sejak pemerintah melancarkan penindasan militer terhadap aksi kejahatan pada 2006.