FOKUS INTERNATIONAL KEMBALI HADIR UNTUK PARA PEMBACA SEKALIAN

jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Selasa, 17 Mei 2011



Miranshah, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Dua serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) yang ditujukan pada sebuah bangunan dan kendaraan militan di kawasan suku Waziristan Utara, Pakistan, menewaskan sedikitnya tujuh gerilyawan pada Senin(16/5), kata sejumlah pejabat setempat.

Kedua serangan itu dilakukan di kota Mir Ali, sekitar 40 kilometer sebelah timur Miranshah, markas Taliban dan gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda dan kota utama di Waziristan Utara di perbatasan dengan Afghanistan.

Dua pesawat AS menembakkan dua rudal ke bangunan militan dan beberapa menit kemudian pesawat lain menembakkan dua rudal ke sebuah kendaraan dekat bangunan itu, kata para pejabat.

"Sedikitnya tujuh militan tewas dalam kedua serangan pesawat tak berawak AS. Kendaraan itu hangus terbakar dan bangunan tersebut juga hancur," kata seorang pejabat keamanan di Miranshah kepada AFP.

Seorang pejabat keamanan lain di Peshawar mengkonfirmasi kedua serangan itu dan jumlah korban.

Tidak jelas apakah pesawat-pesawat tak berawak itu memburu "sasaran bernilai tinggi", namun kedua pejabat intelijen di Miranshah itu mengatakan, mereka menerima laporan dari informan di lapangan bahwa mereka yang tewas semuanya warga asing.

Serangan-serangan Senin itu merupakan yang kelima dan keenam yang dilaporkan di kawasan suku Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dalam serangan rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

0 komentar:

Posting Komentar