Memphis, Tennessee (ANTARA News) - Banjir terburuk yang melanda bagian tengah Amerika Serikat dalam lebih dari 80 tahun merendam rumah, lahan pertanian dan jalan raya Senin (9/5), akibat meluapnya air sungai terbesar di AS, Sungai Mississippi, enam kali dari daya tampung normalnya.

Saat petugas berpatroli untuk meneliti tanggul sungai di Memphis Tennessee, yang dikepung air, setelah banjir musim semi, seorang warga --Daryl Hissong-- dan putranya yang berusia tiga tahun termasuk di antara ribuan orang yang dipaksa meninggalkan rumah mereka oleh air berlumpur.

Mereka berkemas pada Ahad dan hingga Senin pagi air sudah mencapai ketinggian lima kaki di dalam rumahnya di Millington, Tennessee, pinggiran Memphis, demikian laporan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa.

"Mereka mengatakan mungkin diperlukan waktu satu bulan sampai air benar-benar surut," kata Hissong, saat ia memandangi air yang telah merendam trailer hingga ke atap.

"Air akan benar-benar menenggelamkan semuanya dan saya takkan punya tempat tinggal," katanya.

Tanggul dan karang alamiah telah melindungi sebagian besar Memphis dari banjir parah, tapi mereka yang tinggal di wilayah Mud Island berjuang untuk tetap kering.

Banjir sudah menenggelamkan banyak rumah di sepanjang pinggirannya dan pada Senin dilaporkan menjebol penghalang dari karung pasir yang dipasang di sekitar satu kondomonium di seberang jalan, kata AFP.

Mississippi secara normal berjarak setengah mil dari Memphis, tapi saat ini jaraknya jadi tiga mil di banyak tempat.

Korps Zeni Angkatan Darat AS telah mengerahkan sebanyak 150 personel untuk memeriksa tanggul di kota tersebut siang-malam guna mengetahui kalau-kalau ada masalah.

Banyak bagian Mississippi diberitakan ditutup buat pelayaran dan Penjaga Pantai AS membuka pintu pengendali banjir di luar New Orleans guna membantu kota yang berada di dataran rendah itu sementara air banjir bergerak menuju Teluk Mexico.